Musisi Fariz RM Kembali Ditangkap untuk Keempat Kalinya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba
Jakarta | Kamis, 20 Februari 2025
Musisi Fariz RM ditangkap untuk keempat kalinya karena penyalahgunaan Narkoba. (Tribunnews)
Jakarta | Kamis, 20 Februari 2025
Nasional
PIFA.CO.ID, NASIONAL - Kuasa hukum Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan telah mempersiapkan langkah hukum terhadap empat orang yang diduga menyebarkan tuduhan palsu terkait ijazah Presiden Jokowi sebagai lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini disampaikan oleh Yakup Hasibuan, salah satu anggota tim kuasa hukum Jokowi, usai melakukan pertemuan dengan kliennya di kawasan Jakarta Pusat pada Selasa (22/4).Yakup mengungkapkan bahwa timnya telah mengumpulkan berbagai bukti dan dokumen pendukung yang cukup kuat sebagai dasar pelaporan kepada pihak kepolisian. "Sementara ini sih mungkin ada sekitar empat orang yang kami sudah lengkapi semua dokumen-dokumen dan bukti-bukti pendukungnya," ujarnya.Ia menambahkan, langkah hukum ini akan segera diambil setelah mendapatkan instruksi langsung dari Jokowi. "Persiapan kami bisa dibilang sudah hampir rampung, tinggal nunggu perintah dari Pak Jokowi," jelasnya.Meski demikian, Yakup menolak membeberkan identitas maupun latar belakang pihak-pihak yang akan dilaporkan tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa terdapat indikasi tindak pidana dalam tuduhan-tuduhan yang selama ini menyerang kredibilitas ijazah Presiden Jokowi.Pertemuan yang dilakukan antara Jokowi dan tim kuasa hukum juga membahas perkembangan langkah-langkah hukum yang akan diambil, menyusul semakin meluasnya polemik soal keaslian ijazah kepala negara tersebut. Namun, saat dimintai keterangan oleh wartawan usai pertemuan, Jokowi enggan memberikan komentar lebih lanjut. "Nanti semuanya tolong ditanyakan kepada tim kuasa hukum saya, silakan," kata Jokowi singkat.Polemik mengenai keabsahan ijazah Presiden Jokowi kembali mengemuka dalam beberapa pekan terakhir. Gugatan terbaru bahkan telah diajukan ke Pengadilan Negeri Surakarta pada Senin (14/4) dengan nomor perkara 99/Pdt.G/2025/PN Skt, yang mempertanyakan keabsahan ijazah tingkat SMA milik Jokowi.Tidak hanya itu, Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) pada Selasa (15/4) juga mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk meminta klarifikasi dan bukti konkret atas keaslian ijazah Jokowi. Aksi serupa kembali digelar pada Rabu (16/4), ketika sekelompok massa mendatangi kediaman pribadi Jokowi di Sumber, Solo, Jawa Tengah, guna menuntut pembuktian secara langsung.Menanggapi permintaan tersebut, Jokowi menolak menunjukkan dokumen ijazah secara langsung. Ia menilai tidak memiliki kewajiban untuk memenuhi permintaan dari TPUA yang menurutnya tidak memiliki otoritas resmi dalam perkara ini.Langkah hukum yang sedang disiapkan ini menjadi sinyal bahwa Presiden Jokowi mulai mengambil sikap tegas terhadap kampanye tuduhan yang dinilai mencemarkan nama baik dan merongrong legitimasi pribadinya sebagai pemimpin negara.
Lokal
Berita Sekadau, PIFA – Sebanyak 63 Kepala SD dan 27 Kepala SMP mengikuti Kegiatan dan Anggaran Sekolah (Arkas) yang dilaksanakan di Aula SMPK Santo Gabriel Sekadau, pada Selasa (17/5/2022). Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sekadau, Paulus Ugang menyampaikan bahwa kegiatan ini selain diikuti oleh kepala sekolah juga turut dihadiri oleh bendahara sekolah. “Kegiatan ini diikuti oleh 63 kepala sekolah SD, dan 27 kepala sekolah SMP dengan jumlah peserta sebanyak 180 orang yang terdiri dari kepala sekolah dan bendahara sekolah,” ujarnya. Ia mengatakan, untuk sekolah yang berada di kecamatan lain pihaknya akan melakukan sosialiasi di kecamatan masing-masing. Sementara itu Wakil Bupati Sekadau, Subandrio, mengatakan pemerintah memiliki perhatian khusus kepada sekolah melalui dana BOS dan juga tercatat di APBD. “Oleh kerena itu pemda memiliki tangung untuk mengawasi pelaksanaanya,” ucapnya. Aplikasi Arkas ini bertujuan untuk mempermudah pemda dan pempus mengontrol kegiatan di sekolah, dan perencanaan bisa terarah dan efisien. “Kita berharap dana yang dikelola bisa bermanfaat untuk menunjang pendidikan dan dikelola sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” harapnya. Subandrio juga menjelaskan, salah satu indikator rendahnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sekadau adalah rendahnya angka pendidikan kita sehingga kita berada pada peringkat 13 dari 14 kabupaten kota di Kalbar. Untuk itu wabup berharap agar dengan Aplikasi ARKAS kita mampu meningkatkan mutu pendidikan. Selain faktor pendidikan, faktor lain yang juga menyebabkan rendahnya IPM adalah bidang kesehatan dan ekonomi. “Untuk kita kita berharap aplikasi ini berjalan dan tidak ada lagi kita diminta penjelasan oleh aparat penegak hukum ataupun Inspektorat karena di aplikasi tersebut sudah tercantum dengan jelas rencana dan pelaksanaan kegiatan,” pungkasnya. (ja)
Pifabiz
Pifabiz - Istri Ruben Onsu, Sarwendah, mengaku telah mengalami migren atau pusing secara terus menerus sejak tahun 2017 lalu. Intensitas pusing yang dirasakan Sarwendah, semakin lama semakin sering terasa. "Iya, jadi itu karena aku migren terus. Setelah aku flashback itu, sudah dari tahun 2017," ungkap Sarwendah, dikutip dari Okezone.com, Jumat (12/8/2022). Lantaran pusing yang dideritanya semakin lama semakin sering terasa, pada 2021 lalu Sarwenda memutuskan untuk melakukan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Namun karena pada saat itu pandemi covid-19 menyerang, rencana Sarwendah tersebut tak berjalan lancar. MRI terpaksa ditunda. Belum bisa melakukan MRI, Sarwendah pun memutuskan untuk melakukan pemeriksaan tulang leher terlebih dahulu. Setelah melakukan pemeriksaan, diketahui ternyata tulang leher Sarwendah berbeda dari sebelumnya. Waktu berjalan dan Sarwendah pun akhirnya berkesempatan mejalani MRI baru-baru ini. Dari proses melakukan MRI itulah diketahui ternyata di bagian batang otak ibu dari tiga anak tersebut terdapat kista. "Berarti kalau dia, amit-amit pecah atau terjadi apa-apa, ya pasti mungkin bisa lewat," kata Sarwendah. Jika tidak segera ditangani dan disembuhkan, Sarwendah mengungkapkan, akan ada dampak amat buruk bagi dirinya. "Karena kan di batang otak itu, keseimbangan kita semuanya di situ, jadi matanya mungkin miring sebelah, enggak bisa posisi balance, berdiri juga tidak bisa balance, dengar pun mungkin tidak bisa," kata Sarwendah.