Pakistan memperingatkan respons keras untuk India. (Istimewa)

Pakistan memperingatkan respons keras untuk India. (Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalPakistan Peringatkan Respons Keras Jika India Lakukan Eskalasi Pasca Serangan di Kashmir

Pakistan Peringatkan Respons Keras Jika India Lakukan Eskalasi Pasca Serangan di Kashmir

Pakistan | Jumat, 2 Mei 2025

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Pemerintah Pakistan menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menjadi pemicu pertama dalam peningkatan ketegangan dengan India. Namun, Islamabad memperingatkan bahwa setiap tindakan eskalasi dari New Delhi akan direspons dengan sangat tegas oleh angkatan bersenjata Pakistan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, dalam konferensi pers di Islamabad, menyusul ketegangan yang meningkat setelah serangan mematikan di wilayah Kashmir yang dikelola India pada 22 April lalu. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 26 orang dan memicu saling tuduh antara kedua negara bertetangga yang memiliki sejarah konflik panjang terkait wilayah sengketa di Himalaya.

"Pakistan tidak akan menjadi pihak pertama yang melakukan tindakan eskalasi," ujar Dar. "Namun, jika terjadi tindakan eskalasi oleh India, kami akan menanggapinya dengan sangat tegas."

Dar juga menegaskan bahwa Pakistan sama sekali tidak terlibat dalam serangan di Pahalgam dan tidak memiliki kepentingan dalam insiden tersebut.

"Pakistan tidak ada hubungannya dengan serangan itu. Titik. Kami bukan penerima manfaat potensial dari kejadian tersebut," katanya.

Dalam pernyataannya, Dar juga mengecam keputusan sepihak India yang menangguhkan Perjanjian Perairan Indus — sebuah kesepakatan pembagian air yang difasilitasi Bank Dunia dan telah menjadi landasan pengelolaan sumber daya air antara kedua negara selama beberapa dekade.

"Setiap upaya untuk menghentikan atau mengalihkan pembagian air ke Pakistan akan dianggap sebagai tindakan perang," tegas Dar.

Ia juga menuding India menggunakan insiden serangan terbaru sebagai dalih untuk menekan perjuangan kemerdekaan rakyat Kashmir dan menyebarkan sentimen Islamofobia terhadap warga Muslim di wilayah tersebut.

"India berupaya mengalihkan perhatian dari perjuangan kemerdekaan sah rakyat Kashmir dengan melancarkan kampanye Islamofobia yang terang-terangan," ungkapnya.

Ketegangan antara Pakistan dan India atas wilayah Jammu dan Kashmir telah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi pemicu utama konflik militer maupun diplomatik di kawasan Asia Selatan. Insiden terbaru ini menambah ketegangan yang sudah tinggi, di tengah seruan komunitas internasional agar kedua belah pihak menahan diri dan mencegah eskalasi lebih lanjut. (ad)

Rekomendasi

Foto: 5 Minuman yang Bisa Diminum Setiap Pagi untuk Meningkatkan Imunitas | Pifa Net

5 Minuman yang Bisa Diminum Setiap Pagi untuk Meningkatkan Imunitas

Indonesia
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto:  Juventus dan Manchester United Siap Bahas Transfer Jadon Sancho | Pifa Net

Juventus dan Manchester United Siap Bahas Transfer Jadon Sancho

Sports
| Rabu, 25 Juni 2025
Foto: Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh | Pifa Net

Presiden Prabowo Minta Maaf Program Makan Bergizi Belum Menyeluruh

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Survei Litbang Kompas: 80,9% Responden Puas dengan Kinerja 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran | Pifa Net

Survei Litbang Kompas: 80,9% Responden Puas dengan Kinerja 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Indonesia
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan: Dari Menyehatkan Jantung hingga Mengatasi Asam Urat | Pifa Net

Manfaat Daun Salam untuk Kesehatan: Dari Menyehatkan Jantung hingga Mengatasi Asam Urat

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: OpenAI Dikabarkan Kembangkan Media Sosial Saingan X dan Facebook, Tampilkan Fitur Feed dan Gambar AI | Pifa Net

OpenAI Dikabarkan Kembangkan Media Sosial Saingan X dan Facebook, Tampilkan Fitur Feed dan Gambar AI

Pontianak
| Kamis, 17 April 2025
Foto: Media Israel Ungkap Militer Zionis Palsukan Penemuan Terowongan di Perbatasan Gaza-Mesir | Pifa Net

Media Israel Ungkap Militer Zionis Palsukan Penemuan Terowongan di Perbatasan Gaza-Mesir

Israel
| Rabu, 23 April 2025
Foto: Jelang Lebaran, Harga Tiket Pesawat Domestik Diseluruh Bandara Termasuk Supadio Pontianak Diskon 10 Persen | Pifa Net

Jelang Lebaran, Harga Tiket Pesawat Domestik Diseluruh Bandara Termasuk Supadio Pontianak Diskon 10 Persen

Pontianak
| Rabu, 19 Maret 2025
Foto: Rayakan Satu Dekade NMAX, Ratusan Biker Sulsel Riding ke Puncak Malino | Pifa Net

Rayakan Satu Dekade NMAX, Ratusan Biker Sulsel Riding ke Puncak Malino

Indonesia
| Selasa, 6 Mei 2025
Foto: Dominasi AC Milan di Derby Milan, Reijnders Tegaskan Kota Milan Merah-Hitam | Pifa Net

Dominasi AC Milan di Derby Milan, Reijnders Tegaskan Kota Milan Merah-Hitam

Italia
| Sabtu, 26 April 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Fenomena Joki Tugas Viral di Medsos, Forum Rektor Indonesia: Pengguna Bisa Dipidana | Pifa Net

Fenomena Joki Tugas Viral di Medsos, Forum Rektor Indonesia: Pengguna Bisa Dipidana

PIFA, Nasional - Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Forum Rektor Indonesia (FRI) Mohammad Nasih menyatakan bahwa pengguna jasa joki tugas harus ditindak tegas dengan sanksi pidana, bukan hanya sanksi akademis. Menurut Nasih, penggunaan joki tugas adalah bentuk plagiarisme yang merusak integritas akademik. "Kalau dipandang perlu, jangan hanya aspek akademis semata tapi bisa diteruskan ke pidana, pemalsuan, kebohongan," kata Nasih seperti dikutip dari CNNIndonesiacom, Kamis (25/7). Nasih menjelaskan bahwa tindakan menggunakan jasa joki tugas adalah pengklaiman karya orang lain sebagai milik pribadi, yang termasuk dalam kategori plagiarisme. Hal ini dianggap sebagai salah satu dosa besar dalam dunia akademik dan dapat berujung pada pembatalan gelar akademik jika terbukti. "Itu fenomena yang tidak baik, tidak mendidik, dan pasti terlarang. Mengakui karya orang lain sebagai karya pribadi itu 1000% plagiasi dan itu adalah salah satu dosa besar di dunia akademik. Kalau terbukti bisa digugurkan," tegas Nasih. Regulasi yang Ada Harus Diperketat Nasih menilai bahwa meskipun sudah ada aturan mengenai plagiarisme, regulasi tersebut perlu diperketat lagi untuk memberikan efek jera kepada pelaku. "Ya, pasti perlu lah [aturannya diperketat]. Meskipun sebenarnya sudah sangat ketat. Terbukti plagiasi atau njahitkan tugas, pasti ada sanksinya," ucap Nasih. Fenomena Joki Tugas di Media Sosial Fenomena joki tugas menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak penyedia jasa yang secara terbuka menawarkan layanan tersebut, bahkan ada yang sudah berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Salah satu akun penyedia jasa joki memiliki lebih dari 280 ribu pengikut dan telah diendorse oleh sejumlah selebgram. Sejak Selasa (23/7), beberapa akun media sosial penyedia jasa joki tidak dapat diakses. Namun, berdasarkan penelusuran, jasa joki tugas masih banyak ditemukan di platform lain seperti TikTok. Calon pengguna jasa biasanya diarahkan ke aplikasi WhatsApp untuk melakukan transaksi. Tarif dan Hukuman Tarif yang ditawarkan bervariasi tergantung jenis tugas dan tingkat kesulitan. Misalnya, untuk penulisan skripsi, harga bervariasi mulai dari Rp600 ribu hingga Rp2 juta. Padahal, menurut Pasal 25 Ayat 2 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), gelar akademik bisa dicabut jika terbukti menggunakan jasa joki. Selain itu, Pasal 70 UU Sisdiknas mengatur hukuman pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau denda maksimal Rp200 juta bagi pelaku. Penyedia jasa joki juga bisa dijerat dengan Pasal 23 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pemalsuan Surat, dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara. Penegakan Hukum yang Lebih Ketat Nasih dan berbagai pihak mengharapkan penegakan hukum yang lebih ketat terhadap pengguna dan penyedia jasa joki tugas. Langkah ini dianggap penting untuk menjaga integritas dan kualitas dunia pendidikan di Indonesia. 

Indonesia
| Kamis, 25 Juli 2024

Nasional

Foto: Hormati FIFA Terkait Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Presiden: Jadikan Pembelajaran! | Pifa Net

Hormati FIFA Terkait Batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia, Presiden: Jadikan Pembelajaran!

PIFA, Nasional - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghormati keputusan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang telah membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia Sepak Bola U-20 2023 di Indonesia. Presiden pun meminta agar semua pihak dapat menerima dan menghormati keputusan tersebut, serta menjadikannya sebagai pembelajaran bersama. “Tadi malam saya telah mendapat laporan dari Ketua Umum PSSI bahwa FIFA telah memutuskan membatalkan Piala Dunia U20 di Indonesia. Tentunya kita harus menghormati dan menerima keputusan tersebut,” ungkap Presiden dalam keterangannya di Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Kamis (30/3/2023). “Sebagai bangsa yang besar kita harus melihat ke depan, jangan melihat ke belakang. Jadikan hal ini sebagai pembelajaran berharga bagi kita semuanya, bagi persepakbolaan nasional Indonesia,” tegasnya, menambahkan. Kepala Negara turut memahami bahwa keputusan tersebut telah memberikan kekecewaan pada masyarakat Indonesia, termasuk dirinya. Namun, Presiden meminta agar masyarakat tidak menghabiskan energi untuk saling menyalahkan. "Saya tahu, keputusan ini membuat banyak masyarakat kecewa. Saya pun sama juga merasakan hal itu, kecewa dan sedih. Tapi, jangan menghabiskan energi untuk saling menyalahkan satu sama lain," tegasnya. Menyikapi masalah tersebut, Presiden Jokowi kemudian  meminta Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, untuk berupaya maksimal agar Indonesia tidak mendapatkan sanksi. “Saya telah meminta Ketua Umum PSSI, Bapak Erick Thohir untuk terus berupaya semaksimal mungkin agar sepak bola Indonesia tidak terkena sanksi. Termasuk kesempatan untuk menjadi tuan rumah event-event internasional lainnya,” pungkasnya. (yd)  

Indonesia
| Jumat, 31 Maret 2023

Sports

Foto: Sejumlah Klub Direstui Kongres PSSI Berganti Nama, Termasuk Punya Raffi Ahmad dan Atta Halilintar | Pifa Net

Sejumlah Klub Direstui Kongres PSSI Berganti Nama, Termasuk Punya Raffi Ahmad dan Atta Halilintar

Berita Sports, PIFA - Sejumlah klub liga di Indonesia direstui PSSI untuk berganti nama. Pengesahan nama baru klub-klub tersebut dilakukan saat Kongres Biasa PSSI 2022 di Hotel Trans Luxury, Bandung, Senin (30/5/2022). Dilansir dari laman resmi PSSI, klub-klub yang berganti nama berasal dari semua kasta, diantaranya Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3. Salah satunya, klub milik Raffi Ahmad yakni RANS Cilegon FC yang baru mendapat tiket promosi ke Liga 1 musim 2022/2023 resmi berganti nama menjadi RANS Nusantara FC. Kemudian, klub milik Atta Halilintar yang bermain di Liga 2 juga berubah nama, dari yang semulanya AHHA PS Pati atau Putra Sinar Giri, menjadi FC Bekasi City. Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan mengatakan, pergantian nama sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Tim ganti nama sudah ada ketentutannya. Ada dalam surat keputusan berkaitan dengan pergantian nama tersebut," ujar Dilansir dari laman PSSI (31/5), berikut daftar klub yang berganti nama: Liga 1 1. Martapura Dewa United - Dewa United FC 2. Borneo FC - Borneo FC Samarinda 3. PS Tira Persikabo - Persikabo 1973 4. RANS Cilegon FC - RANS Nusantara FC Liga 2 1. Putra Safin Grup - FC Bekasi City (Pati) Liga 3 1. Spektra FC - Spektra Trisula FC 2. Persiwaka FC - Putra Way Kanan FC 3. Bintang Junior FC - Internazionale Banten 4. Laskar Muda FC - Taruma FC 5. Persebam FC - Depok City FC 6. Carsurin Tribins FC - R2B Legend FC 7. Kabomania FC - Kabomania Cimahi Putra FC 8. Putra Surya Magetan Connection - Safin Pati PC 9. Mataram Utama FC - Nusantara United FC 10. Cahaya Muda Pamekasan - Cahaya Madura Muda 11. Putra Jombang - Putra Delta Sidoarjo 12. Persema 1953 - AFA Syailendra 13. Sumbersari FC - NZR Sumbersari 14. Babel United - 15. PS Bone Bolango jadi Bonebol FC 16. PS Pahuwato - PSP Pahuwato 17. Persitoli FC - Toli FCy (yd)

Bandung
| Selasa, 31 Mei 2022
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5