PIFA, LOKAL — Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) nomor urut 1, Sutarmidji-Didi Haryono (Midji-Didi), menyampaikan visi, misi, dan program kerja dengan detail dalam debat publik ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar di Aston Pontianak Hotel. Tema debat kali ini berfokus pada politik, hukum, hak asasi manusia (HAM), serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan baik.
Dalam debat tersebut, Midji-Didi tampil serasi dengan setelan jas putih, menekankan berbagai pencapaian yang telah diraih Kalbar dan target ambisius yang ingin dicapai dalam lima tahun mendatang. Sutarmidji, yang akrab disapa Midji, menyampaikan bahwa indeks reformasi hukum Kalbar saat ini berada di angka 82,10 (kategori baik), dengan target peningkatan hingga nilai 95 di masa depan.
“Kami berkomitmen mempertahankan kategori tertinggi dalam pengelolaan jaringan dokumentasi dan informasi hukum, bahkan meningkatkan nilainya lebih tinggi lagi. Ini adalah bentuk evaluasi langsung dari pemerintah pusat,” ujar Midji.
Target Indikator Pembangunan
Selain reformasi hukum, Midji memaparkan target peningkatan di berbagai bidang, seperti:
- Indeks Pembangunan Gender: Saat ini berada di angka 88,06, dengan target peningkatan menjadi 90.
- Indeks Pemberdayaan Gender: Dari nilai 73,05, direncanakan meningkat hingga 82.
- Indeks Ketimpangan Gender: Berkurang dari 0,493 menjadi lebih rendah untuk meningkatkan kesetaraan.
- Indeks Pembangunan Kebudayaan: Dari nilai 55,15, akan ditingkatkan hingga mencapai minimal 65.
- Indeks Reformasi Birokrasi: Dari 70,2 (BB) menjadi kategori A.
Dalam bidang pelayanan publik, Midji menyoroti bahwa Kalbar saat ini sudah mendapatkan nilai 4,42 dari skala 5, dengan rencana peningkatan menjadi nilai sempurna (5). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang berada di nilai 71,54 (BB) juga diupayakan naik ke kategori A.
Prestasi Digital dan Anti Korupsi
Midji turut menyoroti pencapaian Kalbar dalam Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dengan nilai 3,58, yang menjadikannya terbaik kedua nasional setelah DKI Jakarta. Indeks perilaku anti-korupsi saat ini berada di angka 3,92 dan ditargetkan meningkat ke predikat sangat baik (A).
“Yang paling membanggakan, Monitoring Center for Prevention (MCP) oleh KPK memberi nilai 96,74 kepada Kalbar. Target kami lima tahun ke depan adalah mencapai nilai sempurna, yakni 100,” tegas Midji.
Dengan visi yang jelas dan program yang konkret, Midji-Didi menunjukkan komitmennya untuk membawa Kalbar menuju tata kelola pemerintahan yang lebih maju, bersih, dan berintegritas tinggi.