Foto: Prokopim Pemkab Kubu Raya

Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meresmikan sumur wakaf Masjid Hidayatul Muttaqin di Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya, Rabu (29/12/2021). 
 
Pembangunan sumur wakaf tersebut menggunakan anggaran yang berasal dari Bank Kalbar berkolaborasi dengan  Aksi Cepat Tanggap (ACT). 
 
Bupati Muda Mahendrawan mengapresiasi  pihak Bank Kalbar dan ACT yang telah membangun sumur di area sekitar masjid tersebut. Dirinya menilai, sumur wakaf ini menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan program sanitasi dan air bersih yang menjadi prioritas utama. Dirinya berharap ketersediaan air bersih ini juga dapat berperan dalam penurunan angka stunting.
 
 “Cara ini tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena keberadaan air bersih  bisa menjaga kesehatan lingkungan, termasuk kesehatan warganya. Terutama masalah stunting, semoga  juga bisa cepat menurun,” ujarnya. 
 
Dia menambahkan, program ini merupakan wujud kebersamaan atau ‘kepong bakol’ yang selama ini dicanangkan oleh pemerintah, dimana Bank Kalbar bisa bersama-sama berperan dengan pemerintah daerah, termasuk bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sehingga program ini dapat terwujud. Dirinya berharap sumur wakaf ini dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya supaya memiliki kemanfaatan yang terus menerus, sebagaimana yang diharapkan oleh para wakif.
 
 “Kami berharap, sumur yang sudah dibangun ini, bisa dijaga bersama-sama, agar terus menerus bisa digunakan oleh masyarakat,” harapnya.
 
Terkait dengan pembangunan masjid, Bupati Muda mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjalankan amanah dalam memperkuat dan mempercepat pembangunan masjid ini. 
 
 “Yang terpenting adalah, sistem informasi data yang nantinya semua akan masuk kedalam data geospasial,” sampainya.
 
Muda menambahkan, tahun 2022 mendatang akan masuk ke dalam data geospasial, sehingga tahun berikutnya ACT bisa melakukan pemetaan. 
 
“Kalau sistem sudah berjalan, nantinya akan lebih mudah, cepat, tepat, efektif dan berdampak langsung ke masyarakat. Kalau di masjid ini sudah ada sumur bornya, tentu kita tinggal mengerjakan pembangunan masjid yang masih memerlukan proses dalam pembangunannya,” ucapnya. 
 
Sementara Kepala Cabang ACT Kalimantan Barat Dwi Fajar Ramadhoni mengatakan, pembangunan sumur wakaf hasil kolaborasi bersama Bank Kalbar tersebut menjadi yang pertama kali di Kubu Raya. 
 
“Program sumur wakaf ini baru pertama kali dilakukan di Kubu Raya. Insyaallah kedepan kita akan terus berkolabosasi untuk menciptakan titik sumur wakaf lainnya,” katanya.
 
Tak hanya sumur wakaf, lanjut Dwi Fajar, pembangunan Masjid Hidayatul Muttaqin ini pun masih membutuhkan perhatian dalam penyelesaian pembanggunannya.
 
 “Muda-mudahan masjid ini bisa cepat selesai dibangun, sehingga bisa digunakan untuk ibadah maupun kegiatan keagamaan lainnya,” ujarnya.

Berita Kubu Raya, PIFA - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan meresmikan sumur wakaf Masjid Hidayatul Muttaqin di Desa Sungai Asam Kecamatan Sungai Raya, Rabu (29/12/2021). 
 
Pembangunan sumur wakaf tersebut menggunakan anggaran yang berasal dari Bank Kalbar berkolaborasi dengan  Aksi Cepat Tanggap (ACT). 
 
Bupati Muda Mahendrawan mengapresiasi  pihak Bank Kalbar dan ACT yang telah membangun sumur di area sekitar masjid tersebut. Dirinya menilai, sumur wakaf ini menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan program sanitasi dan air bersih yang menjadi prioritas utama. Dirinya berharap ketersediaan air bersih ini juga dapat berperan dalam penurunan angka stunting.
 
 “Cara ini tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, karena keberadaan air bersih  bisa menjaga kesehatan lingkungan, termasuk kesehatan warganya. Terutama masalah stunting, semoga  juga bisa cepat menurun,” ujarnya. 
 
Dia menambahkan, program ini merupakan wujud kebersamaan atau ‘kepong bakol’ yang selama ini dicanangkan oleh pemerintah, dimana Bank Kalbar bisa bersama-sama berperan dengan pemerintah daerah, termasuk bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT), sehingga program ini dapat terwujud. Dirinya berharap sumur wakaf ini dapat dirawat dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya supaya memiliki kemanfaatan yang terus menerus, sebagaimana yang diharapkan oleh para wakif.
 
 “Kami berharap, sumur yang sudah dibangun ini, bisa dijaga bersama-sama, agar terus menerus bisa digunakan oleh masyarakat,” harapnya.
 
Terkait dengan pembangunan masjid, Bupati Muda mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjalankan amanah dalam memperkuat dan mempercepat pembangunan masjid ini. 
 
 “Yang terpenting adalah, sistem informasi data yang nantinya semua akan masuk kedalam data geospasial,” sampainya.
 
Muda menambahkan, tahun 2022 mendatang akan masuk ke dalam data geospasial, sehingga tahun berikutnya ACT bisa melakukan pemetaan. 
 
“Kalau sistem sudah berjalan, nantinya akan lebih mudah, cepat, tepat, efektif dan berdampak langsung ke masyarakat. Kalau di masjid ini sudah ada sumur bornya, tentu kita tinggal mengerjakan pembangunan masjid yang masih memerlukan proses dalam pembangunannya,” ucapnya. 
 
Sementara Kepala Cabang ACT Kalimantan Barat Dwi Fajar Ramadhoni mengatakan, pembangunan sumur wakaf hasil kolaborasi bersama Bank Kalbar tersebut menjadi yang pertama kali di Kubu Raya. 
 
“Program sumur wakaf ini baru pertama kali dilakukan di Kubu Raya. Insyaallah kedepan kita akan terus berkolabosasi untuk menciptakan titik sumur wakaf lainnya,” katanya.
 
Tak hanya sumur wakaf, lanjut Dwi Fajar, pembangunan Masjid Hidayatul Muttaqin ini pun masih membutuhkan perhatian dalam penyelesaian pembanggunannya.
 
 “Muda-mudahan masjid ini bisa cepat selesai dibangun, sehingga bisa digunakan untuk ibadah maupun kegiatan keagamaan lainnya,” ujarnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya