Nikita Mirzani Beberkan Kondisi LM Sudah Membaik, tapi Masih Jalani Pengobatan Mental
Indonesia | Rabu, 12 Februari 2025
Nikita Mirzani sampaikan update terbaru kondisi putrinya, LM. (detikcom)
Indonesia | Rabu, 12 Februari 2025
Lifestyle
PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Bawang goreng merupakan salah satu pelengkap makanan yang sering digunakan dalam masakan Indonesia. Meskipun terlihat sederhana, cara menggoreng bawang merah agar renyah dan tahan lama membutuhkan teknik yang tepat.Jika cara pengolahannya keliru, bawang goreng bisa menjadi berminyak atau cepat lembek setelah disimpan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara dan teknik saat menggoreng bawang merah.Berikut ini lima cara1. Merendam dalam Air GaramSalah satu cara untuk mendapatkan bawang goreng yang renyah adalah dengan merendam irisan bawang merah dalam air garam selama kurang lebih 15 menit. Proses ini membantu menghilangkan kadar air berlebih serta meningkatkan kerenyahan bawang setelah digoreng. Setelah direndam, bawang merah bisa langsung digoreng tanpa perlu dibilas.2. Menaburi Garam dan Mengangin-anginkanSelain merendam, metode lain yang dapat digunakan adalah menaburi irisan bawang merah dengan garam halus, lalu mengaduknya hingga rata. Informasi penting disajikan secara kronologisSetelah itu, sebarkan bawang di atas tampah atau wadah datar agar tidak saling menempel dan biarkan selama 15-20 menit. Teknik ini membantu mengurangi kadar air dan membuat bawang goreng lebih tahan lama.3. Melumuri Tepung TeriguMenambahkan sedikit tepung terigu pada irisan bawang merah sebelum menggoreng juga bisa membantu menjaga kerenyahannya. Tepung terigu akan menyerap kelembapan dan memberikan lapisan ringan yang membuat bawang goreng lebih garing. Namun, penggunaan tepung harus dalam jumlah sedikit agar tidak mengubah rasa asli bawang merah.4. Menggoreng dengan Minyak Panas SedangPenggunaan minyak dengan suhu yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil bawang goreng. Minyak yang terlalu panas bisa membuat bawang cepat gosong dan pahit.Sedangkan minyak yang kurang panas akan menyebabkan bawang menyerap terlalu banyak minyak. Oleh karena itu, disarankan untuk menggoreng dengan api sedang hingga bawang berwarna kuning kecoklatan.5. Meniriskan dengan Kertas RotiSetelah bawang merah matang, segera tiriskan menggunakan serok dan letakkan di atas kertas roti atau tisu dapur. Proses ini bertujuan untuk menyerap minyak berlebih sehingga bawang goreng tetap renyah dan tidak cepat tengik saat disimpan.
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kementerian Agama (Kemenag) dalam laman resminya pada Jumat (23/9/2022) menyampaikan bahwa sertifikasi Halal Gratis (Sehati) membantu pelaku usaha meraih omset berlipat. Kemenag menyebut pengakuan meningkatnya omset itu disampaikan oleh seorang pengusaha kue asal Bandung, Jawa Barat, Hikmat Primadi yang telah mengikuti program Sehati. Hikmat turut bersyukur dengan capaian penjualannya yang meningkat setelah mengikuti program tersebut, lantaran produknya diketahui pelanggan sebagai produk halal dan sudah bisa dijual di toko-toko modern. "Setelah (bersertifikat) halal, alhamdulillah ada peningkatan penjualan. Pelanggan pun juga sangat senang karena tahu (produknya sudah bersertifikat) halal. Omset juga meningkat karena sekarang produk saya bisa diterima di toko-toko modern,” kata Hikmat, di Bandung, pada Rabu (21/9), dikutip dari laman Kemenag. Seperti diketahui, program Sehati ini digulirkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) sejak 2021 untuk para pelaku usaha mikro kecil (UMK) yang memenuhi syarat pengajuan sertifikasi halal dengan pernyataan pelaku usaha (self declare). Sejak 2021 hingga hari ini, tercatat sebanyak 11.101 sertifikat halal telah diterbitkan BPJPH bagi pendaftar Sehati. Salah satunya, sertifikat halal yang diterima Hikmat Primadi, pengusaha kue asal Bandung, Jawa Barat. "Terima kasih kepada pemerintah (karena) kami telah diberi kesempatan mengikuti program sertifikasi halal gratis. (Ini) sangat membantu usaha kecil seperti kami,” imbuh pria yang telah menjalani usahanya selama hampir 20 tahun ini. Program Sehati menurut Hikmat amat membantu pelaku UMK untuk bersaing di pasar. Terlebih, berdasarkan peraturan jaminan produk halal (JPH), Indonesia mulai memberlakukan kewajiban bersertifikat halal bagi produk yang beredar pada 2024 mendatang. "Meskipun pemerintah masih ada kebijakan penahapan, halal sudah menjadi kebutuhan kita. Karena untuk dapat masuk ke outlet-outlet itu biasanya selain harus punya ijin usaha seperti PIRT, sertifikat halal juga harus ada,”ungkap Hikmat. Ia mengisahkan, informasi terkait sertifikasi halal gratis ia peroleh dari komunitas IKM binaan Pemerintah Kota Bandung yang selama ini telah bersinergi dengan BPJPH. Di komunitasnya, ia mendapat berbagai informasi seperti sosialisasi tentang pentingnya sertifikasi halal, bagaimana penyiapan dokumen untuk pengajuan sertifikasi halal, mengurus ijin berusaha serta mendapatkan NIB, PIRT, bahkan strategi pengemasan, pemasaran, dan lainnya. Sehingga, pengurusan perizinan usaha dan sertifikasi halal dirasakan sangat mudah untuk dilaksanakan. "Sehingga, melalui pembinaan dan pendampingan itu sertifikasi halal menjadi mudah dilakukan." katanya. "Di kelompok IKM itu kami juga bisa saling berbagi pengalaman bahwa sertifikasi halal itu tak sesulit yang dibayangkan. Misalnya penggunaan bahan-bahan, kalau ‘belum berlabel halal walaupun mungkin bahan itu halal, maka tinggal dipastikan dengan diganti saja pakai bahan yang sudah halal." jelas Hikmat. Saat ini, BPJPH masih membuka peluang bagi pelaku usaha untuk memperoleh sertifikasi halal gratis. Mulai 24 Agustus 2022, BPJPH telah membuka program Sehati Tahap 2 tahun 2022, bagi 324.874 kuota. Pendaftaran pengajuan Sehati Tahap 2 ini dibuka sampai 19 Oktober 2022. Sekretaris BPJPH Arfi Hatim mengimbau agar pelaku usaha dapat memanfaatkan peluang ini. “Segera daftar sertifikat halal produk anda melalui ptsp.halal.go.id atau sehati.halal.go.id. Manfaatkan kesempatan ini untuk membuka peluang produk anda naik kelas dan meraih pasar yang lebih luas,” tutur Arfi.
Sports
PIFA, Sports - Setelah rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Hiroshima, yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Erick kemudian bertolak ke Tokyo. Erick yang juga sebagai ketua umum dari PSSI kemudian menemui koleganya di federasi sepak bola Jepang atau yang dikenal dengan JFA yaitu Tashima Kohzo, untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU). Penandatanganan MoU antara PSSI dan JFA tersebut dilaksanakan di Prince Takamado Memorial JFA YUME Field, Chiba, Jepang, Senin (22/5). Diketahui dengan MoU ini, PSSI dan JFA menyepakati tiga poin penting bagi pengembangan persepakbolaan Indonesia. Poin yang disepakati adalah pertama, PSSI dan JFA akan bekerja sama dalam pengembangan tim sepakbola Putri. Jepang memiliki catatan prestasi yang baik dalam mengembangkan tim putrinya, baik pada kelompok U–16, U-20, bahkan mampu menjadi juara dunia. “Saya sudah meminta ada pelatih yang didatangkan dari Jepang, untuk bekerja sama dan bisa melatih di Indonesia,” ujar Erick mengutip laman resmi PSSI. Kedua, PSSI dan JFA bersepakat mendorong dilakukannya benchmarking dalam hal manajemen tim nasional. Tujuannya adalah mendapatkan masukan tentang bagaimana tim nasional sepakbola Indonesia dapat dikembangkan. Benchmarking akan dilakukan antara liga- liga di Indonesia dengan liga yang diselenggarakan di Jepang, termasuk liga utama mereka, atau J-League. Ketiga, masalah perwasitan juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Atas dasar itu, PSSI menggandeng JFA untuk memberikan dukungan perwasitan, termasuk mengirimkan wasit-wasit terbaik mereka ke Indonesia. "Kita akan menggunakan wasit Jepang. Kita sedang tunggu nama-namanya. Dengan jalan ini kita berusaha perwasitan kita akan semakin baik,” tegas Erick. (hs)