Merahjingga akan Gelar Mini Showcase “Mendengar Sebelum Terdengar”
Pontianak | Kamis, 5 Desember 2024
Merahjingga akan menggelar Mini Showcase “Mendengar Sebelum Terdengar” di The Paws.
Pontianak | Kamis, 5 Desember 2024
Lokal
PIFA, Lokal - Pemerintah Kota Pontianak, Kalimantan Barat, secara resmi mengumumkan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024 dengan total 388 formasi yang tersedia. Pengumuman ini disampaikan oleh Penjabat Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, pada Senin (19/8). “Hari ini penerimaan CPNS sudah mulai diumumkan. Untuk penerimaan CPNS tahun ini, jumlahnya cukup banyak, yakni 388 formasi, terdiri dari tenaga teknis sebanyak 327 dan tenaga kesehatan 61,” ujar Ani Sofian. Masyarakat yang berminat sudah dapat mengakses informasi terkait formasi, persyaratan, dan tata cara pendaftaran di situs resmi Pemkot Pontianak, https://pontianak.go.id, sejak 19 Agustus 2024. Pendaftaran sendiri akan dibuka mulai 20 Agustus hingga 6 September 2024. Selain untuk umum, penerimaan CPNS ini juga terbuka bagi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang memenuhi syarat, yakni memiliki masa perjanjian kerja minimal satu tahun dan mendapat izin dari pejabat pembina kepegawaian (PPK) di instansi bersangkutan. Setelah proses penerimaan CPNS selesai, Pemkot Pontianak akan melanjutkan dengan penerimaan PPPK, sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, yang mengharuskan pemberhentian seluruh tenaga kontrak hingga 31 Desember 2024. Ani Sofian mengimbau kepada tenaga kontrak untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi yang telah disiapkan pemerintah. “Tidak ada istilah bantu-membantu, yang bisa membantu kita lulus itu adalah diri kita masing-masing dalam menghadapi seleksi penerimaan pegawai yang sudah disiapkan pemerintah sesuai dengan formasinya,” tegasnya.
Sports
Berita Sports, PIFA - Jordi Amat dan Sandy Walsh resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), setelah keduanya melakukan pengucapan sumpah WNI di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham DKI, Kamis (17/11). Jordi dan Sandy yang direkomendasikan pelatih Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi ini diharapkan bisa menambah daya gedor Timnas Indonesia di Piala AFF 2022. Keduanya mengaku sangat senang resmi menjadi WNI. "Ini adalah hari yang luar biasa. Saya ingin berterima kasih kepada Ketum PSSI, juga pemerintah Indonesia. Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan saya saat ini, tetapi saya sangat senang. Terima kasih banyak. Saya berjanji akan memberikan segalanya untuk negara ini, untuk negara kita, " kata Jordi, disadur dari laman PSSI (17/11). "Saya cuma mau bilang terima kasih kepada semua pihak yang hadir di sini. Ini adalah hari yang spesial buat saya, buat keluarga saya, buat kakek dan nenek saya. Mereka pasti sangat bangga pada saya. Ini adalah momen yang membanggakan. Terima kasih kepada Pak Ketum PSSI dan semua orang yang bekerja di balik layar. Saya sangat senang menjadi warga negara Indonesia. Menyanyikan lagu Indonesia Raya adalah momen yang sangat indah hari ini, saya bahkan (tadi) menutup mata dan menangis. Jadi, sekali lagi terima kasih," tambah Sandy Walsh. Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan turut bersyukur kedua pemain sudah sah menjadi WNI, mengingat ada banyak pihak yang sudah menantikannya termasuk PSSI. "Alhamdulillah Jordi dan Sandy resmi menjadi WNI. Terima kasih kepada pemerintah Indonesia dan semua pihak yang membantu proses naturalisasi untuk mereka. Kami berharap Jordi dan Sandy memberikan kemampuan terbaik untuk Timnas Indonesia," kata Iriawan. Seperti diketahui, naturalisasi Jordi Amat dan Sandy Walsh merupakan permintaan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong. Keduanya diharapkan dapat bermain di Piala AFF 2022 dan Piala Asia 2023 mendatang. Namun, Jordi Amat dan Sandy Walsh harus menjalani proses pergantian federasi lebih dulu di FIFA sebelum disahkan untuk membela Timnas Indonesia. Sementara untuk calon pemain naturalisasi lainnya, Shayne Pattynama, saat ini berkasnya dalam pembahasan Sidang Paripurna DPR RI, Kamis (17/11). Shayne masih menunggu Surat Keppres sebelum benar-benar bisa disumpah. (yd)
Nasional
PIFA, Nasional - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan bahwa program pembangunan lumbung pangan atau food estate adalah upaya pemerintah dalam mengantisipasi krisis pangan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Presiden setelah menghadiri Peringatan Hari Konstitusi dan Hari Ulang Tahun MPR RI yang ke-78, di Gedung Nusantara IV MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (18/08/2023) siang. “Kita itu membangun food estate (lumbung pangan) itu untuk dalam rangka mengantisipasi krisis pangan. Hati-hati, semua kawasan, semua negara sekarang ini menghadapi yang namanya krisis pangan. Wheat (gandum) problem di semua negara, yang makan gandum semuanya ini masalah sekarang ini, problem, harga juga naik drastis,” tegas Presiden, mengutip laman Setkab RI. Lebih lanjut, Presiden menyatakan bahwa pembangunan food estate ini melibatkan kerjasama antara berbagai kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Pertanian, dan Kementerian Pertahanan. Presiden menganggap kolaborasi ini sebagai bagian integral dari proses tersebut. “Yang kerja itu beberapa kementerian, ada kementerian teknisnya Kementerian Pertanian. Ada membuat land clearing, irigasi, itu ada di Kementerian PU. Ada yang berkaitan dengan cadangan strategis bisa juga di [Kementerian] Pertahanan,” ujarnya. Presiden menegaskan bahwa pengembangan food estate di berbagai wilayah Indonesia bukanlah tugas yang mudah. Ia menyatakan bahwa hasil panen pertama biasanya kurang memuaskan, dan tingkat keberhasilan baru akan meningkat pada panen keenam atau ketujuh. “Tanaman pertama biasanya gagal, menanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen, ketiga baru biasanya, ketujuh, keenam, ketujuh itu biasanya baru pada kondisi normal. Jadi tidak semudah yang kita bayangkan,” kata Presiden. Selanjutnya, Presiden menjelaskan bahwa berbagai tantangan dan masalah mungkin akan terus muncul dalam pelaksanaan program ini. Oleh karena itu, pemerintah akan melakukan evaluasi dan perbaikan agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. “Jadi semuanya akan diperbaiki dan semuanya harus dievaluasi, harus dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun, lupakan,” tandasnya.