Foto: Dok. Nissan

PIFA Teknologi, PIFA - Nissan baru-baru ini mengungkap bakal segera menjual mobil listrik dengan banderol terjangkau pada musim panas 2022. Sekadar informasi, harga mobil listrik Nissan bila mendapat subsidi kendaraan ramah lingkungan dari pemerintah Jepang bakal dijual mulai 1,78 juta yen atau kalau dirupiahkan setara Rp 204 jutaan.

Harga yang terjangkau tentu menjadi faktor pemikat. Pasalnya, selama ini harga mobil listrik masih lebih mahal ketimbang yang mesinnya masih konvensional.

"Siapa pun yang berpikir mobil listrik terlalu mahal, akan lebih tertarik dengan EV dan ingin mencobanya," ungkap Nissan Regional Product Manager, Riho Suzuki dilansir Reuters, Selasa (24/5/2022).
Sekadar informasi, mobil listrik Nissan dengan banderol di kisaran Rp 200 jutaan ini dikembangkan dari teknologi milik pendahulunya Leaf. Di Jepang, Nissan Sakura bakal menyasar pasar kei car.

Tak hanya Nissan, Mitsubishi juga memiliki model serupa yakni eK cross EV. Lewat mobil listrik dengan harga terjangkau baik Nissan dan Mitsubishi yang tergabung dalam satu aliansi, berharap bisa berpartisipasi meramaikan kei car. Bagi yang belum tahu, di Negeri Sakura 40% mobil yang melintas di jalan didominasi oleh kei car.

Nissan dan Mitsubishi sama-sama dinilai sebagai salah satu pelopor mobil listrik di Jepang. Namun keduanya sama-sama kesulitan untuk memikat konsumen lokal. Di sisi lain, pendatang baru sekelas Tesla justru lebih dilirik oleh konsumen Jepang.

"Saya percaya diri bahwa (mobil baru) yang mewakili aliansi akan menjadi game changer untuk segmen mobil listrik di Jepang," sebut Chief Executive Officer Nissan Makoto Uchida saat mengungkap mobil listrik Sakura di Kurashiki.

Aliansi Nissan, Mitsubishi, dan Renault baru-baru ini mengumumkan rencana investasi dalam lima tahun ke depan yakni sebesar 26 miliar dolar untuk pengembangan kendaraan listrik, termasuk kei car. (rs)

PIFA Teknologi, PIFA - Nissan baru-baru ini mengungkap bakal segera menjual mobil listrik dengan banderol terjangkau pada musim panas 2022. Sekadar informasi, harga mobil listrik Nissan bila mendapat subsidi kendaraan ramah lingkungan dari pemerintah Jepang bakal dijual mulai 1,78 juta yen atau kalau dirupiahkan setara Rp 204 jutaan.

Harga yang terjangkau tentu menjadi faktor pemikat. Pasalnya, selama ini harga mobil listrik masih lebih mahal ketimbang yang mesinnya masih konvensional.

"Siapa pun yang berpikir mobil listrik terlalu mahal, akan lebih tertarik dengan EV dan ingin mencobanya," ungkap Nissan Regional Product Manager, Riho Suzuki dilansir Reuters, Selasa (24/5/2022).
Sekadar informasi, mobil listrik Nissan dengan banderol di kisaran Rp 200 jutaan ini dikembangkan dari teknologi milik pendahulunya Leaf. Di Jepang, Nissan Sakura bakal menyasar pasar kei car.

Tak hanya Nissan, Mitsubishi juga memiliki model serupa yakni eK cross EV. Lewat mobil listrik dengan harga terjangkau baik Nissan dan Mitsubishi yang tergabung dalam satu aliansi, berharap bisa berpartisipasi meramaikan kei car. Bagi yang belum tahu, di Negeri Sakura 40% mobil yang melintas di jalan didominasi oleh kei car.

Nissan dan Mitsubishi sama-sama dinilai sebagai salah satu pelopor mobil listrik di Jepang. Namun keduanya sama-sama kesulitan untuk memikat konsumen lokal. Di sisi lain, pendatang baru sekelas Tesla justru lebih dilirik oleh konsumen Jepang.

"Saya percaya diri bahwa (mobil baru) yang mewakili aliansi akan menjadi game changer untuk segmen mobil listrik di Jepang," sebut Chief Executive Officer Nissan Makoto Uchida saat mengungkap mobil listrik Sakura di Kurashiki.

Aliansi Nissan, Mitsubishi, dan Renault baru-baru ini mengumumkan rencana investasi dalam lima tahun ke depan yakni sebesar 26 miliar dolar untuk pengembangan kendaraan listrik, termasuk kei car. (rs)

0

0

You can share on :

0 Komentar