NASA mewaspadai Asteroid 2024 YR4 yang berpotensi menghantam bumi di 2032. (Ilustrasi: Bisik.id)

NASA mewaspadai Asteroid 2024 YR4 yang berpotensi menghantam bumi di 2032. (Ilustrasi: Bisik.id)

Berandascoped-by-BerandaTeknologiscoped-by-TeknologiNASA Waspadai Asteroid 2024 YR4 yang Berpotensi Hantam Bumi di 2032

NASA Waspadai Asteroid 2024 YR4 yang Berpotensi Hantam Bumi di 2032

Dunia | Kamis, 20 Februari 2025

PIFA.CO.ID, TEKNO - NASA tengah meningkatkan kewaspadaan terhadap asteroid 2024 YR4 yang memiliki kemungkinan menghantam Bumi pada tahun 2032. Badan antariksa Amerika Serikat itu bekerja sama dengan badan internasional lainnya untuk melacak jalur asteroid tersebut dan mempertimbangkan langkah-langkah pencegahan, termasuk opsi menghancurkannya jika diperlukan.

"Tidak ada kepanikan, tetapi ini menjadi pembahasan utama di lorong-lorong NASA. Kami tahu masih memiliki cukup waktu untuk bertindak, tetapi perencanaan harus dimulai sekarang. Anda tidak bisa menanganinya pada menit terakhir," ujar seorang manajer proyek di Kennedy Space Center.

Asteroid 2024 YR4

Menurut perkiraan awal NASA, peluang tabrakan asteroid ini mencapai 3,1% atau sekitar 1 dari 32, angka yang lebih tinggi dibandingkan peluang memilih nomor yang benar pada permainan roulette. Namun, setelah perhitungan terbaru, peluang tersebut diturunkan menjadi 1,5%, meski kemungkinan masih bisa berfluktuasi seiring pemantauan lebih lanjut.


Asteroid YR4 diperkirakan memiliki diameter antara 40 hingga 90 meter, seukuran dengan gedung perkantoran besar. Jika benar-benar menghantam Bumi, dampaknya bisa sangat luas, terutama di delapan kota terpadat di dunia, termasuk Bogota, Lagos, dan Mumbai. Total hingga 110 juta orang berpotensi terkena dampaknya.

"Jika asteroid ini menabrak kota besar seperti Paris, London, atau New York, dampaknya akan sangat dahsyat. Bisa saja seluruh kota dan sebagian wilayah sekitarnya tersapu bersih," ungkap Bruce Betts, kepala ilmuwan dari Planetary Society.

Upaya Pencegahan


Jika skenario terburuk terjadi dan asteroid dipastikan akan menghantam Bumi, badan antariksa dunia dapat meluncurkan roket yang dipersenjatai dengan bahan peledak untuk mengubah lintasan asteroid atau menghancurkannya sepenuhnya. Meski demikian, cara penghancuran tergantung pada kepadatan dan komposisi asteroid, yang saat ini belum diketahui.

Beberapa asteroid terbuat dari batuan dan logam berpori, seperti asteroid yang meledak di Chelyabinsk, Rusia, pada tahun 2013. Asteroid semacam ini lebih mudah hancur dengan jumlah bahan peledak yang lebih sedikit dibandingkan dengan asteroid lain yang lebih padat.

NASA belum mengonfirmasi apakah mereka akan menggunakan hulu ledak nuklir atau peledak lainnya sebagai upaya mitigasi. Para ahli menilai bahwa pembicaraan terkait intervensi langsung masih terlalu dini, karena saat ini masih dalam tahap observasi dan analisis lebih lanjut.

"Kami akan bisa melacaknya hingga April. Setelah itu, ia akan terlalu jauh untuk diamati. Namun, dalam beberapa bulan ke depan, kami bisa mendapatkan informasi lebih banyak dan menentukan langkah selanjutnya," kata sumber NASA.

NASA juga telah menghubungi berbagai badan antariksa internasional, termasuk China National Space Administration (CNSA), badan antariksa Rusia Roscosmos, serta Badan Antariksa Eropa (ESA). Selain itu, International Asteroid Warning Network juga dilibatkan dalam pemetaan jalur asteroid ini serta menganalisis risiko dampaknya terhadap Bumi.

Saat ini, ratusan teleskop diarahkan ke asteroid 2024 YR4 yang sedang menjauh dalam orbit elipsnya menuju Matahari. Asteroid ini diperkirakan akan kembali mendekati Bumi pada tahun 2028, yang akan memberi kesempatan lain bagi ilmuwan untuk melakukan perhitungan ulang serta menentukan apakah ancaman tabrakan masih berlanjut.

Beberapa ilmuwan optimistis bahwa peluang tabrakan akan semakin menurun seiring waktu. Namun, NASA dan badan antariksa lainnya tetap bersikap waspada. "Apa pun bisa terjadi. Namun, kita harus selalu siap menghadapi kemungkinan terburuk," ujar para ahli yang dikutip dari NY Post.

Rekomendasi

Foto: Penelitian Ungkap Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik Karsinogenik Dibandingkan Beras Putih | Pifa Net

Penelitian Ungkap Beras Merah Mengandung Lebih Banyak Arsenik Karsinogenik Dibandingkan Beras Putih

Indonesia
| Selasa, 15 April 2025
Foto: Viral Kisah Wanita Muda di Tangerang Alami Stroke, Begini Awal Mulanya | Pifa Net

Viral Kisah Wanita Muda di Tangerang Alami Stroke, Begini Awal Mulanya

Tangerang
| Sabtu, 8 Februari 2025
Foto: Jens Raven Berambisi Tutup Perjalanan di Piala Asia U-20 2025 dengan Kemenangan | Pifa Net

Jens Raven Berambisi Tutup Perjalanan di Piala Asia U-20 2025 dengan Kemenangan

Indonesia
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: MU Dibantai Newcastle, Amorim Soroti Deretan Blunder | Pifa Net

MU Dibantai Newcastle, Amorim Soroti Deretan Blunder

Inggris
| Senin, 14 April 2025
Foto: Buntut Konten Masak Rendang 200 Kg, Willy Salim Dilaporkan ke Polda Sumsel | Pifa Net

Buntut Konten Masak Rendang 200 Kg, Willy Salim Dilaporkan ke Polda Sumsel

Pifabiz
| Senin, 24 Maret 2025
Foto: Petugas Gabungan Amankan 2 Truk Berisi 105 Bal Pakaian dan Sepatu Bekas dari Malaysia | Pifa Net

Petugas Gabungan Amankan 2 Truk Berisi 105 Bal Pakaian dan Sepatu Bekas dari Malaysia

Pontianak
| Sabtu, 22 Februari 2025
Foto: Ternyata Pindah ke Tempat Baru Bisa Picu Stres Transisi, Begini Cara Mengatasinya | Pifa Net

Ternyata Pindah ke Tempat Baru Bisa Picu Stres Transisi, Begini Cara Mengatasinya

Indonesia
| Senin, 24 Maret 2025
Foto:   Presiden Prabowo Ultimatum Pejabat Tak Mampu: Mundur Sebelum Saya Berhentikan | Pifa Net

Presiden Prabowo Ultimatum Pejabat Tak Mampu: Mundur Sebelum Saya Berhentikan

Nasional
| Senin, 2 Juni 2025
Foto: Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Zee Sukses Gambarkan Gaya Trendy dan Personal Anak Muda | Pifa Net

Modifikasi Fazzio Hybrid Gaya Zee Sukses Gambarkan Gaya Trendy dan Personal Anak Muda

Nasional
| Sabtu, 7 Juni 2025
Foto: Bawa Serangkaian Upgrade Inovatif, Yamaha R25 2025 Semakin Kental dengan Spirit R World Series | Pifa Net

Bawa Serangkaian Upgrade Inovatif, Yamaha R25 2025 Semakin Kental dengan Spirit R World Series

Indonesia
| Kamis, 24 April 2025

Berita Terkait

Politik

Foto: Pernyataan Dugaan Tersangka Anies di Kasus Korupsi Formula E Dipertanyakan, KPK Bantah Politisasi! | Pifa Net

Pernyataan Dugaan Tersangka Anies di Kasus Korupsi Formula E Dipertanyakan, KPK Bantah Politisasi!

