Fakta soal musim terburuk dan memalukan Manchester United di Liga Inggris musim 2023/2024. (Darren Staples)

Fakta soal musim terburuk dan memalukan Manchester United di Liga Inggris musim 2023/2024. (Darren Staples)

Berandascoped-by-BerandaSportsscoped-by-SportsMusim Terburuk dan Memalukan Manchester United di EPL 2023/2024: Posisi 8, Selisih Gol Minus

Musim Terburuk dan Memalukan Manchester United di EPL 2023/2024: Posisi 8, Selisih Gol Minus

Inggris | Selasa, 21 Mei 2024

PIFA, Sports - Musim ini Manchester United (MU) mengalami salah satu musim terburuk dalam sejarah mereka di English Premier League (EPL). Terbilang memalukan juga, Setan Merah finish dengan selisih gol minus untuk pertama kalinya di Liga Inggris.

Dibawah asuhan Erik ten Hag, MU mengakhiri musim Premier League 2023/2024 di posisi kedelapan dengan mengumpulkan 60 poin. Meski demikian, ini bukanlah pencapaian poin terendah dalam sejarah partisipasi mereka di Premier League. 

Rekor tersebut terjadi pada musim 2021/2022 ketika MU hanya mengumpulkan 58 poin, meskipun saat itu mereka masih mampu finis di posisi keenam. 

Pada musim 2023/2024, Manchester United mencetak 57 gol namun kebobolan 58 kali, menghasilkan selisih gol -1. Ini lebih buruk dibandingkan musim 2021/2022 dimana mereka mencetak 57 gol dan kebobolan 57 gol, menghasilkan selisih gol 0.

Sebelum era Premier League, Manchester United pernah mengalami situasi serupa finis dengan selisih gol minus. Fakta memalukan ini terjadi pada musim 1989/1990.

Di pekan penutup Premier League musim ini, Manchester United berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Brighton & Hove Albion.

Manchester United masih memiliki satu pertandingan tersisa untuk mengakhiri rentetan hasil buruk musim ini, yakni final Piala FA yang akan digelar pada Sabtu (25/5/2024). Selain berpeluang meraih trofi, kemenangan dalam laga ini juga akan memastikan tiket ke Europa League.

Rekomendasi

Foto: Jokowi dan Puan Maharani Satu Meja di Bukber NasDem | Pifa Net

Jokowi dan Puan Maharani Satu Meja di Bukber NasDem

Jakarta
| Sabtu, 22 Maret 2025
Foto: DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10% | Pifa Net

DPR Desak Potongan Aplikator Ojol Diturunkan Menjadi 10%

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025
Foto:  Israel Gempur Teheran Usai Pidato Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei | Pifa Net

Israel Gempur Teheran Usai Pidato Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei

Internasional
| Rabu, 18 Juni 2025
Foto: Jay Idzes jadi Incaran Utama Bursa Transfer Serie A 2025 | Pifa Net

Jay Idzes jadi Incaran Utama Bursa Transfer Serie A 2025

Liga Italia
| Kamis, 19 Juni 2025
Foto: Pemprov Kalbar Pastikan PPPK yang Dinyatakan Lolos Seleksi Tetap Menerima Gaji | Pifa Net

Pemprov Kalbar Pastikan PPPK yang Dinyatakan Lolos Seleksi Tetap Menerima Gaji

Pontianak
| Senin, 10 Maret 2025
Foto: Sidang Kasus Razman Arif Nasution di PN Jakarta Utara Berakhir Rusuh | Pifa Net

Sidang Kasus Razman Arif Nasution di PN Jakarta Utara Berakhir Rusuh

Indonesia
| Kamis, 6 Februari 2025
Foto: Mardani Ali Sera Dilaporkan ke MKD DPR atas Dugaan Mengolok Partai Gelora | Pifa Net

Mardani Ali Sera Dilaporkan ke MKD DPR atas Dugaan Mengolok Partai Gelora

Indonesia
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Ribuan Driver Ojek Online Demo Serentak Hari Ini, Layanan Ojol Lumpuh di Berbagai Kota | Pifa Net

Ribuan Driver Ojek Online Demo Serentak Hari Ini, Layanan Ojol Lumpuh di Berbagai Kota

Indonesia
| Selasa, 20 Mei 2025
Foto: Megawati Perintahkan Kepala Daerah PDIP Tunda Retret di Magelang Usai Hasto Ditahan KPK | Pifa Net

Megawati Perintahkan Kepala Daerah PDIP Tunda Retret di Magelang Usai Hasto Ditahan KPK

Indonesia
| Jumat, 21 Februari 2025
Foto: PAP Pimpinan Lawrence Wong Menang Telak di Pemilu Singapura, Mandat Kuat untuk Stabilitas | Pifa Net

PAP Pimpinan Lawrence Wong Menang Telak di Pemilu Singapura, Mandat Kuat untuk Stabilitas

Indonesia
| Selasa, 6 Mei 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Miris! Sedang Bikin Laporan Pemerkosaan, Siswi SMP di Belitung Malah Dicabuli Oknum Polisi | Pifa Net

Miris! Sedang Bikin Laporan Pemerkosaan, Siswi SMP di Belitung Malah Dicabuli Oknum Polisi

PIFA, Nasional - Seorang oknum polisi berpangkat Brigadir inisial K di Kabupaten Belitung, Bangka Belitung (Babel), diduga telah melakukan pencabulan terhadap seorang siswi SMP berusia 15 tahun. Korban yang datang melaporkan kasus pemerkosaan yang dialaminya justru mengalami dugaan pelecehan seksual di kantor polisi tersebut. Peristiwa tragis ini terjadi pada 15 Mei 2024 ketika korban melaporkan pemerkosaan yang dilakukan oleh pengurus panti asuhan, BS (53). BS diduga telah memperkosa korban sejak tahun 2022 hingga 2024. Saat melaporkan kasus tersebut, korban bukannya mendapatkan perlindungan, melainkan diduga justeru mengalami perlakuan menyimpang dari Brigadir K yang bertugas di Polsek Tanjungpandan. "Kejadiannya di Polsek. Saat itu korban bersama kedua temannya datang untuk melaporkan perkara persetubuhan yang dialaminya. Saat proses pelaporan ternyata korban diduga mendapat perlakuan menyimpang dari oknum tersebut," ujar Aipda Lartha Angela, Kanit PPA Satreskrim Polres Belitung, ketika dikonfirmasi pada Rabu (17/7/2024). Kasus dugaan pencabulan ini terbongkar setelah Komnas Perlindungan Perempuan dan Anak (Komnas PPA) Babel melaporkan temuan mereka. Saat memberikan pendampingan terhadap korban, Komnas PPA menemukan indikasi pelecehan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut. "Jadi ini temuan mereka (Komnas PPA), pada saat melakukan proses pemeriksaan atau pendampingan korban, ditemukanlah ada dugaan seperti itu (cabul)," kata Aipda Lartha Angela. Menindaklanjuti laporan dari Komnas PPA, Unit PPA Polres Belitung kemudian melakukan penyelidikan. Dalam proses penyelidikan ini, mereka mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi yang ada. Kasus pemerkosaan oleh pengurus panti, BS, saat ini sedang dalam tahap P21, yaitu pemberkasan tahap dua untuk diserahkan ke kejaksaan. Sementara itu, penyelidikan terhadap dugaan pencabulan oleh Brigadir K terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi korban. 

Bangka Belitung
| Kamis, 18 Juli 2024

Lokal

Foto: Belasan Makam Tionghoa di Kubu Raya Dibongkar, Besi Dicuri dan Papan Nisan Dirusak | Pifa Net

Belasan Makam Tionghoa di Kubu Raya Dibongkar, Besi Dicuri dan Papan Nisan Dirusak

