Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan optimistis bahwa Sinergi Pengelolaan Gambut Lestari dapat meningkatkan Budidaya Pangan. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)

PIFA, Lokal - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, telah memulai upaya serius untuk menjaga kelestarian gambut di wilayahnya dengan melibatkan 27 pemerintah desa. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah awal yang penting, karena hasil penelitian yang sedang berlangsung akan menjadi dasar bagi upaya sinkronisasi dalam pengelolaan tata ruang di Kubu Raya.

"Nantinya, gambut lestari berkelanjutan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan uang dan pangan di Kalbar," ujarnya dengan optimis.

Muda Mahendrawan juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menghimpun masukan dan kebutuhan dari berbagai pihak untuk memastikan program pengelolaan gambut lestari ini dapat terintegrasi dengan baik dalam tata ruang wilayah Kabupaten Kubu Raya.

"Saya yakin, jika ini bisa kita kelola dengan baik, ini akan meningkatkan budidaya pangan, baik itu dalam hal ternak dan hortikultural serta hal-hal produktif lainnya," tambahnya.

Koordinator Program Pengelolaan Gambut Lestari, Feri Johana, menjelaskan bahwa ada 27 desa yang menjadi fokus kajian atau penelitian, yang terletak di dua Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), yaitu KHG Terentang Kapuas dan Kapuas Ambawang. Tim yang terlibat dalam program ini akan menyusun peta jalan gambut lestari untuk wilayah-wilayah tersebut, yang akan digunakan sebagai panduan dalam menyusun program kegiatan di setiap desa untuk meningkatkan ekonomi secara berkelanjutan.

Feri Johana juga mengungkapkan bahwa enam desa telah dipilih sebagai desa percontohan, di mana akan ada intervensi langsung untuk mengembangkan bisnis model yang dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lain.

"Kami akan melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk memastikan kegiatan ini dapat menuju pada tujuan akhir, yaitu desa yang lestari," kata Feri.

Kepala Dinas Pemdes dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kubu Raya, Jakariansyah, berkomitmen untuk mengawal 27 desa yang menjadi sasaran program ini. Ia menekankan pentingnya menjaga gambut tanpa membakarnya untuk pertanian masyarakat demi kelestarian lingkungan.

"Kita berharap bahwa tidak ada masalah antara kelestarian gambut dan peningkatan ekonomi desa, tetapi keduanya dapat bersinergi," ujarnya dengan harapan tinggi. (ad)

PIFA, Lokal - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, telah memulai upaya serius untuk menjaga kelestarian gambut di wilayahnya dengan melibatkan 27 pemerintah desa. Langkah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah awal yang penting, karena hasil penelitian yang sedang berlangsung akan menjadi dasar bagi upaya sinkronisasi dalam pengelolaan tata ruang di Kubu Raya.

"Nantinya, gambut lestari berkelanjutan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan uang dan pangan di Kalbar," ujarnya dengan optimis.

Muda Mahendrawan juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya telah menghimpun masukan dan kebutuhan dari berbagai pihak untuk memastikan program pengelolaan gambut lestari ini dapat terintegrasi dengan baik dalam tata ruang wilayah Kabupaten Kubu Raya.

"Saya yakin, jika ini bisa kita kelola dengan baik, ini akan meningkatkan budidaya pangan, baik itu dalam hal ternak dan hortikultural serta hal-hal produktif lainnya," tambahnya.

Koordinator Program Pengelolaan Gambut Lestari, Feri Johana, menjelaskan bahwa ada 27 desa yang menjadi fokus kajian atau penelitian, yang terletak di dua Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), yaitu KHG Terentang Kapuas dan Kapuas Ambawang. Tim yang terlibat dalam program ini akan menyusun peta jalan gambut lestari untuk wilayah-wilayah tersebut, yang akan digunakan sebagai panduan dalam menyusun program kegiatan di setiap desa untuk meningkatkan ekonomi secara berkelanjutan.

Feri Johana juga mengungkapkan bahwa enam desa telah dipilih sebagai desa percontohan, di mana akan ada intervensi langsung untuk mengembangkan bisnis model yang dapat dijadikan contoh oleh desa-desa lain.

"Kami akan melakukan pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk memastikan kegiatan ini dapat menuju pada tujuan akhir, yaitu desa yang lestari," kata Feri.

Kepala Dinas Pemdes dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Kubu Raya, Jakariansyah, berkomitmen untuk mengawal 27 desa yang menjadi sasaran program ini. Ia menekankan pentingnya menjaga gambut tanpa membakarnya untuk pertanian masyarakat demi kelestarian lingkungan.

"Kita berharap bahwa tidak ada masalah antara kelestarian gambut dan peningkatan ekonomi desa, tetapi keduanya dapat bersinergi," ujarnya dengan harapan tinggi. (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar