Kapal Selam Wisata Titanic bertarif Rp3,7 Miliar yang hilang di Samudra Atlantik diduga meledak dalam hitungan 0,05 detik. (AFP)

PIFA, Internasional - Pakar menduga ledakan dahsyat kapal selam Titan yang hendak berkunjung ke bangkai Titanic terjadi begitu cepat, kemungkinan dalam 0,05 detik. Peristiwa tersebut dapat menghancurkan kapal menjadi berkeping-keping karena mengalami implosi atau ledakan akibat tekanan besar di kedalaman laut.

Kehancuran total akan terjadi dalam waktu 1/20 detik, yang sangat singkat untuk disadari oleh orang-orang di dalam kapal selam, seperti yang dilaporkan oleh Insider.

"Saya tahu itu bukan kenyamanan bagi keluarga dan pasangan, tetapi mereka meninggal seketika. Mereka bahkan tidak menyadari ada yang salah," ungkap jurnalis yang fokus pada isu sains, teknologi, dan lingkungan, David Pogue, mengutip CNN.

Ahli kapal selam lainnya dari Universitas Adelaide, Eric Fusil, juga berpendapat bahwa penumpang di dalam kapal selam mungkin tidak menyadari ledakan tersebut.

"Mereka tak menyadari bahwa mereka sedang sekarat karena mereka tak bisa memproses informasi secepat itu," kata Fusil, dikutip ABC.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa kegagalan bejana tekan dapat menyebabkan ledakan. Kejadian ini dapat terjadi dalam waktu 20 milidetik atau 0,02 detik.

Lambung tekan kapal Titan terbuat dari kombinasi titanium dan bahan komposit serat karbon.

"Bejana tekan titanium sangat elastis, bisa menghancurkan dan kemudian mengembalikan ke bentuk awalnya," tandasnya.

Kapal Titan meledak saat akan mengunjungi bangkai kapal Titanic yang terletak pada kedalaman 3.800 meter pada hari Minggu.

Mereka berangkat dari Cape Code. Namun, setelah satu jam dan 45 menit menyelam, kapal tersebut kehilangan kontak.

Tim SAR segera mengecek lokasi terakhir dan memetakan daerah pencarian. Upaya ini berlangsung selama empat hari.

Pada hari Kamis, tim akhirnya menemukan puing-puing yang diidentifikasi sebagai kapal Titan, sekitar 200 meter dari bangkai Titanic.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Operasi Pemulihan dan Rekayasa Laut Angkatan Laut Amerika Serikat, Paul Hankins, mengumumkan bahwa tim pencarian kapal selam telah menemukan lima potongan besar puing-puing yang diidentifikasi berasal dari kapal selam Titan.

Hankins menjelaskan bahwa bagian muncung kapal yang terletak di luar lambung tekanan adalah potongan pertama yang ditemukan. Selanjutnya, mereka menemukan puing-puing besar yang merupakan bagian belakang dari lambung kapal.

Tim pencarian juga menemukan medan puing-puing kedua, yang lebih kecil, di dalam medan puing-puing pertama. Di area ini, mereka menemukan bagian ujung lain dari lambung tekanan.

"Kami terus memetakan medan puing-puing dan, seperti yang dikatakan oleh laksamana, kami akan melakukan yang terbaik untuk memetakan sepenuhnya apa yang ada di sana," lanjutnya. (yd)

PIFA, Internasional - Pakar menduga ledakan dahsyat kapal selam Titan yang hendak berkunjung ke bangkai Titanic terjadi begitu cepat, kemungkinan dalam 0,05 detik. Peristiwa tersebut dapat menghancurkan kapal menjadi berkeping-keping karena mengalami implosi atau ledakan akibat tekanan besar di kedalaman laut.

Kehancuran total akan terjadi dalam waktu 1/20 detik, yang sangat singkat untuk disadari oleh orang-orang di dalam kapal selam, seperti yang dilaporkan oleh Insider.

"Saya tahu itu bukan kenyamanan bagi keluarga dan pasangan, tetapi mereka meninggal seketika. Mereka bahkan tidak menyadari ada yang salah," ungkap jurnalis yang fokus pada isu sains, teknologi, dan lingkungan, David Pogue, mengutip CNN.

Ahli kapal selam lainnya dari Universitas Adelaide, Eric Fusil, juga berpendapat bahwa penumpang di dalam kapal selam mungkin tidak menyadari ledakan tersebut.

"Mereka tak menyadari bahwa mereka sedang sekarat karena mereka tak bisa memproses informasi secepat itu," kata Fusil, dikutip ABC.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa kegagalan bejana tekan dapat menyebabkan ledakan. Kejadian ini dapat terjadi dalam waktu 20 milidetik atau 0,02 detik.

Lambung tekan kapal Titan terbuat dari kombinasi titanium dan bahan komposit serat karbon.

"Bejana tekan titanium sangat elastis, bisa menghancurkan dan kemudian mengembalikan ke bentuk awalnya," tandasnya.

Kapal Titan meledak saat akan mengunjungi bangkai kapal Titanic yang terletak pada kedalaman 3.800 meter pada hari Minggu.

Mereka berangkat dari Cape Code. Namun, setelah satu jam dan 45 menit menyelam, kapal tersebut kehilangan kontak.

Tim SAR segera mengecek lokasi terakhir dan memetakan daerah pencarian. Upaya ini berlangsung selama empat hari.

Pada hari Kamis, tim akhirnya menemukan puing-puing yang diidentifikasi sebagai kapal Titan, sekitar 200 meter dari bangkai Titanic.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Operasi Pemulihan dan Rekayasa Laut Angkatan Laut Amerika Serikat, Paul Hankins, mengumumkan bahwa tim pencarian kapal selam telah menemukan lima potongan besar puing-puing yang diidentifikasi berasal dari kapal selam Titan.

Hankins menjelaskan bahwa bagian muncung kapal yang terletak di luar lambung tekanan adalah potongan pertama yang ditemukan. Selanjutnya, mereka menemukan puing-puing besar yang merupakan bagian belakang dari lambung kapal.

Tim pencarian juga menemukan medan puing-puing kedua, yang lebih kecil, di dalam medan puing-puing pertama. Di area ini, mereka menemukan bagian ujung lain dari lambung tekanan.

"Kami terus memetakan medan puing-puing dan, seperti yang dikatakan oleh laksamana, kami akan melakukan yang terbaik untuk memetakan sepenuhnya apa yang ada di sana," lanjutnya. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar