Molyadi (kiri), korban perahu tenggelam dan Aipda Syamsuri (kanan). (Dok. Istimewa)

PIFA, Lokal - Terkait dengan video yang viral di media sosial pada Senin, 19 Februari 2024, yang menampilkan aksi heroik seorang polisi dalam menyelamatkan seorang warga di Sungai Kapuas, kisah ini menjadi sorotan publik. Diberitakan oleh akun Facebook Edy Rahman, aksi tersebut menjadi bukti nyata keberanian seorang anggota kepolisian.

Peristiwa dramatis ini terjadi pada malam hari tanggal 17 Pebruari 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Aipda Syamsuri, seorang polisi dari kelurahan Mekar Jaya, kecamatan Sintang, nekat terjun ke Sungai Kapuas untuk menyelamatkan seorang warga yang perahunya karam.

Molyadi, korban dari kejadian tragis tersebut, telah memberikan kesaksian yang mengharukan. Dalam konfirmasi dengan Media Jurnalis Komnas, Molyadi menceritakan detil kejadian yang membuatnya hampir kehilangan nyawa. Dia mencoba mencari ikan dengan perahunya, namun ditimpa gelombang besar yang membuat perahunya tenggelam.

“Ya benar Bang, saat itu saya sedang mencari ikan pakai perahu dengan cara memasang untang-untang, lalu ada Sped Boat melintas dekat saya, jaraknya kurang lebih ada 10 Meter, sangat laju, gelombangnya besar, kena gelombang itu perahu saya karam lalu tenggelam,” terang Molyadi, seperti dikutip dari Media Jurnalis Komnas.

“Mungkin ada sekitar 2 jam saya mengapung ditengah Sungai Kapuas memegang sampah yang hanyut, saya berteriak minta tolong, ada seorang yang menolong saya dengan menggunakan kayu pelampung membawa saya ke pantai,” imbuhnya.

Namun, berkat keberanian Aipda Syamsuri, nyawa Molyadi bisa terselamatkan. Meskipun Molyadi awalnya tidak mengenal pria yang menolongnya itu, dia kemudian mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang polisi bernama Syamsuri.

Dalam konfirmasi dengan media, Syamsuri sendiri mengonfirmasi peristiwa tersebut.

"Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, namun perahu miliknya itu tengelam tak ketemu," kata Syamsuri bersyukur.

Molyadi pun tak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Aipda Syamsuri.

“Kepada Pak Polisi Syamsuri saya mengucapkan banyak terimakasih, Tuhan telah mengutus Pak Syamsuri untuk menolong saya,” ujar Molyadi.

“Semoga kebaikan Pak Syamsuri menyelamatkan saya mendapat balasan kebaikan yang sebesar-besarnya dari Allah SWT, Aamiin,” doa Molyadi menambahkan.

 Syamsuri juga membenarkan peristiwa perahu karam tersebut.

“Ya, waktu itu saya sedang perjalanan pulang dari Ketungau Hilir, saya ditugaskan disana sebagai Pengamanan Pemilu di TPS, saat pulang saya mendengar ada suara minta tolong dari arah Sungai Kapuas, saya lihat ada sinar lampu senter ditengah Sungai, entah mengapa tanpa pikir panjang saya langsung berenang dengan mengunakan kayu sebagai pelampung ke arah cahaya senter itu, lalu saya bawa orang itu kepantai dengan kayu pelampung itu,” jelas Syamsuri kepada Media Jurnalis Komnas, Selasa (20/2) kemarin.

“Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, namun perahu miliknya itu tengelam tak ketemu,” tandasnya.

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua tentang pentingnya keberanian dan empati dalam membantu sesama, bahkan dalam situasi yang penuh risiko. Aipda Syamsuri telah menunjukkan contoh yang luar biasa dalam menebarkan kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Semoga kebaikannya mendapat balasan yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Aamiin. (yd)

PIFA, Lokal - Terkait dengan video yang viral di media sosial pada Senin, 19 Februari 2024, yang menampilkan aksi heroik seorang polisi dalam menyelamatkan seorang warga di Sungai Kapuas, kisah ini menjadi sorotan publik. Diberitakan oleh akun Facebook Edy Rahman, aksi tersebut menjadi bukti nyata keberanian seorang anggota kepolisian.

