Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson
Indonesia | Senin, 20 Januari 2025
Meminum kopi tanpa gula dapat mengurangi risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson. (detikHealth)
Indonesia | Senin, 20 Januari 2025
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Bagi pecinta kue, cheese cake adalah salah satu pilihan favorit yang tak pernah gagal memanjakan lidah. Namun, sering kali banyak orang merasa bahwa membuat cheese cake memerlukan waktu dan bahan yang banyak. Padahal, dengan resep yang tepat, kamu bisa membuat cheese cake enak dengan cara yang praktis dan tanpa ribet.Berikut adalah resep mudah untuk membuat cheese cake lezat di rumah:Bahan-Bahan:1. Biskuit 150 gram, hancurkan halus2. Mentega 75 gram, lelehkan3. Cream cheese 250 gram, lembutkan4. Susu kental manis 100 gram5. Whipping cream 150 ml6. Gula pasir 50 gram (sesuai selera)Cara Membuat:1. Persiapkan dasar cheese cakeCampurkan biskuit Marie yang sudah dihancurkan dengan mentega leleh. Aduk rata, kemudian tekan-tekan ke dasar loyang hingga padat. Diamkan di kulkas selama 15 menit untuk mengencangkan.2. Membuat isian cheese cakeKocok cream cheese hingga halus, tambahkan susu kental manis dan gula pasir. Lanjutkan mengocok hingga tercampur rata. Setelah itu, masukkan whipping cream, kocok lagi hingga adonan menjadi lembut dan sedikit mengembang.3. PenyelesaianTuang adonan ke atas dasar biskuit yang sudah dipadatkan. Ratakan permukaannya dan simpan kembali di kulkas selama minimal 4 jam agar cheesecake mengeras sempurna.4. Topping (Opsional)Kamu bisa menambahkan topping jelly plain yang telah dibuat sesuai petunjuk pada kemasan, atau topping buah segar seperti stroberi atau blueberry.Cheese cake sederhana ini bisa kamu nikmati tanpa perlu repot, dan rasanya tak kalah enak dengan yang dijual di toko. Selamat mencoba!
Sports
PIFA.CO.ID, SPORTS - Rasa frustrasi meliputi Cesc Fabregas setelah tim asuhannya, Como 1907, bermain imbang 1-1 melawan Lazio dalam laga pekan ke-20 Liga Italia 2024-2025. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Olimpico pada Jumat (10/1/2025) atau Sabtu dini hari WIB berakhir tanpa pemenang.Lazio unggul lebih dahulu lewat gol Boulaye Dia pada menit ke-34 sebelum Patrick Cutrone menyamakan kedudukan di menit ke-72. Meski hasil imbang di markas Lazio dianggap sebagai perkembangan dibanding pertemuan sebelumnya, di mana Como kalah telak 1-5 pada Oktober 2024, Fabregas tetap merasa kurang puas.“Ini adalah kisah musim kami, kami menciptakan begitu banyak peluang dan perlu mengonversi lebih banyak peluang menjadi gol. Kami kehilangan banyak poin karena hal tersebut. Kami berkembang secara defensif, saya melihat karakter yang kuat dari tim saya untuk datang ke sini dan bermain seperti ini,” ungkap Fabregas, dikutip oleh Football Italia dari DAZN.Como sebenarnya memiliki peluang besar untuk membawa pulang tiga poin setelah Lazio bermain dengan 10 orang sejak menit ke-58 akibat kartu merah yang diterima Loum Tchaouna. Namun, kesempatan tersebut tidak berhasil dimanfaatkan sepenuhnya oleh tim muda Como.“Kami harus ingat bahwa kami kalah 1-5 dari tim ini di kandang sendiri, jadi untuk menampilkan performa seperti ini sangat mengesankan. Di saat yang sama, kami marah karena dengan penampilan seperti itu, kami layak mendapatkan tiga poin,” lanjut Fabregas.Meski mengakui perkembangan tim, Fabregas menyoroti kurangnya kematangan pemain muda dalam mengontrol tempo permainan di 20 menit terakhir. Hal ini, menurutnya, menjadi salah satu alasan Como gagal memaksimalkan peluang.