Mudik Lebaran, Ini Cara Titip Kendaraan di Polresta Pontianak
Pontianak | Selasa, 25 Maret 2025
Tempat penitipan kendaraan selama mudik Lebaran 2025 di Polresta Pontianak. (Dok. Polresta Pontianak)
Pontianak | Selasa, 25 Maret 2025
Pifabiz
Pifabiz - Sosok Ahnaf Arrafif mendadak viral, usai dirinya dilaporkan karena menikahi sesama perempuan, padahal selama ini dirinya mengaku sebagai seorang laki-laki. Setelah kebohongannya terungkap, masalalunya pun satu per satu bermunculan kembali dari jejak digital yang ditinggalkannya. Ahnaf Arrafif ternyata bernama asli Erayani, perempuan yang memiliki perawakan tomboi itu ternyata dulunya sangat feminin, hal ini tampak dari foto-foto lawasnya. Lewat akun media sosial pribadinya, Erayani atau Ahnaf Arrafif bahkan tak jarang membagikan unggahan yang menunjukkan bahwa dirinya adalah perempuan biasa yang menyukai lawan jenis. "Selamat menunaikan ibadah sholat Jumat untuk kamu calon imamku…Mr.A,¨ tulis Ahnaf Arrafif alias Erayani dalam unggahan pada April 2014. Tak heran, akhirnya banyak netizen yang mempertanyakan alasan dibalik perubahan identitas secara total yang dilakukan Erayani. Netizen pun berspekulasi, bahwa ada sesuatu hal yang membuatnya berubah menjadi sosok Ahnaf Arrafif. Namun, hingga saat ini, belum diketahui alasan lebih jelasnya. "Kasihan, mungkin ada sesuatu hal yang membuat dia berubah seperti itu. kita gatau,¨ komentar netizen. (b)
Nasional
PIFA, Nasional - SMA BINUS Simprug memberikan klarifikasi terkait kasus dugaan bullying yang mencuat di kalangan siswa. Dalam penjelasannya, pihak sekolah menegaskan bahwa kejadian yang dianggap bullying sebenarnya merupakan kesepakatan adu tanding boxing satu lawan satu antar siswa.Awalnya, pelapor berinisial RE mengklaim telah dikeroyok oleh tiga orang dan ditonton oleh 30 siswa sebelum ditinggalkan di toilet dalam keadaan tidak berdaya. Namun, rekaman CCTV pada 30 Januari menunjukkan fakta berbeda: RE dan 18 siswa lainnya terlihat berjalan keluar dari toilet. Dalam video tersebut, RE tampak memainkan rambut dan tertawa, serta berinteraksi dengan siswa lainnya.Pada sidang Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI, RE mengubah pernyataannya, mengaku digiring oleh belasan siswa, bukan 30.Mengutip detikcom, hal ini tentunya memperkuat fakta yang ditemukan sekolah bahwa tak ada indikasi bullying pada pelapor berinisial RE. Hal ini dijelaskan oleh Kapolres Jakarta Selatan Kompol Ade Rahmad di Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI."Yaitu saat korban bersama para terlapor sedang di kantin membicarakan pertandingan boxing, selama 5 detik, antara MGM dan RE, di toilet lantai 4," ujarnya.Sebagai tindak lanjut, sekolah mengadakan pertemuan dengan perwakilan orang tua murid. Pertemuan ini bertujuan untuk memaparkan bukti dan kebenaran terkait peristiwa yang terjadi pada 30 dan 31 Januari lalu. Pihak sekolah menegaskan bahwa langkah-langkah telah diambil untuk meningkatkan keamanan siswa dan sanksi telah diberikan kepada siswa yang terlibat sesuai dengan peraturan sekolah.Dalam kesempatan tersebut, orang tua murid pun menanyakan detail peristiwa tersebut. Sekolah menekankan bahwa fokus mereka bukan mencari siapa yang benar atau salah, tetapi memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua siswa.