Foto: Sindonews

Foto: Sindonews

Berandascoped-by-BerandaPifabizscoped-by-PifabizNathalie Holscher Gugat Cerai Sule, Sidang Pertama Digelar Pertengahan Juli 

Nathalie Holscher Gugat Cerai Sule, Sidang Pertama Digelar Pertengahan Juli 

Jakarta | Kamis, 7 Juli 2022

Pifabiz - Panitera Pengadilan Agama Cikarang, Maman Suherman membenarkan bahwa Nathalie Holscher telah mengajukan cerai kepada Sule di Pengadilan Agama Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ibu dari Adzam Ardiansyah Sutisna itu mengajukan gugatan pada tanggal 3 Juli 2022 secara online. 

"Jadi memang betul Pengadilan Agama Cikarang telah menerima gugatan yang berupa ecourt. Jadi perkara tersebut berdasarkan surat gugatannya yaitu tanggal 3 Juli 2022 atas nama Nathalie Holscher, yang dikuasakan kepada Maja Besar Surya melawan Sutisna itu aja yang masuk ke Pengadilan Agama Cikarang," kata Maman, melansir detikhot.com, Kamis (7/7/2022).

Menurut Maman, gugatan itu sudah diverifikasi sejak 5 Juli 2022. Kemudian sidang perdana akan dilakukan pada tanggal 20 Juli 2022.

Terkait gugatan itu perkaranya 2145/pdt.g/2022/PA Cikarang, jadi gugatan itu sudah diverifikasi di Pengadilan Agama Cikarang pada tanggal 5 Juli 2022," katanya. 

Pihak pengadilan bahkan telah menunjuk Majelis Hakim untuk sidang tersebut. 

"Kemudian telah ditunjuk majelis hakimnya oleh ketua PA Cikarang Barat pada tanggal yang sama dan telah ditetapkan juga hari sidangnya yaitu tanggal 20 Juli 2022 hari Rabu," pungkasnya. (b)

Rekomendasi

Foto: Pakar: Mencampur BBM Berbeda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan | Pifa Net

Pakar: Mencampur BBM Berbeda RON Bisa Merusak Mesin dan Lingkungan

Indonesia
| Kamis, 27 Februari 2025
Foto: Pria AS Makan 150 Butir Telur dalam 5 Hari, Hasilnya Mengejutkan | Pifa Net

Pria AS Makan 150 Butir Telur dalam 5 Hari, Hasilnya Mengejutkan

Lifestyle
| Sabtu, 28 Juni 2025
Foto:   Elon Musk Peringatkan AS Terjerumus ke "Perbudakan Utang" karena RUU Belanja dan Pajak Trump | Pifa Net

Elon Musk Peringatkan AS Terjerumus ke "Perbudakan Utang" karena RUU Belanja dan Pajak Trump

Internasional
| Senin, 30 Juni 2025
Foto: Trump Bantah Laporan Intelijen AS Soal Gagalnya Serangan ke Situs Nuklir Iran | Pifa Net

Trump Bantah Laporan Intelijen AS Soal Gagalnya Serangan ke Situs Nuklir Iran

Internasional
| Rabu, 25 Juni 2025
Foto: Pj Gubernur Kalbar Tegaskan Sanksi Disiplin untuk SMAN 1 Mempawah Terkait Lalai Pengisisan PDSS | Pifa Net

Pj Gubernur Kalbar Tegaskan Sanksi Disiplin untuk SMAN 1 Mempawah Terkait Lalai Pengisisan PDSS

Mempawah
| Jumat, 7 Februari 2025
Foto: Real Madrid Lolos ke 16 Besar Copa del Rey Usai Tekuk Deportivo Minera 5-0 | Pifa Net

Real Madrid Lolos ke 16 Besar Copa del Rey Usai Tekuk Deportivo Minera 5-0

Spanyol
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Polda Kalbar Gelar Salat Ghoib untuk 3 Polisi di Lampung yang Gugur Saat Gerebek Judi Sabung Ayam | Pifa Net

Polda Kalbar Gelar Salat Ghoib untuk 3 Polisi di Lampung yang Gugur Saat Gerebek Judi Sabung Ayam

Pontianak
| Rabu, 19 Maret 2025
Foto: Parlemen Israel Setujui RUU Penggantian Nama Tepi Barat, Palestina Kecam Keras! | Pifa Net

Parlemen Israel Setujui RUU Penggantian Nama Tepi Barat, Palestina Kecam Keras!