PIFA, Politik - Sebuah pernyataan yang menggadang-gadang Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Formula E telah mencuat dan kini nama anies pun bertengger di trending Twitter. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan tanggapan terkait pernyataan tersebut, bahkan menyebutnya sebagai bentuk politisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024.  Kepala Bagian Pemeritaan KPK, Ali Fikri, menegaskan bahwa pihak yang memberikan pernyataan tersebutlah yang hendak mempolitisasi, sementara KPK tidak memiliki maksud sedikit pun untuk terlibat dalam politisasi. Ali Fikri, dalam keterangannya kepada wartawan pada Senin (26/6), menyatakan bahwa asumsi bahwa penanganan perkara korupsi di KPK adalah politis justru mempengaruhi dan menarik kerja penegakan hukum ke arah politisasi itu sendiri. Ia menegaskan bahwa penegakan hukum oleh KPK didasarkan pada alat bukti dan fakta, bukan opini atau asumsi semata. Proses hukum akan diuji melalui persidangan yang dapat diikuti oleh masyarakat secara terbuka. "Pihak-pihak yang berasumsi bahwa penanganan perkara adalah politis justru pihak tersebut sedang menarik dan mempengaruhi kerja penegakan hukum ke arah politis itu sendiri," ujar Ali Fikri kepada wartawan, Senin 26 Juni 2023, dikutip dari viva.co.id Ali Fikri juga menegaskan bahwa, meskipun terdapat berbagai opini yang berkembang di masyarakat, KPK tetap fokus dan akan mengikuti mekanisme serta prosedur hukum yang berlaku dalam penanganan perkara. Komisi ini berkomitmen untuk menjalankan tugasnya secara profesional dan transparan, tanpa adanya politisasi yang dapat mengganggu integritas lembaga antirasuah tersebut. "Karena kerja penegakan hukum berdasarkan alat bukti dan fakta, bukan opini ataupun asumsi. Yang nantinya diuji di persidangan yang dapat diikuti setiap prosesnya oleh masyarakat secara terbuka," kata Ali. "Sekali lagi, apapun opini yang berkembang di masyarakat, penanganan perkara di KPK tetap fokus berproses sesuai mekanisme, dan prosedur hukum yang berlaku," sambungnya. Dalam konteks Pilpres tahun 2024, pernyataan dugaan tersangka Anies Baswedan dalam kasus korupsi Formula E menjadi perbincangan hangat. Namun, KPK dengan tegas membantah adanya politisasi dalam penanganan perkara tersebut, menggarisbawahi pentingnya menjaga independensi lembaga dan menjalankan penegakan hukum dengan berlandaskan fakta dan bukti yang ada. Perkembangan lebih lanjut terkait kasus dugaan korupsi Formula E dan pernyataan yang mencuat ini akan terus diikuti dan dinantikan oleh masyarakat. KPK berkomitmen untuk menjalankan tugasnya secara adil dan transparan, sehingga kebenaran dan keadilan dapat terwujud dalam penegakan hukum di Indonesia. (hs)

Jakarta
| Senin, 26 Juni 2023

Lokal

Foto: Wakil Wali Kota Singkawang Irwan Sebut ASN yang Terjerat Harus Diberhentikan Tidak Hormat  | Pifa Net

Wakil Wali Kota Singkawang Irwan Sebut ASN yang Terjerat Harus Diberhentikan Tidak Hormat 

Berita Singkawang, PIFA - Wakil Wali Kota Singkawang, Drs. H. Irwan, M.Si membuka kegiatan Edukasi Hukum Tentang Dampak Negatif Penyalahgunaan Narkotika bagi ASN di Lingkungan Pemkot Singkawang di Balairung Kantor Wali Kota Singkawang, Senin (20/12/2021).  Pada acara tersebut Irwan yang juga merupakan Ketua TP4GN Kota Singkawang memberikan materi sebagai Narasumber, bersama Kepala BNNK Singkawang dan Kepala BKPSDM Kota Singkawang. Hadir pula Kadis Parpora Kota Singkawang, Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM, Asisten Pemerintahan dan Kesra. Secara umum, Irwan mengatakan bahwa narkotika telah menjadi momok yang sangat menakutkan bagi kehidupan,masa depan bangsa. “Narkotika sebagai kejahatan luar biasa yang bisa saja dilakukan oleh siapapun tanpa mengenal status dan profesi,” jelasnya. Khususnya kepada ASN, ia meminta bahwa ASN harus menjadi panutan bagi masyarakat dengan menerapkan pola hidup sehat, berperilaku yang baik dan menjauhi penyalahgunaan narkotika. Ia menekankan bahwa sesuai ketentuan atau hukum yang berlaku, ASN yang terbukti menggunakan narkotika maka harus diberhentikan dengan tidak hormat, oleh karena itu ia mengingatkan kepada para ASN untuk berpikir dengan jernih dan menggunakan akal sehat sebelum terlibat dalam penyalahgunaan narkotika.  “Karena akan sangat berdampak untuk masa depan ASN, baik itu pribadi, keluarga maupun instansi,” pungkasnya.

Singkawang
| Selasa, 21 Desember 2021

Internasional

Foto: 34 WNI Korban Perusahaan Online Scam di Poipet Kamboja Berhasil Dievakuasi ke Phnom Penh | Pifa Net

34 WNI Korban Perusahaan Online Scam di Poipet Kamboja Berhasil Dievakuasi ke Phnom Penh

Berita Internasional, PIFA - Sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang WNI/PMI asal Sulawesi Utara dibebaskan pada 9 Desember lalu. Setelahnya, KBRI Phnom Penh intensif berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja dan Imigrasi Kamboja untuk mengevakuasi mereka dari Poipet ke Phnom Penh, pada Senin (12/12/2022). Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja Sudirman Haseng mengatakan, Tim Perlindungan WNI KBRI Phnom Penh telah menemui para WNI untuk memastikan mereka dalam keadaan baik dan aman. "Selanjutnya Tim akan melakukan pendalaman dan identifikasi korban TPPO dan proses pemulangan ke Indonesia," ungkap dia. Dubes Sudirman menerangkan, ke-34 WNI/PMI itu kini ditampung di Central Police di Kompleks Kementerian Dalam Negeri Kamboja di Phnom Penh untuk menjalani proses wawancara dan penyelidikan oleh Kepolisian Kamboja yang diperkirakan akan memakan waktu 3-5 hari. Sejak Januari 2020 hingga Oktober tahun 2022, KBRI Phnom Penh telah menangani kasus korban penipuan online sebanyak 679 orang dan jumlahnya terus bertambah. “Kami prihatin dengan banyaknya kasus serupa yang terus bermunculan. Kita perlu memperkuat langkah pencegahan sejak dari hulu" tegas Dubes Sudirman. Deteksi dini di hulu menjadi kunci dari upaya pencegahan terjadinya kasus ini berulang kembali. Pemerintah senantiasa mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah, menjaga dan melaporkan modus-modus penipuan kerja ke luar negeri di media sosial. Dubes Sudirman menambahkan, dari pendalaman kasus selama ini, tak semua WNI adalah korban. "Ada juga di antara mereka yang menjadi perekrut, bahkan ada yang setelah dipulangkan, malah kembali lagi bekerja di perusahaan serupa," lanjutnya. KBRI Phnom Penh saat ini terus berkoordinasi dengan Kepolisian Kamboja dan Imigrasi Kamboja untuk proses penyelidikan dan pemulangan ke-34 WNI itu. (yd)

Kamboja
| Senin, 14 Desember 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5