Lockdown di Kota Xian China, Foto: AFP/STR

Berita Internasional, PIFA - Pemerintah China kembali memberlakukan lockdown di kota Xian yang terletak di provinsi Shaanxi. Hal ini kembali dilakukan lantaran kasus positif Covid-19 kembali meningkat di kawasan tersebut.

Pada Selasa, 29 Desember kemarin tercatat ada 175 konfirmasi kasus baru di China. Sepanjang bulan Desember, seperti diberitakan oleh CNN, telah terkonfirmasi 810 kasus di Negeri Tirai Bambu itu. Bahkan ini merupakan yang terburuk dibandingkan gelombang awal di Wuhan.

Disampaikan juga bahwa Pemerintah China melakukan lockdown ketat dengan menutup sekolah, tempat umum dan transportasi, kecuali supermarket dan rumah sakit. Kemudian, warga juga dilarang untuk keluar rumah kecuali untuk keperluan pengobatan.

Bahkan mirisnya, di platform media sosial China Weibo sejumlah warga Xian mengeluhkan mereka kehabisan bahan makanan di rumah.

"Ada yang bisa menyelamatkan kami? Kami hampir kelaparan di rumah. Tak ada yang menerima pesanan online, tolong bantu kami. Tak apa jika harganya mahal, kami hanya ingin bahan makanan," kata warga tersebut, dikutip dari CNN, Rabu (29/12/2021).

Merujuk aturan lockdown, mahasiswa diharuskan tinggal di dalam asrama kecuali untuk kebutuhan khusus. Sementara untuk para staf supermarket, toserba, logistik dan pasar yang menjual produk pertanian wajib menggunakan masker N95 dan sarung tangan medis.

Lebih lanjut, pemerintah setempat juga melakukan disinfeksi di seluruh kota pada Minggu malam. Tampak, para pekerja dilengkapi dengan alat pelindung untuk menyemprotkan disinfektan di jalan, rel kereta bawah tanah, gedung dan udara.

Tampak juga pada Senin malam 150 petugas medis militer dari Angkatan Udara China datang ke Xian untuk membantu rumah sakit setempat menangani kasus positif ini.

Diketahui bahwa kasus pertama di Xian ini terdeteksi pada 9 Desember 2021 lalu. Virus tersebut, lanjut CNN dalam redaksinya diduga menyebar melalui pekerja hotel yang sebelumnya sudah terinfeksi.

Para pejabat setempat meyakini kasus itu masuk lewat penerbangan dari Pakistan pada 4 Desember lalu. Dalam penerbangan tersebut ada enam penumpang yang terkonfirmasi COVID-19 varian Delta. Bahkan, kondisi tersebut juga mempengaruhi 681 jadwal penerbangan di Bandara Xian yang dibatalkan pada Selasa (29/12) kemarin. (yd)

Berita Internasional, PIFA - Pemerintah China kembali memberlakukan lockdown di kota Xian yang terletak di provinsi Shaanxi. Hal ini kembali dilakukan lantaran kasus positif Covid-19 kembali meningkat di kawasan tersebut.

Pada Selasa, 29 Desember kemarin tercatat ada 175 konfirmasi kasus baru di China. Sepanjang bulan Desember, seperti diberitakan oleh CNN, telah terkonfirmasi 810 kasus di Negeri Tirai Bambu itu. Bahkan ini merupakan yang terburuk dibandingkan gelombang awal di Wuhan.

Disampaikan juga bahwa Pemerintah China melakukan lockdown ketat dengan menutup sekolah, tempat umum dan transportasi, kecuali supermarket dan rumah sakit. Kemudian, warga juga dilarang untuk keluar rumah kecuali untuk keperluan pengobatan.

Bahkan mirisnya, di platform media sosial China Weibo sejumlah warga Xian mengeluhkan mereka kehabisan bahan makanan di rumah.

"Ada yang bisa menyelamatkan kami? Kami hampir kelaparan di rumah. Tak ada yang menerima pesanan online, tolong bantu kami. Tak apa jika harganya mahal, kami hanya ingin bahan makanan," kata warga tersebut, dikutip dari CNN, Rabu (29/12/2021).

Merujuk aturan lockdown, mahasiswa diharuskan tinggal di dalam asrama kecuali untuk kebutuhan khusus. Sementara untuk para staf supermarket, toserba, logistik dan pasar yang menjual produk pertanian wajib menggunakan masker N95 dan sarung tangan medis.

Lebih lanjut, pemerintah setempat juga melakukan disinfeksi di seluruh kota pada Minggu malam. Tampak, para pekerja dilengkapi dengan alat pelindung untuk menyemprotkan disinfektan di jalan, rel kereta bawah tanah, gedung dan udara.

Tampak juga pada Senin malam 150 petugas medis militer dari Angkatan Udara China datang ke Xian untuk membantu rumah sakit setempat menangani kasus positif ini.

Diketahui bahwa kasus pertama di Xian ini terdeteksi pada 9 Desember 2021 lalu. Virus tersebut, lanjut CNN dalam redaksinya diduga menyebar melalui pekerja hotel yang sebelumnya sudah terinfeksi.

Para pejabat setempat meyakini kasus itu masuk lewat penerbangan dari Pakistan pada 4 Desember lalu. Dalam penerbangan tersebut ada enam penumpang yang terkonfirmasi COVID-19 varian Delta. Bahkan, kondisi tersebut juga mempengaruhi 681 jadwal penerbangan di Bandara Xian yang dibatalkan pada Selasa (29/12) kemarin. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya