Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menandatangani peluncuran Profil Kabupaten Layak Anak, padaSelasa (30/8/2023) lalu. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)

PIFA, Lokal - Maraknya fenomena bullying atau perundungan di dunia pendidikan telah mengundang keprihatinan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. 

Menurut Bupati Muda, perundungan merupakan bibit-bibit terjadinya kekerasan pada tingkat yang lebih besar. Oleh karena itu, ia meminta para pendidik untuk tidak menyepelekan masalah ini.

"Problem-problem kekerasan baik fisik maupun nonfisik semakin banyak jenisnya. Yang paling banyak memang masalah bully kepada teman. Makanya saya selalu berpesan kepada para pendidik agar hal-hal seperti ini tidak disepelekan. Ini fenomena yang massif dan mengganggu mental anak-anak," kata Muda Mahendrawan saat meluncurkan Profil Kabupaten Layak Anak di Aula Bank Kalbar Kubu Raya pada Selasa (30/8).

Muda menilai tindakan perundungan menunjukkan adanya kekurangan dalam rasa kemanusiaan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk peduli dalam mencegah perilaku ini.

"Artinya, jika kita tidak tanggap terhadap hal ini, maka akan membahayakan dalam konteks yang lebih besar lagi," ujarnya dengan tegas.

Terkait dengan masalah ini, Bupati Muda menyarankan agar tradisi yang baik di desa-desa terus dijaga. Salah satu tradisi yang dimaksud adalah kegiatan berkumpul dan beraktivitas bersama. Bupati berpendapat bahwa kebersamaan di lingkungan yang baik dapat membangun karakter kepekaan anak terhadap sesama, sehingga dapat mencegah tindakan perundungan.

"Di desa-desa itu ada rumah pintar, aktivitas kumpul-kumpul, hingga taman bermain bersama yang itu semua sangat baik. Begitu pula desa-desa wisata juga bagus sekali untuk membuat anak-anak kita punya tempat berkegiatan bersama dan lebih mengenal kehidupan serta membangun kepekaan. Mengantisipasi supaya anak bisa tumbuh dengan empati dan kepekaan yang baik," tuturnya.

Lebih jauh, Bupati Muda mengaku bersyukur karena Kabupaten Kubu Raya sendiri telah menyandang predikat Kabupaten Layak Anak kategori madya. Pemerintah kabupaten telah mengembangkan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya dari pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat komitmen dalam menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.

"Perkuat terus sebagai bentuk tanggung jawab kita. Setelah kita mendapatkan label ini, berarti justru menantang kita untuk jauh lebih punya ekosistem lagi. Artinya, segala sesuatu itu sudah bergerak dengan rasa tanggung jawab masing-masing," pungkasnya. (ad) 

PIFA, Lokal - Maraknya fenomena bullying atau perundungan di dunia pendidikan telah mengundang keprihatinan Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. 

Menurut Bupati Muda, perundungan merupakan bibit-bibit terjadinya kekerasan pada tingkat yang lebih besar. Oleh karena itu, ia meminta para pendidik untuk tidak menyepelekan masalah ini.

"Problem-problem kekerasan baik fisik maupun nonfisik semakin banyak jenisnya. Yang paling banyak memang masalah bully kepada teman. Makanya saya selalu berpesan kepada para pendidik agar hal-hal seperti ini tidak disepelekan. Ini fenomena yang massif dan mengganggu mental anak-anak," kata Muda Mahendrawan saat meluncurkan Profil Kabupaten Layak Anak di Aula Bank Kalbar Kubu Raya pada Selasa (30/8).

Muda menilai tindakan perundungan menunjukkan adanya kekurangan dalam rasa kemanusiaan. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk peduli dalam mencegah perilaku ini.

"Artinya, jika kita tidak tanggap terhadap hal ini, maka akan membahayakan dalam konteks yang lebih besar lagi," ujarnya dengan tegas.

Terkait dengan masalah ini, Bupati Muda menyarankan agar tradisi yang baik di desa-desa terus dijaga. Salah satu tradisi yang dimaksud adalah kegiatan berkumpul dan beraktivitas bersama. Bupati berpendapat bahwa kebersamaan di lingkungan yang baik dapat membangun karakter kepekaan anak terhadap sesama, sehingga dapat mencegah tindakan perundungan.

"Di desa-desa itu ada rumah pintar, aktivitas kumpul-kumpul, hingga taman bermain bersama yang itu semua sangat baik. Begitu pula desa-desa wisata juga bagus sekali untuk membuat anak-anak kita punya tempat berkegiatan bersama dan lebih mengenal kehidupan serta membangun kepekaan. Mengantisipasi supaya anak bisa tumbuh dengan empati dan kepekaan yang baik," tuturnya.

Lebih jauh, Bupati Muda mengaku bersyukur karena Kabupaten Kubu Raya sendiri telah menyandang predikat Kabupaten Layak Anak kategori madya. Pemerintah kabupaten telah mengembangkan sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya dari pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Ia pun mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat komitmen dalam menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak.

"Perkuat terus sebagai bentuk tanggung jawab kita. Setelah kita mendapatkan label ini, berarti justru menantang kita untuk jauh lebih punya ekosistem lagi. Artinya, segala sesuatu itu sudah bergerak dengan rasa tanggung jawab masing-masing," pungkasnya. (ad) 

0

0

You can share on :

0 Komentar