Meta Gunakan AI Deteksi Usia Palsu Remaja di Instagram, 54 Juta Akun Sudah Masuk Teen Account
Dunia | Selasa, 22 April 2025
- Analisis unggahan ulang tahun
- Laporan dari pengguna lain
- Interaksi dan pola penggunaan akun
Meta Gunakan AI mendeteksi usia palsu remaja di Instagram. (Ilustrasi: Grid.id)
Dunia | Selasa, 22 April 2025
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Bhabinkamtibmas Polsek Pontianak Utara berhasil Mengamankan pelaku pemerasan yang sempat viral di medsos di rumahnya, Kamis, [9/12/2021] Kapolsek Pontianak Utara AKP. Feby Rando, S.I.K., melalui Kasi Humas Iptu Hamdani mengatakan Bhabinkamtibmas Polsek Pontianak Utara Aipda Agus Sapriadi, S.Sos, bersama Aipda Ade Supriadi telah mengamankan seorang laki-laki terduga pelaku pemalakan yang viral di medsos, berinisial SB, (28th), tidak bekerja, dirumahnya Jln. Khatulistiwa Gg. Teluk Melanau, Siantan Hilir Pontianak, "Adapun kronologis kejadiannya pada hari Kamis, 9 Desember 2021 sekira pkl. 11.00 wib di Jln. Perintis Kemerdekaan di depan kampus STIP Kec. Pontianak Timur terduga pelaku SB, (28 thn) telah melakukan pemalakan kepada korban seorang laki-laki pengendara mobil dengan cara mengatakan bahwa pengendara mobil tersebut telah menyenggol sepeda motor istri pelaku yang saat itu sedang hamil “Selanjutnya pelaku meminta pertanggung jawaban dengan cara minta uang sebesar Rp. 300.000,- ( tiga ratus ribu) kepada korban selanjutkan korban menyerahkan uang sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu) kepada pelaku selanjutnya korban pergi meninggalkan TKP", papar Kasi Humas. Untuk pelaku telah diamankan ke Mapolsek Pontianak Utara guna pengembangan penyidikan lebih lanjut.
Lokal
PIFA, Lokal - Banjir di Kalimantan Barat, juga melanda di Kabupaten Ketapang. Hingga Selasa (21/3/2023) banjir tersebut menggenangi tiga kecamatan di perhuluan kabupaten tersebut. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang, Yusnifar Purwanto dalam keterangan tertulis menjelaskan, tiga kecamatan itu diantaranya Nanga Tayap, Simpang Hulu dan Sungai Melayu. Di Nanga Tayap, banjir terjadi di Desa Tanjung Medan yang berdampak terhadap 293 kepala keluarga (KK) atau 1.015 jiwa. Dengan ketinggian bervariasi mulai 70 cm hingga 1 meter. Kemudian di Desa Pangkalan Telok, 900 kepala keluarga (KK) dengan 3.602 jiwa terdampak banjir. Sedikitnya 580 terendam air yang mencapai titik tertinggi hingga 170 cm atau 1,7 meter. Selanjutnya, banjir di Kecamatan Simpang Hulu menerjang satu desa, yakni Desa Botuh Bosi. Di desa ini, 1.891 jiwa dari 513 kepala keluarga (KK) terdampak. Sementara ada 3 rumah warga yang terdampak parah. Sementara itu, banjir di Kecamatan Sungai Melayu Rayak melanda Desa Sungai Melayu Baru. Sedikitnya 1.640 jiwa dari 472 kepala keluarga (KK). Ketinggian air tertinggi mencapai setengah meter. "Saya mengintruksikan kepada tim agar segera melakukan monitoring di wilayah yang terdampak banjir serta membantu masyarakat untuk kegiatan evakuasi jika terjadi banjir susulan," kata Kepala BPBD Kalbar, Yusnifar. Dia juga menginstruksikan tim melakukan monitoring wilayah yang terdampak banjir dan mendata jumlah warga yang terdampak. Serta mengimbau masyarakat agar mengamankan barang-barang yang berharga, mencabut peralatan listrik. "Tim memantau debit air sungai jika banjir tersebut sudah membahayakan bagi warga, tim mengimbau kepada warga agar segera mengungsi ke tempat yg lebih aman," jelasnya. Saat ini, belum ada korban jiwa dan warga yang mengungsi. Namun demikian, apabila terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan debit air akan kembali meningkat. "Diimbau semua warga agar tetap waspada terutama di bagian hilir dan apabila mengkhawatirkan diharapkan mengungsi ke tempat yang lebih aman," paparnya. Sementara itu, Ketua Satgas Informasi Kebencanaan BPBD Kalbar, Daniel menyebutkan, berdasarkan laporan tim di lapangan banjir yang melanda di beberapa desa dan di tiga kecamatan itu, disebabkan tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut. "Sehingga meluapnya air sungai dan merendam permukiman warga yang berada di pinggir sungai," katanya. Pihak BPBD Provinsi Kalbar terus berkoordinasi dengan BPBD setempat, untuk memantau kondisi ketinggian banjir dan masyarakat terdampak. "Ketapang juga belum menetapkan status tanggap darurat banjir. Karena kondisinya masih dapat tertangani," ujarnya. Kendati demikian, Daniel meminta BPBD Ketapang agar segera menetapkan status tanggap darurat jika memang banjir sudah sulit ditangani. Dia juga mengimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan banjir susulan. (ap)
Lokal
PIFA, Lokal - Anggota DPRD Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar mengapresiasi seluruh panitia dan peserta yang telah sukses memeriahkan Festival Film Pelajar Khatulistiwa (FFPK) IV. Zulfydar yang juga merupakan Ketua penyelenggara FFPK IV, mengungkapkan bahwa tema festival film pelajar tahun ini memiliki maksud khusus. "Kali ini tema yang diusung adalah sosial politik. Kenapa kita pilih tema demikian supaya adik-adek para peserta, baik-baiknya SMP, SMA, dan mahasiswa, mampu menyesuaikan diri dengan keadaan dan memvisualkan gambar apa yang dihendaki dalam proses membuat film itu sendiri," ujar Zulfydar saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Awarding FFPK IV di Untan, Sabtu. Dengan pilihan tema sosial politik, Zulfydar berharap agar para peserta dapat lebih peka terhadap isu-isu yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini diharapkan dapat tercermin dalam karya-karya film yang mereka hasilkan. "Kali ini peserta ada 30 lembaga, SMP, SMA, dan mahasiswa. Peserta film yang terkumpul, 39 peserta. Memang cukup menurun, tetapi kualifikasi kualitasnya lebih baik daripada tahun demi tahun, kan ini tahun ke-4. Dan peserta kali ini ada dari luar provinsi Kalimantan Barat, dari Jawa Tengah, kemudian dari DKI Jakarta. Di kabupaten kota yang hadir tentu hampir semua kabupaten kota hadir," sambungnya. Kehadiran peserta dari berbagai daerah menunjukkan prestasi luar biasa anak-anak Kalimantan Barat dalam bidang perfilman. Zulfydar memberikan apresiasi khusus untuk kota Pontianak dan seluruh kabupaten kota yang turut berpartisipasi. "Anak-anaknya luar biasa hebatnya punya prestasi, khususnya bidang perfilaman," ujarnya. Menyinggung fenomena perkembangan informasi, Zulfydar mengemukakan bahwa Festival Film Pelajar Khatulistiwa hadir sebagai wadah untuk memindahkan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh anak-anak, seperti bermain game, ke dalam bentuk visual gambar. Hal ini diharapkan dapat menjadi alternatif yang positif dalam mengonsumsi konten. Dalam pidatonya, Zulfydar Zaidar Mochtar mengingatkan bahwa festival film ini bukan hanya sekadar acara hiburan, tetapi juga sebuah upaya untuk memberikan pemahaman lebih dalam kepada generasi muda akan isu-isu sosial dan politik yang ada di sekitar mereka. Festival Film Pelajar Khatulistiwa IV diharapkan dapat menjadi panggung bagi para sineas muda Kalimantan Barat untuk bersaing di tingkat nasional pada tahun-tahun mendatang. (ad)