Pakar Hukum: Revisi UU TNI Berisiko Rusak Demokrasi
Indonesia | Minggu, 16 Maret 2025
Pakar Hukum mengungkapkan revisi UU TNI berisiko rusak demokrasi. (Ilustrasi: BITV Online)
Indonesia | Minggu, 16 Maret 2025
Nasional
Berita Nasional, PIFA - Kasus COVID-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia mengalami peningkatan akibat Omicron Varian BA.4 dan BA.5. Untuk menekan laju penularannya, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan pun mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terutama memakai masker. Imbauan disampaikan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (16/06/2022), ”Pesan Bapak Presiden itu harus kita laksanakan, tetap waspada, hati-hati. Di luar bisa buka masker tapi begitu masuk di dalam kita harus tetap pakai masker, atau kalau di luar kerumunannya banyak pakai masker, atau kita merasa badan kita tidak sehat atau ada yang kita lihat duduk/berdiri di sebelah kita, walaupun di luar, batuk-batuk, kita tetap pakai masker,” tegasnya, dikutip PIFA dari laman Setkab RI. Menkes menyampaikan, pihaknya terus memonitor perkembangan kasus COVID-19 global dan pola penyebarannya. “Kita amati di Afrika Selatan sebagai negara pertama yang (varian) BA.4 dan BA.5 masuk, puncaknya itu sepertiga dari puncaknya Omicron atau Delta sebelumnya. Jadi kalau kita Delta dan Omicron puncaknya di 60 ribu kasus sehari, kira-kira nanti estimasi berdasarkan data di Afrika Selatan mungkin puncaknya kita di 20 ribu per hari,” ujarnya. Dengan kasus konfirmasi harian sekitar seribu kasus per hari, Menkes menyampaikan bahwa Indonesia saat ini masih berada pada level 1. Standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk kasus konfirmasi level 1 adalah maksimal 20 kasus per minggu per 100 ribu penduduk. “Kalau di-translate untuk penduduk Indonesia sekitar 7.700 per hari. Jadi itu adalah level threshold pertama di mana level transmisi berdasarkan WHO Indonesia akan naik ke level 2,” ujarnya. Menkes menambahkan, puncak kasus varian BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi pada bulan Juli mendatang. “(Puncaknya) satu bulan sesudah diidentifikasi, jadi sekitar minggu ke-3-minggu 4 Juli, dan kemudian nanti akan turun kembali. Menkes menegaskan, pemerintah akan terus memonitor ketat gelombang varian BA.4 dan BA.5 tersebut. “Tetapi yang kita perlu lihat adalah bahwa fatality rate-nya atau kematiannya itu jauh lebih rendah, mungkin seperduabelas atau sepersepuluh dari Delta dan Omicron,” pungkasnya. Read more: https://setkab.go.id/menkes-minta-masyarakat-waspadai-peningkatan-kasus-covid-19/
Lokal
PIFA, Lokal - Wakil Ketua Komisi IV Bidang Sosial dan Kesejahteraan DPRD Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar, S.E., M.M, menghadiri Ujian Akhir Semester (UAS) Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Kalimantan Barat dan Universitas Muhammadiyah (UnMuh) Pontianak. Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama di Trans Studio Mini Lantai 3 Kubu Raya. Lebih dari 150 mahasiswa semester 1 dan 3 turut hadir untuk menyaksikan penampilan 150 mahasiswa yang mengikuti UAS Mata Kuliah Seni Musik dan Kewirausahaan. Dosen PGSD FKIP UNU Kalbar, Yuni Listiarini, M.Pd, menjadi pengampu mata kuliah tersebut. Kegiatan ini bertemakan 'Merajut Keberagaman Melalui Seni Musik, serta Menumbuhkembangkan Jiwa Seni dan Kebersamaan Antar Mahasiswa.' Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Wakil Rektor 2 Bidang SDM UNU Kalbar, Dr. Hamzah Tawil, S.Ag., M.Si., dan Branch Manager Trans Studio Mini Kubu Raya, Ihsan Martasuwita. Perwakilan dari Mahasiswa UnMuh Pontianak Anita Maharani, serta perwakilan dari Mahasiswa UNU Kalbar Ahlun Naza Ar Rasyid, yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia sekaligus Ketua Himpunan PGSD UNU Kalbar, ikut memeriahkan acara tersebut. Ditemui di sela-sela acara, Zulfydar Zaidar Mochtar menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan semacam ini tidak hanya mendukung terlaksananya Mata Kuliah Seni Musik dan Kewirausahaan, tetapi juga mampu menggali minat dan bakat mahasiswa di bidang Seni Musik. Hal ini dianggapnya sebagai sarana positif dalam membangun karakter generasi muda menuju Indonesia Emas di tahun 2030 mendatang. "Saat ini, Indonesia memiliki potensi bonus demografi pada tahun 2023, di mana banyak generasi muda berada pada usia produktif. Kita perlu mendukung mereka agar dapat mengembangkan minat dan bakatnya, serta membangun karakter yang kuat demi menuju Indonesia Emas 2030," ungkapnya kepada Redaksi Pikiran Rakyat Kalbar. Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor 2 Bidang SDM UNU Kalbar, Dr. Hamzah Tawil, S.Ag., M.Si, menyatakan bahwa kolaborasi antara UNU Kalbar dan UnMuh Pontianak dalam kegiatan seni sudah berlangsung selama 3 tahun belakangan ini. Ia berharap agar kegiatan semacam ini terus berlanjut, karena memiliki urgensi dalam mengembangkan nilai bakat mahasiswa dan menyediakan wadah untuk menuangkan kreativitas serta inovasi. "Melalui penampilan panggung seperti ini, para mahasiswa dapat langsung tampil dan mengembangkan potensi seni mereka. Kita berharap agar kegiatan ini bisa menjadi embrio awal menuju kegiatan seni yang lebih besar lagi," kata Hamzah. Seiring dengan acara tersebut, Zulfydar Zaidar Mochtar juga mengunjungi stand-stand yang dijalankan oleh para mahasiswa, membeli dagangan dari setiap stand, dan berkeliling melihat-lihat. Sementara itu, mahasiswa menyuarakan harapan agar Zulfydar dapat terpilih kembali sebagai wakil rakyat dalam Pemilu Legislatif pada 14 Februari 2024, khususnya sebagai Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat. (ad)
Lokal
PIFA, Lokal - Konsulat Jenderal RI (KJRI) Kuching, Raden Sigit Witjaksono didampingi Pelaksana Fungsi Konsuler-1 KJRI Kuching dan staf, Jumat (1/9) sore mengantarkan seorang anak Bawah Lima Tahun (Balita) laki-laki berinisial FA berusia 1 tahun 3 bulan ke Pontianak Kalimantan Barat. FA bernasib malang karena di terlantarkan di Rumah Sakit Miri, Sarawak Malaysia yang kemudian diserahkan kepada Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial Kalbar. “FA ini lahir di Miri pada tanggal 22 Juni 2022 dan anak ini lahir dari seorang ibu bernama Luluk Mukarohmah, asal Surabaya, hal itu diketahui berdasarkan keterangan identitas Luluk Mukarohmah saat mengantar anak itu ke rumah sakit di Miri,” kata Konjen RI Kuching Raden Sigit Witjaksono. Sigit mengatakan, berdasarkan keterangan Luluk pula diketahui FA ini sudah kurang lebih seminggu sakit. Namun, karena tak kunjung sembuh kemudian FA dibawa ke rumah sakit Miri. “Namun setelah dua minggu dirawat di rumah sakit Miri, ibu bayi tersebut tidak pernah lagi menjenguk bayi tersebut, bahkan hingga delapan bulan di rumah sakit Luluk tidak pernah mengunjubgi FA yang saat di tinggal masih berumur kurang lebih 5 bulan. kemudian, keberadaan Luluk pun tidak dapat ditemukan, dan ketika dicek identitas pada paspornya ternyata yang bersangkutan menggunakan data identitas palsu,” ungkap Sigit. Selama delapan bulan berada di rumah sakit Miri beberapa pihak di Sarawak ada yang ingin mengadopsi FA, akan tetapi sesuai prosedur adopsi anak dari warga asing harus merujuk kepada keputusan pengadilan. Oleh karena itu, FA kemudian diserahkan kepada Jabatan Kebajikan di Miri (Dinas Sosial Miri) untuk selanjutnya diserahkan kepada Pengadilan di Miri. Untuk proses selanjutnya, pada tanggal 16 Agustus 2023, Mahkamah di Miri memutuskan bahwa FA diserahkan kepada pihak KJRI Kuching untuk dikembalikan ke Indonesia. “Hari ini, kami dari KJRI Kuching membawa FA dalam keadaan sehat ke Pontianak melalui perbatasan Entikong dan anak itu sudah kami serahkan Dinsos Kalbar. Sementara ini FA di titipkan di Lembaga Kesejahteraan Ibu dan Anak (LKIA) Permata Ibu di Pontianak,” tutup Konjen RI. (ap)