Peristiwa dramatis ini terjadi pada malam hari tanggal 17 Pebruari 2024, sekitar pukul 21.00 WIB. Aipda Syamsuri, seorang polisi dari kelurahan Mekar Jaya, kecamatan Sintang, nekat terjun ke Sungai Kapuas untuk menyelamatkan seorang warga yang perahunya karam.

Molyadi, korban dari kejadian tragis tersebut, telah memberikan kesaksian yang mengharukan. Dalam konfirmasi dengan Media Jurnalis Komnas, Molyadi menceritakan detil kejadian yang membuatnya hampir kehilangan nyawa. Dia mencoba mencari ikan dengan perahunya, namun ditimpa gelombang besar yang membuat perahunya tenggelam.

“Ya benar Bang, saat itu saya sedang mencari ikan pakai perahu dengan cara memasang untang-untang, lalu ada Sped Boat melintas dekat saya, jaraknya kurang lebih ada 10 Meter, sangat laju, gelombangnya besar, kena gelombang itu perahu saya karam lalu tenggelam,” terang Molyadi, seperti dikutip dari Media Jurnalis Komnas.

“Mungkin ada sekitar 2 jam saya mengapung ditengah Sungai Kapuas memegang sampah yang hanyut, saya berteriak minta tolong, ada seorang yang menolong saya dengan menggunakan kayu pelampung membawa saya ke pantai,” imbuhnya.

Namun, berkat keberanian Aipda Syamsuri, nyawa Molyadi bisa terselamatkan. Meskipun Molyadi awalnya tidak mengenal pria yang menolongnya itu, dia kemudian mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang polisi bernama Syamsuri.

Dalam konfirmasi dengan media, Syamsuri sendiri mengonfirmasi peristiwa tersebut.

"Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, namun perahu miliknya itu tengelam tak ketemu," kata Syamsuri bersyukur.

Molyadi pun tak lupa untuk mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Aipda Syamsuri.

“Kepada Pak Polisi Syamsuri saya mengucapkan banyak terimakasih, Tuhan telah mengutus Pak Syamsuri untuk menolong saya,” ujar Molyadi.

“Semoga kebaikan Pak Syamsuri menyelamatkan saya mendapat balasan kebaikan yang sebesar-besarnya dari Allah SWT, Aamiin,” doa Molyadi menambahkan.

 Syamsuri juga membenarkan peristiwa perahu karam tersebut.

“Ya, waktu itu saya sedang perjalanan pulang dari Ketungau Hilir, saya ditugaskan disana sebagai Pengamanan Pemilu di TPS, saat pulang saya mendengar ada suara minta tolong dari arah Sungai Kapuas, saya lihat ada sinar lampu senter ditengah Sungai, entah mengapa tanpa pikir panjang saya langsung berenang dengan mengunakan kayu sebagai pelampung ke arah cahaya senter itu, lalu saya bawa orang itu kepantai dengan kayu pelampung itu,” jelas Syamsuri kepada Media Jurnalis Komnas, Selasa (20/2) kemarin.

“Alhamdulillah, tak ada korban jiwa, namun perahu miliknya itu tengelam tak ketemu,” tandasnya.

Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua tentang pentingnya keberanian dan empati dalam membantu sesama, bahkan dalam situasi yang penuh risiko. Aipda Syamsuri telah menunjukkan contoh yang luar biasa dalam menebarkan kebaikan di tengah-tengah masyarakat. Semoga kebaikannya mendapat balasan yang sebesar-besarnya dari Allah SWT. Aamiin. (yd)

1

1

You can share on :

1 Komentar

Berita Lainnya