Modus Tagih Uang Koperasi, Pria di Kubu Raya Terlibat Aksi Asusila dan Ditangkap Polisi
Kubu Raya | Kamis, 24 Juli 2025
Ilustrasi pencabulan. (Ist)
Kubu Raya | Kamis, 24 Juli 2025
Lokal
PIFA, Lokal - Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Drs. H. Mohd. Zaini, M.M., membuka Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Kapuas Hulu untuk pemilihan Ketua periode 2023-2027. Acara ini berlangsung di Aula Bappeda Kapuas Hulu, Putussibau. Dalam pidatonya, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Mohd Zaini, berharap bahwa Kongres Asosiasi PSSI Kabupaten Kapuas Hulu ini akan berkontribusi positif dalam pengembangan sepak bola di wilayah tersebut. "Kita semua berharap dengan diadakan Kongres Asosiasi PSSI Kabupaten Kapuas Hulu pemilihan ketua periode 2023-2027 dapat mengembangkan Sepak Bola Kabupaten Kapuas Hulu," ujar dia. Ketua PSSI Kabupaten Kapuas Hulu periode 2019-2023, Wahyudi Hidayat, S.T., menyatakan bahwa kesuksesan sepak bola Kapuas Hulu adalah hasil dari kerja keras bersama anggota PSSI Kabupaten Kapuas Hulu. "Suksesnya persepak bolaan Kapuas Hulu adalah kerja keras kita semua, terima kasih saya ucapkan kepada PSSI Kapuas Hulu sudah bekerja keras dalam perkembangan Sepak Bola yang ada di Kabupaten Kapuas Hulu ini," pungkasnya. Dalam kongres tersebut, Wahyudi Hidayat, S.T., terpilih kembali sebagai Ketua PSSI Kabupaten Kapuas Hulu. Keputusan ini disetujui dan ditandatangani oleh semua Kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu.
Lokal
Berita Pontianak - Pifa, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tiba di Kalimantan Barat. Setelah mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak, AHY langsung bertolak ke Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Rabu, (22/9/2021) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersilaturahmi dengan Sutarmidji, membahas perkembangan di provinsi tersebut terutama terkait penanganan COVID-19 dan perbatasan RI-Malaysia di wilayah Kalbar. "Hari ini, saya didampingi sejumlah pengurus DPP Demokrat melakukan kunjungan ke Kalbar untuk beberapa agenda sampai dua hari ke depan. Alhamdulillah, saya dan pengurus diterima oleh bapak Sutarmidji selaku Gubernur Kalbar dan ini sebagai bentuk silaturahmi kita," katanya. AHY mengatakan, sebenarnya kunjungannya ke Kalbar sudah direncanakan sejak tiga bulan yang lalu. Namun dikarenakan Indonesia saat itu masuk pada gelombang kedua penyebaran COVID-19, rencana tersebut terpaksa ditunda dan baru terealisasi pada hari ini. "Akhirnya hari ini saya bisa kembali ke Kalbar dan tentu ini sungguh membuat saya bahagia dan merasa sangat terhormat diterima dengan begitu hangat dan baik oleh Bapak Gubernur," ungkapnya. Pada pertemuan itu, lanjut AHY, pihaknya mendiskusikan banyak hal, terutama terkait perkembangan kasus COVID-19 di Kalbar dan masalah perbatasan Indonesia-Malaysia yang ada di wilayah Kalbar. "Diskusi tadi begitu cair, perbincangan kita dari mulai untuk membahas situasi pandemi akhir-akhir ini yang kita juga bersyukur semakin hari semakin terkontrol dan dapat dikelola dengan baik," katanya. Sementara terkait perbatasan, dia menambahkan, tantangan dan permasalahan yang ada di Indonesia dengan panjangnya wilayah perbatasan antara Kalimantan Barat dengan Malaysia juga menjadi bahasan penting. Terutama terkait bagaimana mengembangkan ekonomi masyarakat dan tentang kedaulatan RI. "Terkait hal tersebut, semangat kami adalah ingin terus bersinergi dan berkolaborasi bersama pemerintah. Partai Demokrat selalu siap untuk menyampaikan masukan-masukan berdiskusi sekaligus juga ingin sama-sama menjadi bagian dari solusi menjalankan kebijakan-kebijakan yang baik untuk rakyat yang baik untuk pembangunan daerah," katanya. Dia meyakini jika kolaborasi dilakukan dari waktu ke waktu maka pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat bisa semakin tinggi. "Seperti yang tadi disampaikan bapak gubernur, pertumbuhan ekonomi Kalbar berada pada 10 persen lebih. Artinya di atas pertumbuhan nasional di kuartal kedua tahun ini dan mudah-mudahan pertumbuhan itu juga diikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat yang juga semakin baik dan pada akhirnya kita semua bisa bangkit dari pandemi COVID-9," harapnya. Kunjungan Ketua DPP Partai Demokrat tersebut juga sehubungan dengan peresmian bangunan kantor sekretariat baru milik DPD Partai Demokrat Kalbar yang berada di Jalan Parit Haji Husin II, Kecamatan Pontianak Tenggara, Kota Pontianak.
Sports
Berita Sports, PIFA - PSSI melakukan evaluasi kepada pelatih Shin Tae-yong (STY) terkait hasil tim U-19 sekaligus mendengar program kerja tim nasional ke depan dan program naturalisasi. Rapat evaluasi berlangsung di kantor PT Liga Indonesia Baru (LIB), Rabu (20/7), Dalam paparannya, Coach STY mengaku membutuhkan pemain baru untuk skuad Garuda Muda, termasuk pemain-pemain naturalisasi untuk menambah daya gedor anak asuhnya "Khusus untuk tim U-19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi. Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U-20 akan berjalan keras, ketat, dan berat sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apapun," ujarnya, dilansir dari laman PSSI (22/7). Menurut pelatih asal Korea Selatan itu, di tim U-19 ada beberapa kekurangan khususnya untuk posisi stoper, bek kiri dan kanan, pengatur serangan (untuk melapis Marselino), dan gelandang bertahan. STY mengakui jika Arkhan Fikri mampu menjalankan tugas dengan bagus. "Skill juga bagus, tetapi tingginya kurang. Saat tampil di Piala Dunia U-20, kita akan menghadapi tim dengan postur yang tinggi-tinggi dan kekar. Jadi tentu di tim ini butuh pemain baru termasuk pemain naturalisasi," tambahnya. Kemudian STY juga menyoroti pemain yang kurang percaya diri ketika menghadapi tim -tim yang lebih kuat. Hal itu harus diperbaiki karena saat Piala Dunia U-20, Indonesia akan menghadapi tim-tim kuat dari Eropa, Amerika Latin, maupun Asia. "Saya harus akui percaya diri tim ini kurang pada awalnya termasuk mental khususnya menghadapi tim-tim besar. Tetapi, perlahan pemain mulai bisa mengatasi masalah ini. Anda lihat di Piala AFF, mental itu mulai bisa teratasi dan itu harus terus dipertahankan saat menghadapi tim besar," timpalnya. pelatih berusia 52 tahun itu. Manager Timnas U-19 Endri Erawan menambahkan tim ini sebenarnya belum maksimal. Itu sebabnya Endri setuju untuk menambah pemain baru termasuk melakukan naturalisasi khsusunya dari Belanda. "Kenapa dari Belanda karena di negara itu banyak pemain keturunan Indonesia di sana. Jadi ke depan kalau mau melakukan pemusatan latihan lebih baik di Belanda. Selain bisa melihat calon pemain naturalisasi di sana, klub-klub di Belanda juga sangat kuat, sehingga ketika uji coba sangat bermanfaat," tegas Endri. "Anda bisa lihat saat laga pertama melawan Vietnam, mental dan skema permainan tidak berkembang. Ini selalu menjadi problem saat Indonesia main di laga pertama. Itu harus menjadi koreksi STY agar setiap laga pertama sudah langsung tune in. Langsung ngegas," sambung Asisten Manager Sumarji. Terkait dengan usulan Endri dan Sumarji itu, STY juga pernah memakai psikolog dan motivator selama di Korea Selatan, tetapi hasilnya tidak bagus. Namun, jika psikolog dan motivator itu mengetahui bola dan suka bola hasilnya bisa beda. "Akan lebih baik, jika ketua umum, manager, bisa memberikan motivasi pemain pada sesi yang lain dengan waktu yang lebih lama. Bisa juga mengumpulkan pemain di tempat tertentu dan diberikan motivasi," pungkasnya. Lebih lanjut soal pemusatan latihan, Indra Sjafri mengusulkan pemusatan latihan jangka panjang lantaran klub tidak terlalu keberatan melepas pemain muda mereka yang berlaga di Liga 1. "Pembinaan usia muda kita belum tertata rapi. Padahal kita memiliki kompetisi U-13 dan U-15 (Piala Suratin), U-15 (Piala Suratin), U-16 (Elite Pro Academy), U-18 (Elite Pro Academy). Geografis menjadi salah satu kendala. Mudah-mudahan tidak lama lagi sepakbola bisa maju," lanjut Indra Sjafri Pada kesempatan tersebut, STY juga memaparkan program kerja timnas senior dan tim U-20, termasuk jadwal FIFA matchday pada September. Saat ini PSSI sedang menjajaki untuk melakukan uji coba dengan negara Curacao (peringkat 79 dunia), India (peringkat 101 dunia), atau Hong Kong (peringkat 143 dunia). "PSSI terus melakukan komunikasi dengan tiga negara itu. Tetapi, untuk Curacao ada kendala. Sebab sebagian pemain dan ofisial belum melakukan vaksin. Padahal, salah satu syarat untuk masuk Indonesia harus sudah vaksin," ujar STY. Kemudian STY juga bicara soal naturalisasi. Saat ini sudah ada beberapa pemain yang menjadi bidikannya. Terkait naturalisasi ini, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan meminta nama calon pemain naturalisasi harus sudah final pada bulan Agustus. Sebab, tiga pemain yang sudah ikut pemusatan latihan U-19 dianggap STY belum layak. "Di Belanda banyak pemain yang memiliki darah Indonesia. Akan lebih mudah kita melakukan pemusatan latihan (TC) di Belanda ketimbang di negara lainnya. Sebab kita bisa melihat langsung pemain yang kita inginkan," ujar Iriawan. Tampak hadir dalam rapat evaluasi, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Waketum Iwan Budianto, Sekjen Yunus Nusi, Wakil Sekjen Maaike Ira Puspita, Exco Vivin Sungkono, Manager Tim U-19 Endri Erawan, Asisten Manajer Sumardji, dan Direktur Teknik Indra Sjafri. (yd)