Palestina
| Selasa, 11 Februari 2025
Foto: Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian | Pifa Net

Feast Dukung Sukatani: Kami Kecam Pembungkaman Ekspresi Kesenian

Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Foto: Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa | Pifa Net

Mayor Teddy Naik Pangkat Menjadi Letkol, TB Hasanuddin: Sepertinya Tak Sesuai Aturan Biasa

Indonesia
| Jumat, 7 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Sekretaris IKBM Kalbar Sebut Keributan di Kampung Beting Bukan Terkait Etnis, Tapi Murni karena Perselisihan Pertemanan | Pifa Net

Sekretaris IKBM Kalbar Sebut Keributan di Kampung Beting Bukan Terkait Etnis, Tapi Murni karena Perselisihan Pertemanan

Berita Pontianak, PIFA - Sekretaris IKBM Kalbar, M Fauzie mengatakan, keributan yang terjadi di Kampung Beting murni karena perselisihan antar dua kelompok pertemanan. Peristiwa yang menyebabkan tiga orang dari dua kelompok tersebut mengalami luka-luka itu terjadi di Jalan Tanjung Pulau, Kampung Beting, Pontianak Timur, Minggu (6/2/2022) malam. Fauzie menyebut, persilihan bukan terkait etnis melainkan murni karena perselisihan antar pertemanan. “Tidak ada kaitan sama sekali dengan kelompok atau etnis, ini murni perselisihan antar pertemanan. Jadi tidak ada hubungan etnis sebagaimana isu yang berkembang,” jelasnya seperti dikutip dari SuaraKalbar.co.id, Senin (7/2/2022) pagi. Suarakalbar.co.id memberitakan, pertikaian tersebut menyebabkan tiga orang dari dua kelompok mengalami luka-luka. Kini, mereka sedang menjalani perawatan. Lebih lanjut, Fauzie menegaskan perselisihan ini murni kriminal. Saat ini pihaknya sedang membangun komunikasi dengan para pihak dan keluarga agar bekerjasama. IKBM Kalbar juga turut mengapresiasi jajaran Polresta Pontianak dan Polda Kalbar yang bergerak cepat sehingga perselisihannya tak meluas. “Kami sudah berkomunikasi untuk meminimalisasi isu yang berkembang. Kami juga turut memberikan apresiasi kepada jajaran Polresta hingga Polda Kalbar sehingga perselisihan tidak meluas,” tambah Fauzie. Fauzie menerangkan, seusai perselisihan dirinya mendatangi langsung persimpangan Tanjung Raya 1 untuk memastikan situasi dan kondisi sekitar. Dia menyebut, situasinya aman karena massa sudah membubarkan diri. “Tadi malam kami memang tidak ke TKP, tapi pergi ke (Pontianak) Utara melihat situasi dan kondisi. Alhamdulillah akses aman. Tadi malam sempat ada kerumunan, tapi kemudian membubarkan diri. Adanya kumpul-kumpul karena warga hanya ingin tahu dan datang,” tuturnya. Terkait video yang sudah tersebar, Fauzie pun mengimbau masyarakat luas agar videonya tidak sebarluaskan lagi, sebab dapat mengandung unsur kekerasan dan tidak ada manfaatnya. “Video yang beredar di masyarakat mohon jangan disebarkan lagi, sebab sudah menjadi domain pihak kepolisian. Dan hasil koordinasi bersama pihak kepolisian, mereka siap memberikan rasa aman dan stand by hingga dini hari,” tutupnya. (yd)

Pontianak
| Senin, 7 Februari 2022

Lifestyle

Foto: 4 Dampak Psikologis Akibat Bercandaan dengan Kata-kata Tak Pantas | Pifa Net

4 Dampak Psikologis Akibat Bercandaan dengan Kata-kata Tak Pantas

PIFA, Lifestyle - Bercandaan sering kali dianggap sebagai cara untuk mencairkan suasana atau menghibur, namun tidak semua bentuk humor dapat diterima dengan baik oleh orang lain.Salah satu yang kerap menjadi perhatian adalah bercandaan dengan kata-kata tak pantas, yang ternyata bisa memberikan dampak psikologis serius bagi korbannya.Menurut psikolog, bercandaan yang mengandung unsur penghinaan, ejekan, atau merendahkan sering kali dianggap remeh oleh pelaku, tetapi bisa menjadi pengalaman traumatis bagi korban.Hal ini terutama berlaku ketika bercandaan dilakukan di depan umum atau melibatkan aspek sensitif seperti penampilan fisik, identitas pribadi, atau kelemahan tertentu.Dampak Psikologis pada Korban1. Rendah Diri
Korban cenderung merasa minder atau kehilangan kepercayaan diri akibat sering menjadi sasaran lelucon. Kata-kata negatif yang terus-menerus diterima bisa membangun persepsi buruk tentang diri mereka sendiri.2. Stres dan Kecemasan
Bercandaan tak pantas yang berulang dapat menyebabkan stres kronis. Korban mungkin merasa cemas di lingkungan sosial karena takut menjadi sasaran ejekan kembali.3. Trauma Emosional
Dalam beberapa kasus, bercandaan yang melibatkan hinaan berat atau berulang bisa meninggalkan trauma emosional yang mendalam. Korban mungkin menghindari situasi tertentu yang memicu ingatan akan perlakuan tersebut.4. Depresi
Ketika bercandaan tak pantas terus berlangsung tanpa adanya dukungan atau penghentian, korban bisa merasa tidak dihargai atau tidak berdaya, yang berpotensi memicu gejala depresi.

Indonesia
| Minggu, 8 Desember 2024

Lokal

Foto: Kejati Kalbar Bantah Akan Panggil Mantan Gubernur Terkait Kasus Penyelewengan Dana Hibah | Pifa Net

Kejati Kalbar Bantah Akan Panggil Mantan Gubernur Terkait Kasus Penyelewengan Dana Hibah

PONTIANAK, LOKAL - Kasipenkum Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat (Kalbar), I Wayan Gedin Arainta, dengan tegas membantah kabar yang menyebut bahwa pihaknya akan segera memanggil mantan Gubernur Kalbar terkait kasus dugaan penyelewengan dana hibah Pemprov Kalbar kepada Yayasan Mujahidin Pontianak.Dalam klarifikasinya kepada media pada Rabu (09/10/2024), Wayan mengatakan bahwa omongannya sebelumnya telah dipelintir oleh beberapa media online yang membuat judul mengenai pemanggilan mantan Gubernur. Ia menjelaskan bahwa mantan Gubernur sebelumnya memang pernah dipanggil satu kali, namun tidak hadir dalam pemanggilan tersebut, sehingga mungkin akan dijadwalkan ulang oleh penyidik."Kewenangan untuk memanggil seseorang sepenuhnya berada di tangan penyidik. Saat ini, kami sedang fokus mengumpulkan keterangan dari saksi ahli terkait konstruksi bangunan dalam kasus ini," kata Wayan.Lebih lanjut, Wayan menegaskan bahwa dengan adanya proses pilkada saat ini, sesuai instruksi dari Jaksa Agung untuk menunda proses hukum terhadap calon kepala daerah, pemanggilan mantan Gubernur tidak akan dilakukan dalam waktu dekat ini."Tentunya, jika penyidik merasa diperlukan, pemanggilan akan dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Namun saat ini, kami mengikuti arahan untuk menunda hal tersebut selama periode pilkada berlangsung," tambahnya.

Pontianak
| Kamis, 10 Oktober 2024
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5