Geng Bonpeace, anggotanya bocah-bocah konvoi bawa sajam di Pontianak. (Dok. Istimewa)

Geng Bonpeace, anggotanya bocah-bocah konvoi bawa sajam di Pontianak. (Dok. Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalMeresahkan, Geng Bonpeace Beranggotakan Bocah di Pontianak Konvoi Bawa Sajam

Meresahkan, Geng Bonpeace Beranggotakan Bocah di Pontianak Konvoi Bawa Sajam

Pontianak | Selasa, 20 Februari 2024

PIFA, Lokal - Satreskrim Polresta Pontianak, mengamankan enam anak bawah umur yang melakukan aksi meresahkan dengan konvoi membawa senjata tajam. 

Aksi mereka viral di media sosial. Belasan bocah ini mengitari jalanan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat bahkan melakukan tindakan pengeroyokan terhadap seorang warga yang menegur.

Kasatreskrim Polresta Pontianak, Kompol Antonius Trias Kuncorojati mengatakan, bocah-bocah yang rata-rata berusia 16 tahun itu teridentifikasi sebagai kelompok genk yang menamakan dirinya Bonpeace.

Trias menyebutkan, aksi mereka memang kerap meresahkan dan telah berulang kali melakukan sejumlah tindakan kekerasan dan keributan.

"Pada hari Minggu (18/2/2024) dini hari, mereka melakukan pengeroyokan terhadap warga. Warga tersebut melapor," kata Trias, Senin (19/2/2024).

Trias mengatakan, aksi pengeroyokan oleh bocil-bocil ini lantaran tak terima ditegur oleh korban atau pelapor tersebut. Bahkan mereka merusak rumah warga.

"Mereka mengeroyok menggunakan sajam bahkan memukuli kepala pelapor beberapa kali. Setelah itu mereka kabur," kata Trias.

Mendapat laporan dari korban, polisi pun langsung melakukan penyelidikan dan melakukan pengejaran. Akhirnya, enam orang dari kelompok itu diamankan.

"Kami patroli, dan mengamankan beberapa orang diduga pelaku. Setelah diperiksa, anak-anak ini terbukti kelompok itu tapi bukan pelaku utama pengeroyokan," jelasnya.

Setelah diamankan, lanjut Trias, enam orang pelaku ini dimintai keterangan untuk mengungkap pelaku utama dalam aksi pengeroyokan tersebut.

"Kami kenakan mereka wajib lapor dan dikembalikan ke orang tua. Karena mereka rata-rata anak di bawah umur," katanya.

Menurut Trias, berdasarkan penyelidikan, kelompok genk ini memiliki akun di media sosial yang kerap menyebarkan aksi-aksi meresahkan mereka tersebut.

"Mereka menamakan dirinya Bonpeace, tujuan mereka melakukan aksi ini motifnya untuk terkenal dan mempertunjukkan mereka eksis," ujarnya.

Trias mengutarakan, bocah-bocah ini kerap melakukan aksi meresahkan itu di Jalan Tani dan Padat Karya, Pontianak Selatan. Namun juga kerap berpindah setelah polisi melakukan patroli penindakan.

Trias menambahkan, beberapa kasus yang melibatkan genk ini juga telah ditangani oleh pihaknya. Beberapa diantaranya adalah tindakan pidana.

"Yang sudah kita ungkap yaitu penganiayaan di Jalan Ir Juanda dan kita ungkap pada Mei 2023. Kemudian penganiayaan di Jalan Merdeka. Lalu curanmor di tiga TKP. Rata-rata mereka anak di bawah umur," ujarnya.

Atas kejadian ini, Trias menegaskan akan menindak para pelaku yang membuat resah warga Kota Pontianak ini. Polisi terus melakukan pendalam terhadap kejadian tersebut.

"Meski di bawah umur kami tetap akan melakukan penindakan hukum sesuai undang-undang yang berlaku, kami akan tindak tegas pelakunya," tandas Trias. (ap)

Rekomendasi

Foto: Bupati Kapuas Hulu Tinjau Lokasi Banjir dan Serahkan Bantuan kepada Korban | Pifa Net

Bupati Kapuas Hulu Tinjau Lokasi Banjir dan Serahkan Bantuan kepada Korban

Kapuas Hulu
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: Jalani Test di Portimao, El' Dablek Aldi Satya Mahendra Makin Kenal Karakter Yamaha R9 | Pifa Net

Jalani Test di Portimao, El' Dablek Aldi Satya Mahendra Makin Kenal Karakter Yamaha R9

Indonesia
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: Apple Jelaskan Alasan iPhone 16e Tak Dilengkapi MagSafe | Pifa Net

Apple Jelaskan Alasan iPhone 16e Tak Dilengkapi MagSafe

Indonesia
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: Lanud Supadio Amankan 4 Orang Wanita Sembunyikan Sabu di Dalam Sandal | Pifa Net

Lanud Supadio Amankan 4 Orang Wanita Sembunyikan Sabu di Dalam Sandal

Kubu Raya
| Senin, 3 Februari 2025
Foto: Golkar Serahkan Kasus Ridwan Kamil ke Proses Hukum, Bahlil: Biarlah Berjalan Sesuai Aturan | Pifa Net

Golkar Serahkan Kasus Ridwan Kamil ke Proses Hukum, Bahlil: Biarlah Berjalan Sesuai Aturan

Jawa Barat
| Kamis, 17 April 2025
Foto: Pelaku Begal di Kobar Berhasil Ditangkap, Rampas Handphone dan Jual Rp 500 untuk Beli Narkoba | Pifa Net

Pelaku Begal di Kobar Berhasil Ditangkap, Rampas Handphone dan Jual Rp 500 untuk Beli Narkoba

Pontianak
| Rabu, 12 Maret 2025
Foto: Tak Terima Ayah dan Adik Dianiaya, Remaja di Sungai Kakap Bacok Nelayan | Pifa Net

Tak Terima Ayah dan Adik Dianiaya, Remaja di Sungai Kakap Bacok Nelayan

Kubu Raya
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Polda Kalbar Ungkap 231 Kasus Kriminal Selama Operasi Pekat Kapuas 2025 | Pifa Net

Polda Kalbar Ungkap 231 Kasus Kriminal Selama Operasi Pekat Kapuas 2025

Pontianak
| Selasa, 18 Maret 2025
Foto: Sambut Imlek, Vihara di Pontianak Mulai Lakukan Ritual Cuci Patung Dewa  | Pifa Net

Sambut Imlek, Vihara di Pontianak Mulai Lakukan Ritual Cuci Patung Dewa

Pontianak
| Minggu, 26 Januari 2025
Foto: Thailand Resmi jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis | Pifa Net

Thailand Resmi jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand
| Kamis, 23 Januari 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto:  Psikiater Jiemi Ardian: Kecanduan Judi Online Bisa Berakar dari Trauma yang Tak Terselesaikan | Pifa Net

Psikiater Jiemi Ardian: Kecanduan Judi Online Bisa Berakar dari Trauma yang Tak Terselesaikan

PIFA, Lifestyle – Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ, menyampaikan bahwa kecanduan terhadap judi online pada sebagian orang dapat disebabkan oleh trauma yang tidak terselesaikan, sehingga individu mencari pelampiasan kesenangan secara ekstrem. “Sebagian dari mereka kecanduan karena trauma, mencoba mengisi kekosongan dengan kesenangan yang besar. Kesenangan itu di luar kadar normal yang dibutuhkan oleh orang biasa,” ujar Jiemi dalam peluncuran bukunya Pulih dari Trauma di Gramedia Jalma, Jakarta, Minggu (13/7). Dokter lulusan Universitas Sebelas Maret, Surakarta, ini menjelaskan bahwa trauma bisa mendorong seseorang mencari pengalaman intens, seperti berjudi, untuk menutupi luka batin yang tak sembuh. Hal itu menjadikan mereka lebih rentan terhadap kecanduan. Jiemi menekankan bahwa berhenti berjudi bukan berarti sudah pulih sepenuhnya. “Kita tidak bisa menganggap sembuh itu hanya karena sudah berhenti judi. Harus ada juga hilangnya gejala lain yang mengganggu,” jelasnya. Ia mengingatkan bahwa trauma yang tidak ditangani bisa memicu perilaku agresif atau temperamental, dan kecanduan hanyalah salah satu manifestasinya. Dalam kasus judi online, efeknya bahkan bisa merembet ke anggota keluarga. “Ketika seseorang berjudi dan mengalami depresi, itu bisa berdampak ke orang terdekat, menyebabkan secondary trauma. Misalnya, keluarganya bisa sangat marah hanya dengan melihat konten tentang judi,” ujarnya. Menurutnya, kecanduan yang berkaitan dengan trauma harus ditangani secara profesional, demi kebaikan pribadi maupun keluarga. Ia juga menegaskan pentingnya literasi akan bahaya judi online, terutama untuk mencegah dampak psikologis yang lebih luas. “Trauma dan kecanduan itu saling berkelindan, dan kita harus melihatnya bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi sebagai kondisi yang perlu disembuhkan secara menyeluruh,” tutup Jiemi.