“Selain mencetak gol dan kami memiliki begitu banyak peluang, kami seharusnya menurunkan tempo sedikit di 20 menit terakhir, tapi ini adalah tim muda dan kurang sedikit kematangan untuk mengalirkan bola, memaksa Lazio keluar dari posisinya,” tambahnya.Saat ini, Como berada di peringkat ke-15 klasemen sementara Liga Italia dengan 19 poin. Sementara itu, Lazio masih bertahan di posisi empat besar dengan koleksi 36 poin dari 20 pertandingan.Fabregas juga menekankan pentingnya proses dalam membangun tim, terutama dengan banyaknya pemain muda yang sebelumnya bermain di Serie B. “Ini adalah sebuah proses, saya tidak bisa mengharapkan para pemain muda untuk langsung mengetahui semua ini, banyak yang berada di Serie B musim lalu juga. Mereka terus belajar sepanjang waktu dan itu adalah tugas saya sebagai pelatih untuk membantu mereka melakukan hal tersebut,” tutup pelatih asal Spanyol itu.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Pemerintah kembali membuka pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru di tahun 2022, yang dapat diikuti oleh dua kategori pelamar yaitu Pelamar Prioritas dengan 3 kategori dan Pelamar Umum. Regulasi pelaksanaannya tertuang dalam Peraturan Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan PPPK untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah Tahun 2022. Regulasi ini diharapkan dapat menjadi jalan keluar untuk pemenuhan kebutuhan guru, khususnya guru di daerah dan 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal). “Kita ingin pemda (pemerintah daerah) berani untuk mengusulkan formasi guru. Kita akan perjuangkan karena guru adalah pelayanan dasar untuk meningkatkan SDM kita menuju Indonesia Maju seperti yang dicita-citakan,” ujar Deputi Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Kementerian PANRB Alex Denni dikutip dari laman Kementerian PANRB, Sabtu (11/6/2022). Sebelumnya Alex menerangkan bahwa peraturan tersebut untuk mempertimbangkan bagaimana KemenPANRB memenuhi jumlah guru dengan kualitas dan sebaran yang baik. Pada pengadaan PPPK Guru 2022 terdapat seleksi prioritas yang merupakan aturan baru terkait seleksi kompetensi. Seleksi kompetensi bagi pelamar prioritas I menggunakan hasil Seleksi Tahun 2021. Sementara Pelamar Prioritas II dan Prioritas III dilakukan dengan menilai kesesuaian kualifikasi akademik, kompetensi, kinerja, dan pemeriksaan latar belakang (background check). Lebih detailnya, Pelamar Prioritas I yaitu Tenaga Honorer eks Kategori II (THK-II), guru non-Aparatur Sipil Negara (ASN), lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan guru swasta, yang memenuhi nilai ambang batas pada seleksi PPPK Jabatan Fungsional Guru Tahun 2021, tetapi belum mendapat formasi. Sedangkan pelamar Prioritas II yaitu THK-II. Pelamar Prioritas III adalah guru non-ASN di sekolah negeri yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan masa kerja minimal tiga tahun. Kemudian PPG yang dimaksud adalah mereka yang terdaftar di database kelulusan PPG Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Arahnya kita tidak hanya ingin memenuhi kuantitas yang memang shortage (kekurangan) saat ini, tetapi yang memenuhi nilai ambang batas di tahun 2021 kita berikan prioritas,” lanjut Alex. Sementara itu, untuk seleksi Kompetensi bagi pelamar umum masih sama dengan seleksi tahun 2021. Seleksi dilakukan dengan berbasis komputer atau CAT-UNBK untuk menilai kesesuaian Kompetensi Manajerial, Kompetensi Teknis, dan Kompetensi Sosial Kultural yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi jabatan. (yd)