Netizen Indonesia Pecahkan Rekor, Penonton TikTok Terlama di Dunia!
Indonesia | Senin, 9 Desember 2024
Netizen Indonesia memecahkan rekor sebagai penonton TikTok terlama di dunia! (CNN)
Indonesia | Senin, 9 Desember 2024
Lokal
Berita Lokal, PIFA - Durian jemongko asal Kalimantan Barat, tepatnya di Kabupaten Sanggau, menjadi durian yang banyak diminati oleh warga Kota Pontianak. Pasalnya, durian tersebut punya cita rasa khas yang membuat siapa pun yang merasakannya akan ketagihan. Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono penasaran dengan rasa durian jemongko yang sangat viral di Kalbar. Meski tahun lalu ia pernah mencicipinya, tahun ini kembali mengulang untuk menikmati durian yang dikenal dengan isi buah yang menggugah selera. Durian jemongko ini dijual di Pusat Kuliner Jalan Letkol Sugiyono. Sore ini saya ke sini untuk mencicipi durian jemongko, ini salah satu durian paling enak dan terbaik di Kalbar," katanya usai menikmati Durian Jemongko, Selasa (1/11/2022). Menurutnya, setiap buah, terutama durian, yang berasal dari daerah tertentu seperti durian jemongko ini, punya ciri khas cita rasa tersendiri, baik dari rasa, bentuk maupun tekstur. Dari 15 butir durian jemongko yang dirasakannya, masing-masing memiliki rasa yang berbeda-beda. Ada yang rasanya sedikit pahit, ada yang manis, ada yang legit, sangat legit dan ada yang agak lembek karena kematangan. Kemudian dari warna isi buahnya ada yang putih, kekuningan, dan kuning muda. Perbedaan jenis rasa dan tekstur buah ini mungkin dikarenakan berasal dari pohon yang berbeda di satu kawasan. "Inilah yang bikin penasaran, jadi tadi setiap ada teman yang baru buka durian, saya ikut mencicipi, di situlah sensasi makan durian," ungkapnya. Edi mengeklaim, kualitas durian jemongko tidak kalah dengan durian dari negeri tetangga, Malaysia seperti Musang King. Bahkan durian jemongko dinilainya sebagai durian terbaik di Kalbar. "Rasanya boleh diadu dengan durian dari negeri tetangga," sebutnya. Meski buah-buahan yang ada di Pontianak banyak yang berasal dari kabupaten di Kalbar, namun kota ini menjadi sentra penjualan buah-buahan. Ia berharap musim buah-buahan bisa lebih rutin dan berkelanjutan sehingga kawasan kuliner di sini menjadi lebih ramai. Apalagi kawasan ini cukup tenang dan strategis sebagai pusat jualan buah-buahan dan kuliner sehingga menjadi daya tarik destinasi di Kota Pontianak. "Alhamdulillah panen raya durian jemongko tahun ini cukup banyak. Kita terima kasih dengan Bang Shando menggelar lapak durian di Jalan Letkol Sugiyono yang memang kita peruntukkan salah satu kawasan kuliner di Kota Pontianak," katanya. Shando Safela, pedagang durian jemongko, mengaku tidak menyangka saat pertama kali dirinya bersama teman-temannya mulai mencoba menjual durian dari daerah Jemongko tahun lalu. Melihat antusias peminat durian jemongko yang begitu membludak, panen tahun ini dirinya kembali menggelar lapak durian jemongko. "Tahun ini kami sengaja memilih lokasi di Pusat Kuliner di Jalan Letkol Sugiyono karena selain tempatnya strategis dan tidak mengganggu arus lalu lintas, kami juga ingin menarik pengunjung untuk meramaikan pusat kuliner di sini," tuturnya Pria berambut gondrong ini mengatakan, tahun ini, saat penjualan perdana pada Minggu (30/10/2022) sebanyak 500 buah ludes terjual hanya dalam waktu tiga jam. "Alhamdulillah, hari ini sebanyak 1.200 durian jemongko kembali ludes terjual karena memang peminatnya banyak," pungkasnya. (ap)
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak bekerjasama dengan PT. Wilmar dan Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat (Kalbar), melanjutkan Operasi Pasar Murah Minyak Goreng Sawit Curah. Jika sebelumnya digelar di Pasar Flamboyan, kini operasi minyak goreng fokus menyasar ke kelurahan dan kecamatan, seperti yang terlaksana di Halaman Kolam Renang Ampera, Kecamatan Pontianak Kota, Senin (14/3/2022). Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Pontianak, Junaidi menuturkan, sebanyak 6000 liter minyak goreng curah ini dijual dengan harga Rp11.500 per liter. Dari jumlah tersebut, kemudian dibagi untuk 1.200 kupon, masing-masing kupon mendapat jatah 5 liter. “Operasi ini kita bagi ke enam kecamatan, untuk hari ini di Kecamatan Pontianak Kota kemudian nanti kecamatan lainnya. Minyak goreng curah ini juga dikhususkan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah itu,” ujarnya rilis yang diterima Pontianak Informasi. Terkait kelangkaan minyak goreng yang terjadi di Kota Pontianak, Junaidi menjelaskan, kebutuhan minyak goreng di Kota Pontianak mengacu pada data yang dimilikinya, berada di kisaran 550.000 liter per bulan. Ia mengatakan, jika dilihat dari suplai minyak goreng di Kota Pontianak, kemudian dibandingkan dengan kebutuhan rumah tangga, seharusnya keberadaan minyak goreng cukup tersedia di masyarakat. “Suplai kita dipasok dari provinsi sekitar 30 persen dari total suplai di Kalbar, hasilnya cukup. Namun di lapangan masih ditemukan kelangkaan. Kita coba gencarkan untuk mengawasi rantai distribusi, karena seharusnya tersedia, bahkan surplus,” sebutnya. Dia menyampaikan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar dan penyedia minyak goreng. Ia menilai langkah tepat untuk mengatasi kelangkaan ini adalah melalui pengawasan tata niaga yang ketat. “Mekanisme pasar ini kan harus diawasi, masyarakat juga harus mengawasi dan melaporkan,” jelasnya. Pada dasarnya, lanjutnya, kewenangan industri minyak goreng ada pada Pemerintah Pusat dan Pemprov Kalbar. Selebihnya, pihaknya, dalam hal ini Diskumdag Kota Pontianak hanya bisa mengawasi. Ia menambahkan, apabila ada dugaan penimbunan, harus ada laporan, dan kewenangannya pun berada di Pemprov serta pihak kepolisian. “Sesuai Instruksi Gubernur, nanti minyak goreng ini langsung disebar saja ke pedagang, kemudian kita mengawasi, harganya sesuai atau tidak dengan yang ditetapkan Pemerintah Pusat,” tutupnya. (rs)
Lokal
PIFA, Lokal - Dusun Berinang Lesung, Desa Ringgo Lojok, Kecamatan Benyuke Hulu, Kabupaten Landak, menjadi saksi penyampaian aspirasi warga kepada Calon Wakil Gubernur Kalimantan Barat nomor urut 1, Didi Haryono, yang akrab disapa Bang Didi. Warga memanfaatkan momen Ka'pokongk, Selasa, 29 Oktober 2024, untuk mengutarakan harapan besar mereka terkait pembangunan listrik dan pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.Menurut Pius Nastro Bunga, tokoh masyarakat Dusun Berinang Lesung, ada enam dusun yang masih belum dialiri listrik. Ia berharap janji pemerintah untuk pemerataan listrik segera diwujudkan, mengingat wilayah mereka memiliki potensi besar, termasuk 1.250 hektare sawah yang berkontribusi bagi ketahanan pangan.“Bapak, di sini ada 6 dusun yang belum punya listrik, ini memang yang sangat ditunggu masyarakat. Untuk sawah saja kami punya 1.250 hektare. Harapannya, kami juga bisa mendukung swasembada pangan dari sini,” ujar Pius.Tidak hanya persoalan listrik, Pius juga menyoroti potensi wisata alam yang belum tergarap maksimal. Dusun tersebut memiliki danau sepanjang 700 meter yang dinilai sangat potensial sebagai destinasi wisata. “Kami sudah datang ke Dinas Pariwisata untuk mendaftarkan, tetapi belum ada tindak lanjutnya. Semoga nanti kalau Bapak terpilih, ada perhatian ke sini,” harapnya.Bang Didi menyambut baik curhatan warga tersebut dan menjelaskan bahwa program pengadaan listrik merata sudah menjadi fokus utama dirinya bersama Sutarmidji. Menurutnya, ini adalah langkah nyata untuk mengembangkan desa-desa terpencil, termasuk wilayah Landak.“Itu tadi tentunya menjadi program kita bersama dengan Pak Yuliansyah. Beliau luar biasa dalam berkontribusi ke daerah-daerah yang telah memberikan dukungan besar,” jelas Didi Haryono.Sebagai mantan Kapolda Kalbar, Bang Didi juga menekankan komitmennya untuk memajukan pariwisata lokal. Menurutnya, Kalimantan Barat memiliki 320 titik destinasi wisata alami yang belum sepenuhnya terangkat. Ia berjanji akan menginventarisasi potensi tersebut agar bisa menggerakkan ekonomi lokal.“Dengan izin Allah, kita akan coba mengembangkan wisata-wisata yang ada, khususnya di daerah-daerah yang masih belum dikelola dengan baik,” tambahnya.Masyarakat Dusun Berinang Lesung berharap pertemuan ini membawa angin segar bagi pembangunan listrik dan pariwisata di wilayah mereka, dengan harapan Didi Haryono dan Sutarmidji dapat memberikan perubahan nyata jika terpilih dalam Pilkada mendatang.