Lifestyle
| Senin, 14 Juli 2025

Lokal

Foto: Gayung Bersambut Harapan Generasi Muda Mempawah, Sutarmidji Setuju Beri Pelatihan Ekspor-Impor  | Pifa Net

Gayung Bersambut Harapan Generasi Muda Mempawah, Sutarmidji Setuju Beri Pelatihan Ekspor-Impor

PIFA, Lokal - Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji menggelar kampanye dialogis bersama masyarakat di Warung Kopi Tora, Jalan Cempaka, Kabupaten Mempawah, Rabu (20/11) malam. Dalam kesempatan itu, Sutarmidji berdialog tentang berbagai hal bersama ratusan warga yang didominasi generasi muda Kabupaten Mempawah. Salah satu aspirasi pemuda/pemudi di sana adalah bagaimana pemerintah ke depan bisa meningkatkan kemampuan berwirausaha. Seperti memperluas wawasan, dan meningkatkan keterampilan dalam berbisnis di pasar global (ekspor-impor). "Saya minta Pak Midji memberikan perhatian kepada anak muda, saya ingin Bapak memberikan pelatihan ekspor-impor karena kita sebagai putra daerah jangan sampai hanya menjadi penonton," ungkap salah satu pemuda, Rocky Tri Pratama.Mendengar harapan itu, Sutarmidji merasa, program yang ia tawarkan sudah sejalan. Yakni mewujudkan pusat sertifikasi keahlian bagi generasi muda atau angkatan kerja Kalbar. "Orang itu baru bisa dapat sertifikat kalau dia sudah ahli, untuk menjadi ahli, perlu pelatihan. Pelatihan kita ambil bidang-bidang yang dibutuhkan lapangan kerja di Kalbar. Saya sudah rancang itu, bukan balai latihan kerja saya tidak setuju, saya setujunya pusat sertifikasi keahlian," ungkapnya. Gubernur Kalbar periode 2018-2023 itu mengatakan, sudah merancang pusat sertifikasi keahlian, yang akan dibangun di atas lahan seluas tujuh hektare. Di sana dilaksanakan pelatihan untuk berbagai bidang, lalu dilakukan pengujian hingga bisa mendapat sertifikat. Termasuk untuk bidang usaha ekspor-impor yang menjadi harapan anak muda Mempawah. Lewat program tersebut, pemerintah, kata dia, juga akan membuka akses bantuan permodalan, hingga sarana prasarana bagi mereka yang ingin membuka usaha. "Saya tertarik tadi benar pelatihan ekspor-impor, saya setuju, supaya anak muda kita (Kalbar) jangan (hanya) menjadi penonton," ujarnya. Midji-sapaan karibnya menyayangkan kondisi yang terjadi di Kabupaten Mempawah saat ini. Meski banyak investasi yang masuk, namun belum banyak berdampak kepada masyarakat asli Kabupaten Mempawah. Ke depan, ia tak ingin hal tersebut terus berlarut. "Saya paling tidak suka kalau satu daerah investasi banyak tapi kita jadi penonton, masa misalnya yang manen sawit saja harus ambil orang dari jauh. Kita jangan sampai jadi penonton, sumber daya alam banyak tapi kita nonton saja," tegasnya. Menurut Midji, Mempawah perlu menjadi kota atau daerah yang memiliki ciri khas tertentu agar menjadi daya tarik. Seperti misalnya di Pulau Jawa ada Yogyakarta yang dijuluki kota pendidikan karena banyaknya pusat-pusat pendidikan di sana. Mempawah menurutnya bisa mencontoh itu, sebagai kota pendidikan di Pulau Kalimantan. Apalagi saat ini sudah ada beberapa pusat-pusat pendidikan di Mempawah, diantaranya ada Kampus IPDN, BP2TD, STAI Mempawah, dan lainnya. "Harus ada dibangun sesuatu yang menjadi daya tarik di Mempawah ini. Kalau mau dijadikan daerah pendidikan kita seriusi pendidikan. Undang universitas-universitas besar untuk membangun kampusnya di Mempawah ini, jadi banyak perguruan tinggi di Mempawah, sehingga bisa dikembangkan seperti Yogyakarta, arah ini yang perlu," paparnya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) sendiri dikatakan Midji, ke depan masih akan membangun dua atau tiga SMA/SMK baru di Kabupaten Mempawah. Agar generasi muda atau anak-anak daerah di sana semakin bangga karena memiliki sarana prasarana pendidikan yang sangat memadai. "Segedong itu nanti saya mau tembuskan (jalan) sampai ke Mandor, supaya ini Mempawah bisa terkoneksi dengan daerah-daerah lain, sehingga ekonominya tumbuh cepat. Saya minta, anak-anak muda Mempawah hidup harus optimis, jangan pernah ada kamus pesimis dalam otak kita," pungkasnya.Pemuda Mempawah lainnya, Haryadi turut mengakui kinerja Sutarmidji selama menjabat gubernur lima tahun terakhir. Untuk itu, ia merasa kepemimpinan Sutarmidji harus dilanjutkan agar Kalbar semakin maju, dan berkembang. "Saya putra Kabupaten Mempawah, saya lahir di sini, besar di sini, sekolah di sini. Lima tahun yang lalu perjalanan saya juga mengikuti (sepak terjang) beliau (Sutarmidji) sejak 2018. Rugi kiranya untuk lima tahun yang akan datang kalau Kalbar tidak dipimpin Pak Sutarmidji," katanya. Menurutnya prestasi Sutarmidji juga tak perlu diragukan lagi. Pengalaman jabatan memimpin daerah yang tak pernah putus, menjadi modal yang sangat besar untuk memajukan Kalbar. "Alhamdulillah kita diberikan (pilihan) putra terbaik Kalbar. Pak Sutarmidji ini dari dewan Kota Pontianak, Wakil Wali Kota Pontianak, Wali Kota Pontianak dua periode, gubernur Kalbar, lima tahun lalu tentu kita sudah melihat kita masih butuh Pak Sutarmidji lima tahun lagi untuk memimpin Kalbar. Dengan apa yang sudah beliau buktikan, pembangunan lima tahun di Kalbar," tutupnya.

