Midji Siap Wujudkan Harapan Warga Jongkat dengan Akses Air Bersih dan SMK Negeri
Kalbar | Senin, 28 Oktober 2024
PIFA, Lokal – Calon Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Sutarmidji, melaksanakan silaturahmi dengan masyarakat di Pantai Jungkat Resort, Desa Jungkat, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah pada Minggu (27/10). Kehadiran Sutarmidji disambut meriah oleh ratusan warga, lengkap dengan pertunjukan seni hadrah yang menambah kemeriahan suasana.
Dalam kesempatan tersebut, Sutarmidji menyampaikan visi, misi, dan programnya untuk periode kedua jika terpilih kembali.
Ia membuka dialog dengan masyarakat, mendengarkan berbagai aspirasi yang diajukan warga setempat. Di antara aspirasi yang disampaikan adalah kebutuhan mendesak warga Jongkat akan akses air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah tersebut.
Subandrio, salah satu tokoh masyarakat Jongkat, menyampaikan bahwa kualitas air di wilayah mereka masih sangat kurang.
“Dari dulu sampai sekarang kami belum merasakan air bersih, kami mohon jika bapak terpilih bisa mengembangkan PDAM yang ada, karena PDAM di Jongkat ini airnya sama dengan air parit, kami butuh air, tapi airnya tetap air hitam,” ungkapnya.
Selain masalah air bersih, Subandrio juga berharap pemerintah membangun SMK Negeri di Jongkat agar generasi muda dapat menempuh pendidikan yang sesuai dengan keahlian yang diminati tanpa harus pergi jauh.
“Harapan kami jika bapak terpilih, mohon diprioritaskan yang kami minta ini,” tambahnya.
Merespons aspirasi ini, Sutarmidji menjelaskan pentingnya penyediaan sumber air baku sebagai dasar perbaikan layanan PDAM di Jongkat. Menurutnya, jika sumber air baku sulit ditemukan, maka solusinya adalah membangun embung sebagai penampungan air baku untuk PDAM.
“Kalau air bakunya ada, kita bangun. Saya pastikan kalau saya menjabat gubernur lagi, ini akan terealisasi,” ujarnya.
Midji juga menyatakan kesiapannya untuk membangun SMK Negeri di Jongkat, sejalan dengan komitmennya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan menengah kejuruan di Kalimantan Barat.
“Nanti saya upayakan bangun SMK. Kalau itu tidak terwujud, bapak ibu tidak usah kenal nama Sutarmidji lagi,” tegasnya.
Sutarmidji mengungkapkan bahwa dalam periode pertamanya sebagai gubernur, pihaknya sudah mendirikan 69 unit sekolah baru dari kebutuhan total 200 SMA/SMK baru di Kalimantan Barat. Hambatan utama, menurutnya, bukan pada anggaran tetapi pada ketersediaan guru. Ia sudah melakukan diskusi dengan perguruan tinggi untuk mengatasi masalah ini, di mana mahasiswa semester akhir didampingi guru senior bisa berpraktik di sekolah-sekolah yang baru didirikan.
Selain membangun SMK, Midji juga menyampaikan rencana program sekolah filial untuk menghindari masalah zonasi. Sekolah induk berada di ibu kota kecamatan, sementara kelas filial akan disebar ke desa-desa sekitar.
“Jadi anak-anak tidak perlu ke kecamatan, mereka bisa bersekolah di desa-desa. Ada beberapa daerah sudah, nanti kelas 1, kelas 2, kelas 3, perpustakaan, semua fasilitas lengkap tersedia di desa,” jelasnya.
Dengan komitmennya tersebut, Sutarmidji berharap dapat memenuhi harapan masyarakat Jongkat untuk akses air bersih yang memadai dan fasilitas pendidikan kejuruan yang dapat mengembangkan potensi generasi muda di wilayah tersebut.