PIFA, Lokal - Sejumlah makam Tionghoa di komplek pemakaman Sungai Raya Kubu Raya mengalami kerusakan. Kasus tersebut telah ditangani oleh aparat kepolisian, dan dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka yakni HF (42) dan IR (21). Kapolres Kubu Raya AKBP Wahyu Jati Wibowo melalui Kasubsi Penmas Sihumas Polres Kubu Raya Aiptu Ade mengatakan, Polres Kubu Raya menerima laporan pengerusakan makam Tionghoa di pemakaman Yayasan Bhakti Suci itu pada Minggu (14/7/2024) sore. “Setelah dilakukan pengecekan sementara ini yang terdata sebanyak 14 makam. Nah pelaku yang telah diamankan sebanyak tiga orang, namun setelah dilakukan penyelidikan, terdapat 2 orang tersangka masing-masing HF 42 tahun dan IR 21 tahun,” ungkap Aiptu Ade kepada wartawan, Selasa (16/7/2024). Aiptu Ade mengungkapkan, pelaku melakukan pembongkaran tersebut untuk mencuri besi makan yang kemudian dijual kepda pengepul.  “Untuk sementara dari pengecekan lokasi dan bukti, besi yang menjadi bahan untuk mendirikan makam yang diambil oleh pelaku tersebut,” ujarnya. Ade menambahkan, Polres Kubu Raya saat ini sedang melakukan penyidikan mendalam terkait modus tersangka melakukan pengerusakan makam etnis Tionghoa. Kerugian dari pengerusakan makam Tionghoa ini diperkirakan kurang lebih Rp200 juta. “Kasus ini sedang tahap investigasi mendalam untuk mengetahui total jumlah makam yang dirusak tersangka dan apakah ada tersangka lain. Serta motif apa saja yang telah membuat pelaku secara tidak moral merusak makam-makam Tionnghoa yang ada di kecamatan Sungai Raya,” katanya. Bhabinkamtibmas Parit Baru Iptu Wangsit Indrianto menambahkan, pihaknya menerima laporan adanya pengerusakan makam di pemakaman Tionghoa Yayasan Bhakti Suci pada hari Minggu (14/7/2024) sore. Kemudian pada pukul 20.00 malam tim dari Polsek Sungai Raya melakukan pengecekan di TKP. "Setelah melakukan pengecekan di lokasi, memang benar telah terjadi pengerusakan dipuluhan makam Yayasan Bhakti Suci. Kemudian pada Senin (15/7/2024) pagi kami melakukan pengecekan kembali terhadap makam-makam tersebut dan pada saat itu juga tim dari Polres Kubu Raya beserta Resmod dan tim penyidik Polsek Sungai Raya melakukan penangkapan terhadap tersangka," kata Wangsit. (ly)

Kubu Raya
| Selasa, 16 Juli 2024

Politik

Foto: Kontroversi Lagu 'Helo Kuala Lumpur' dan Potensi Pelanggaran Hak Cipta, Ini Kata Ketua Komisi X DPR RI | Pifa Net

Kontroversi Lagu 'Helo Kuala Lumpur' dan Potensi Pelanggaran Hak Cipta, Ini Kata Ketua Komisi X DPR RI

PIFA, Politik - Sebuah kanal YouTube berbahasa Melayu, Malaysia, memicu perdebatan di dunia maya setelah merilis lagu yang memiliki kesamaan nada dengan lagu 'Halo-halo Bandung'. Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, mengungkapkan keprihatinannya terkait potensi pelanggaran hak cipta yang mungkin terjadi. Huda menyoroti dua aspek utama terkait kontroversi ini. Pertama, dia mengindikasikan bahwa situasi ini dapat masuk dalam ranah pelanggaran hak cipta. Hal ini menjadi perhatian penting, mengingat pentingnya melindungi karya seni dan hak cipta dalam konteks internasional. “Yang pertama, ini bisa saja masuk pada ranah pelanggaran hak cipta, itu saya kira bisa terindikasi menyangkut soal potensi pelanggaran hak cipta," kata Huda, dikutip PIFA dari detiknews.com Jumat (15/9). Selain itu, Huda juga menekankan tanggung jawab pemerintah dalam melindungi hak cipta dan warisan budaya bangsa. Indonesia sering menghadapi klaim terkait budaya dan karya seni yang berasal dari negara tetangga, seperti Malaysia. Oleh karena itu, melindungi hak cipta dan budaya bangsa harus menjadi prioritas. Huda juga menyoroti kasus di mana budaya Indonesia telah diajukan oleh pihak lain ke UNESCO tanpa izin atau persetujuan yang sesuai. Dia mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan tegas dalam hal ini dan memastikan bahwa warisan budaya Indonesia diakui dan dilindungi secara adil. Kontroversi seputar lagu 'Helo Kuala Lumpur' yang diduga meniru lagu 'Halo-halo Bandung' telah menciptakan perbincangan di kalangan warganet. Meskipun lagu tersebut memiliki melodi dan nada yang mirip, beberapa liriknya telah diubah. Hal ini telah memunculkan pertanyaan tentang keaslian dan integritas karya seni tersebut. (hs)

Malaysia
| Jumat, 15 September 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5