Foto: Parapuan

Nasional - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan pelecehan pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Mereka adalah seorang sopir yang bekerja di KPI dan psikolog yang memberi pendampingan psikologis terhadap MS selama dirinya berjuang melawan depresi dan trauma pasca pelecehan.

“Kami panggil saksi-saksi dulu untuk menguatkan,” kata Wisnu, melansir kompas.com Jumat (3/9/2021).

Wisnu menerangkan, Polisi baru akan memanggil terduga pelaku pekan depan. 

Dalam surat terbukanya yang viral di media sosial, MS mengaku sudah menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual sejak ia bekerja di KPI pada 2011.

Setidaknya ada lima orang rekan kerjanya di KPI yang melakukan pelecehan dan juga kekerasan terhadap dirinya selama kurang lebih 10 tahun.

Salah satu peristiwa pelecehan yang paling membekas terjadi enam tahun yang lalu, yakni pada 2015.

MS mengaku lima rekannya itu menelanjangi, memiting, dan melecehkan dirinya dengan cara mencoret-coret bagian vitalnya dengan spidol.

MS mengaku, kejadian itu membuat dirinya trauma dan kehilangan kestabilan emosi, sehingga kesehatannya baik fisik maupun mental berangsur-angsur menurun.

Ia akhitnya memutuskan untuk melakukan pengobatan dengan berkonsultasi pada psikolog.

MS juga mengaku dirinya sempat melapor ke Polsek Gambir sebanyak dua kali, namun tak ditanggapi serius oleh polisi.

Setelah kasus tersebut viral, korban kembali membuat laporan polisi pada hari yang sama dengan beredarnya surat terbuka yang ia buat, yakni pada Rabu (1/9/2021).

MS melaporkan lima orang terduga pelaku ke Polres Metro Jakarta Pusat, yakni RM, FP, RT, E0 dan CL.

Nasional - Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Wisnu Wardhana mengatakan, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait dugaan pelecehan pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.

Mereka adalah seorang sopir yang bekerja di KPI dan psikolog yang memberi pendampingan psikologis terhadap MS selama dirinya berjuang melawan depresi dan trauma pasca pelecehan.

“Kami panggil saksi-saksi dulu untuk menguatkan,” kata Wisnu, melansir kompas.com Jumat (3/9/2021).

Wisnu menerangkan, Polisi baru akan memanggil terduga pelaku pekan depan. 

Dalam surat terbukanya yang viral di media sosial, MS mengaku sudah menjadi korban perundungan dan pelecehan seksual sejak ia bekerja di KPI pada 2011.

Setidaknya ada lima orang rekan kerjanya di KPI yang melakukan pelecehan dan juga kekerasan terhadap dirinya selama kurang lebih 10 tahun.

Salah satu peristiwa pelecehan yang paling membekas terjadi enam tahun yang lalu, yakni pada 2015.

MS mengaku lima rekannya itu menelanjangi, memiting, dan melecehkan dirinya dengan cara mencoret-coret bagian vitalnya dengan spidol.

MS mengaku, kejadian itu membuat dirinya trauma dan kehilangan kestabilan emosi, sehingga kesehatannya baik fisik maupun mental berangsur-angsur menurun.

Ia akhitnya memutuskan untuk melakukan pengobatan dengan berkonsultasi pada psikolog.

MS juga mengaku dirinya sempat melapor ke Polsek Gambir sebanyak dua kali, namun tak ditanggapi serius oleh polisi.

Setelah kasus tersebut viral, korban kembali membuat laporan polisi pada hari yang sama dengan beredarnya surat terbuka yang ia buat, yakni pada Rabu (1/9/2021).

MS melaporkan lima orang terduga pelaku ke Polres Metro Jakarta Pusat, yakni RM, FP, RT, E0 dan CL.

0

0

You can share on :

0 Komentar