Pasangan Prabowo-Gibran yang dinyatakan menang Pilpres 2024. (Dok. Istimewa)

PIFA, Politik - Pakar politik dari Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan, menyoroti kemenangan pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Mulyawan mengungkapkan bahwa keberhasilan paslon tersebut tidak terlepas dari dukungan kuat pemilih loyal yang telah mengikuti jejak politik Prabowo sejak beberapa tahun terakhir.

Menurut Mulyawan, proporsi kemenangan Prabowo-Gibran sangat dipengaruhi oleh pemilih loyal yang memendam harapan agar Prabowo bisa memegang tampuk kekuasaan presiden di tahun 2024. 

"Pertama harus dilihat bahwa proporsi kemenangan Prabowo paling dominan adalah pemilih loyal yang menginginkan kembali Prabowo untuk bisa menjadi Presiden di 2024," ungkap Mulyawan.

Ia juga membandingkan persentase pemilih loyal sejak Pilpres 2014 hingga Pilpres 2024 untuk menunjukkan konsistensi dukungan terhadap Prabowo. 

Menurutnya, hasil suara yang diperoleh Prabowo dari pemilih loyal tidak jauh berbeda antara Pilpres 2014 dan 2019, menandakan adanya konsistensi dalam basis dukungan tersebut. (ad) 

PIFA, Politik - Pakar politik dari Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan, menyoroti kemenangan pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Mulyawan mengungkapkan bahwa keberhasilan paslon tersebut tidak terlepas dari dukungan kuat pemilih loyal yang telah mengikuti jejak politik Prabowo sejak beberapa tahun terakhir.

Menurut Mulyawan, proporsi kemenangan Prabowo-Gibran sangat dipengaruhi oleh pemilih loyal yang memendam harapan agar Prabowo bisa memegang tampuk kekuasaan presiden di tahun 2024. 

"Pertama harus dilihat bahwa proporsi kemenangan Prabowo paling dominan adalah pemilih loyal yang menginginkan kembali Prabowo untuk bisa menjadi Presiden di 2024," ungkap Mulyawan.

Ia juga membandingkan persentase pemilih loyal sejak Pilpres 2014 hingga Pilpres 2024 untuk menunjukkan konsistensi dukungan terhadap Prabowo. 

Menurutnya, hasil suara yang diperoleh Prabowo dari pemilih loyal tidak jauh berbeda antara Pilpres 2014 dan 2019, menandakan adanya konsistensi dalam basis dukungan tersebut. (ad) 

0

0

You can share on :

0 Komentar