NasDem Kalbar Siap Menangkan Midji-Didi di Pilgub Kalbar!
Singkawang | Kamis, 7 November 2024
Calon Gubernur Kalbar nomor urut 1, Sutarmidji saat menghadiri Rakerda Partai NasDem Kota Singkawang (Foto: Tim Media Midji-Didi)
Singkawang | Kamis, 7 November 2024
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Barat, Prabasa Anantatur menyebutkan sistem pemilihan umum proporsional terbuka lebih baik ketimbang sistem tertutup. Maka itu, mantan Wakil Bupati Sambas itu berharap Mahkamah Konstitusi (MK) bisa mempertahankan sistem tersebut dalam Pemilu 2024. Politisi Partai Golkar tersebut menerangkan, sistem proporsional terbuka dapat memberi kedekatan antara calon dan pemilih. "Rakyat dapat mengenal lebih dekat caleg yang dipilih. Dibanding sistem tertutup yang menghendaki partai penunjuk," ujarnya, belum lama ini. Prabasa dan partainya memang secara tegas menolak sistem proporsional tertutup. Meskipun Golkar sudah berpengalaman dengan sistem proporsional terbuka atau tertutup. "Kita lihat nanti keputusan MK," jelasnya. Sikap Golkar sendiri, tambah Prabasa jelas menginginkan sistem proporsional terbuka. Golkar sudah melakukan perekrutan bakal caleg Pileg 2024. "Tinggal menunggu keputusan dalam waktu dekat. Caleg menginginkan sistem proporsional terbuka dengan memilih langsung," tandasnya. (ap)
Pifabiz
PIFAbiz - Bedu membantah kabar dirinya menjual rumah Rp 5,5 miliar untuk menutup utang pinjaman online (pinjol). "Bohong itu, nggak ada (jual rumah untuk tutup utang pinjol)," kata Bedu seperti dikutip dari detikcom, Selasa. Bedu menjelaskan bahwa ia memang pernah menggunakan pinjaman online dalam beberapa kesempatan, tetapi dirinya selalu dapat melunasi pinjamannya. Selain itu, beberapa pinjaman online yang pernah digunakan oleh Bedu telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Pinjol pernah, tapi logika aja pinjol paling berapa. Itu lunas-lunas terus," jelasnya. Komedian berbakat ini juga menyatakan bahwa ia sangat terkejut dengan munculnya berita bahwa dirinya terjerat pinjol dan harus menjual rumah mewahnya. Keputusan untuk menjual rumah tersebut, menurut Bedu, bertujuan untuk menjaga perputaran uang agar tidak mengalami defisit, terutama karena berkurangnya pekerjaan yang ia terima. "Biar perputaran uangnya ada, biar nggak defisit," ucap Bedu. "Saya juga bingung ada berita (jual rumah untuk tutup utang pinjol) itu, kaget juga. Nggak ada (terjerat pinjol)," katanya lagi. (b)
Sports
PIFA, Sports - Real Madrid dikabarkan menganggap Kylian Mbappe sebagai pemain yang "mata duitan" setelah pemain Prancis tersebut meminta gaji yang tidak masuk akal. Diketahui, Mbappe telah mengindikasikan keinginannya untuk meninggalkan Paris Saint-Germain pada musim panas 2024 saat kontraknya berakhir. Namun, PSG berharap dapat menerima uang dari transfernya dan berencana untuk menjualnya pada musim panas 2023. Situasi ini menarik minat beberapa klub untuk merekrut Mbappe, termasuk Real Madrid. Namun, setelah berjalan waktu, Real Madrid akhirnya memutuskan untuk tidak merekrut Mbappe pada musim panas ini. Alasannya adalah permintaan gaji yang diajukan oleh Mbappe dianggap tidak masuk akal oleh klub.Dilaporkan bahwa Mbappe meminta paket gaji sebesar 240 juta euro atau sekitar Rp3,9 triliun per tahunnya. Jumlah tersebut membuat Real Madrid menganggap bahwa Mbappe terlalu fokus pada uang. Meskipun mundur dari perburuan pada musim panas ini, Real Madrid masih berharap dapat mendapatkan Mbappe secara gratis pada musim panas 2024. Keputusan Mbappe untuk tidak memicu opsi perpanjangan kontraknya hingga 2025 bersama Paris Saint-Germain telah mengguncang dunia sepak bola. Penggemar dan pengamat transfer sepak bola di seluruh dunia menantikan perkembangan masa depan Mbappe yang diyakini akan menciptakan kehebohan di bursa transfer dalam beberapa tahun mendatang. (hs)