Momen Warga di Landak Nyerok Ikan di Dalam Rumah Saat Banjir
Landak | Senin, 27 Januari 2025
Momen saat warga di Kabupaten Landak menyerok ian di dalam rumah saat banjir. (Dok. Istimewa)
Landak | Senin, 27 Januari 2025
Sports
PIFA, Sports - Timnas Indonesia kembali menghadapi tantangan berat di Grup C pada kualifikasi putaran ke-3 Piala Dunia 2026 Zona AFC. Dalam drawing yang dilakukan oleh Shinji Okazaki dan Mehdi Mahdavikia, serta dipandu oleh Manolo Zubria selaku Chief Tournament Officer FIFA World Cup 2026, Indonesia akan bertemu kembali dengan Jepang dan Australia. Selain itu, Grup C juga dihuni oleh Arab Saudi, Bahrain, dan China. Sebelumnya, Indonesia juga pernah bertemu Jepang dan Australia di Piala Asia 2023. Bertemu Jepang di fase grup dengan dua kekalahan dan Australia di 16 besar. Skuad asuhan Shin Tae-yong harus menghadapi pertandingan yang tidak mudah, mengingat Jepang dan Australia adalah dua kekuatan besar di sepak bola Asia. Tidak hanya itu, Arab Saudi yang juga merupakan tim kuat, serta Bahrain dan China, akan menjadi lawan yang harus diwaspadai. Setiap tim akan menjalani pertandingan home dan away dalam babak kualifikasi ini. Dua tim teratas dari Grup C akan mendapatkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026, sementara tim yang menempati peringkat ketiga dan keempat akan melanjutkan perjuangan mereka ke babak keempat. Babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia ini akan dimulai pada bulan September mendatang. Berikut jadwal lengkap pertandingan kualifikasi untuk Grup C: Jadwal Kualifikasi Matchday: MD 1: 5 September 2024 MD 2: 10 September 2024 MD 3: 10 Oktober 2024 MD 4: 15 Oktober 2024 MD 5: 14 November 2024 MD 6: 19 November 2024 MD 7: 20 Maret 2025 MD 8: 25 Maret 2025 MD 9: 5 Juni 2025 MD 10: 10 Juni 2025 Grup C: Jepang Australia Arab Saudi Bahrain China Indonesia Persiapan yang matang dan strategi yang tepat diharapkan dapat membuat Skuad Garuda menampilkan yang terbaik dan meraih hasil maksimal dalam setiap pertandingan. Ayo dukung Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026! (yd)
Sports
PIFA, Sports - Indonesia berhasil meloloskan empat wakilnya di perempat final China Open 2023, yang akan menjadi panggung bagi pertempuran sengit para jagoan Merah Putih. Jadwal pertandingan mereka telah ditetapkan di Changzhou Olympic Sports Centre pada Jumat (8/9) dengan siaran langsung mulai pukul 09.00 WIB. Dalam pertarungan sengit antar-sesama, Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito akan berhadapan, menjanjikan satu wakil Indonesia di semifinal. Sementara itu, dua wakil Indonesia lainnya akan menghadapi lawan tangguh dari Korea Selatan. Pasangan ganda putra, Muhammad Shohibul Fikri dan Bagas Maulana, akan menghadapi tantangan berat dari juara dunia baru asal Korea Selatan, Kang Min-hyuk dan Seo Seung-jae. Di sisi lain, pasangan ganda putri, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, akan bersaing melawan unggulan kedua, Baek Ha-na dan Lee So-Hee. Jadwal pertandingan seluruh wakil Indonesia di perempat final dijadwalkan pada pukul 16.00 WIB. China Open 2023 akan disiarkan secara langsung di MNC TV dan iNews TV, serta dapat disaksikan melalui layanan streaming berbayar SPOTV. Jadwal wakil Indonesia di perempat final China Open 2023, Jumat (8/9): Court 1 Partai 6 - Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti vs Baek Ha-na/Lee So-Hee (Korea Selatan) - pukul 17.00 WIB Partai 9 - Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) vs Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana Court 3 Partai 2 - Shesar Hiren Rhustavito vs Jonatan Christie - mulai pukul 20.00 WIB Dengan pertarungan yang semakin memanas, pertanyaan besar adalah siapa yang akan maju ke semifinal dan membawa harum nama Indonesia di China Open tahun ini. (hs)
Internasional
PIFA, Internasional - Amerika Serikat buka suara terkait keputusan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol yang sempat mengumumkan keadaan darurat militer pada Selasa (3/12). Langkah tersebut disebut sebagai respons terhadap ancaman Korea Utara dan tudingan adanya kekuatan "anti-negara" di dalam negeri.Wakil Menteri Luar Negeri AS, Kurt Campbell, menyatakan bahwa Washington memantau situasi di Korea Selatan dengan sangat cermat. Sementara itu, Vedant Patel, wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, menegaskan bahwa situasi saat ini masih sangat tidak menentu, sehingga pihaknya enggan berkomentar lebih jauh."Semua harapan dan ekspektasi kami adalah agar setiap pertikaian politik dapat diselesaikan secara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku," ujar Patel, seperti dikutip dari ABC News.Deklarasi darurat militer tersebut mengejutkan publik, terutama karena Yoon menyatakan langkah itu diambil untuk melindungi Korea Selatan dari ancaman Korea Utara serta melawan "elemen anti-negara" dalam negeri. Namun, beberapa jam setelah pengumuman, keadaan darurat dicabut setelah parlemen Korea Selatan dengan suara bulat membatalkan kebijakan tersebut.Juru bicara Dewan Keamanan AS menyambut baik langkah parlemen Korsel. "Kami lega Presiden Yoon mencabut keputusan darurat militer yang mengkhawatirkan dan menghormati keputusan National Assembly Korea Selatan untuk mengakhirinya. Demokrasi merupakan fondasi penting dalam aliansi AS-Korsel," ujarnya dalam pernyataan resmi.Langkah Yoon memicu reaksi keras dari partai oposisi, yang menuduh deklarasi tersebut sebagai upaya untuk meredam tuntutan pemakzulan dan skandal yang melibatkan istrinya, Kim Keon Hee. Situasi ini menambah ketegangan politik di tengah meningkatnya ancaman dari Korea Utara dan dinamika internal yang memanas.Respons Publik dan Masa Depan Politik YoonPengumuman darurat militer oleh Yoon juga memicu gelombang protes publik dan desakan kuat agar ia mengundurkan diri. Meski keadaan darurat telah berakhir, situasi politik di Korea Selatan diperkirakan akan tetap panas menjelang pemilu mendatang.