Mempawah
| Jumat, 22 November 2024

Lokal

Foto: Windy Prihastari Resmikan Musyawarah Provinsi V DWP Kalimantan Barat untuk Indonesia Emas 2045 | Pifa Net

Windy Prihastari Resmikan Musyawarah Provinsi V DWP Kalimantan Barat untuk Indonesia Emas 2045

PIFA, Lokal – Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Barat, Windy Prihastari, membuka secara resmi Musyawarah Provinsi V Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kalimantan Barat dalam rangka memperingati HUT ke-25 DWP. Acara bertema “Penguatan Fondasi Transformasi Organisasi DWP Menuju Indonesia Emas 2045” ini digelar di Pendopo Gubernur Kalbar dan dihadiri Ketua serta Pengurus DWP se-Kalimantan Barat.Dalam sambutannya, Windy menyoroti pentingnya mempersiapkan generasi emas 2045 yang bertepatan dengan 100 tahun kemerdekaan Indonesia. “Bonus demografi yang kita miliki harus dimanfaatkan untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan unggul. Edukasi gizi kepada ibu dan remaja putri sangat penting untuk mencegah stunting,” ujarnya.Ia juga mengapresiasi kolaborasi organisasi wanita yang berhasil menurunkan angka stunting di Kalbar. “Berkat upaya bersama, Kalimantan Barat menjadi provinsi kedua terbaik dalam penurunan angka stunting pada 2023,” tambah Windy.Penjabat Ketua DWP Kalbar, D. Efy Masfiaty, dalam sambutannya menegaskan komitmen DWP dalam membangun kapasitas perempuan dan meningkatkan kualitas keluarga Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas. “Keluarga adalah fondasi fundamental dalam mencetak generasi unggul masa depan,” tegasnya.Acara ini meneguhkan peran DWP sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Pontianak
| Senin, 30 Desember 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5