Parkir Sebentar, Pesawat Hercules TNI AU Bantuan Kemanusiaan Indonesia untuk Gempa Turki Langsung Angkut Logistik
Turki | Kamis, 16 Februari 2023
PIFA, Internasional - Pesawat Hercules C-130 TNI AU yang diperbantukan kepada Pemerintah Turki untuk membantu penanggulangan bencana gempa bumi langsung menjalani tugas kemanusiaannya ketika tiba di Ankara, Rabu (15/2/2023) kemarin. Dilansir dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), pesawat tersebut tidak sempat parkir lama.
"Debut pertamanya sebagai pesawat kemanusiaan di Turki dimulai dengan pengangkutan logistik dari bandara militer Etimesgut, Ankara, ke Kahramanmaras, salah satu daerah paling terdampak oleh bencana gempa bumi," demikian pernyataan KBRI Ankara yang dimuat dalam laman resmi Kemlu, Kamis (16/2).
Kolonel (PNB) Wisoko selaku Flight Commander pesawat menerangkan, operasi kemanusiaan yang dilakukan pesawat dengan nomor registrasi A-1326 ini di Turki.
“Hari ini kita sudah mulai mengangkut logistik kemanusiaan dari Ankara ke Kahramanmaras, satu daerah paling terdampak. TNI AU bangga bisa ikut meringankan beban Saudara kita di Turki. Ini sesuai harapan Menhan dan pimpinan TNI saat memutuskan mengerahkan pesawat ini ke Turki", terang Kolonel (PNB) Wisoko.
Mantan Atase Pertahanan di KBRI Tokyo ini menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Angkatan Udara Turki dan AFAD untuk jadwal penerbangan-penerbangan berikutnya.
"Yang jelas kami siap membantu saudara kami 24 jam", imbuhnya.
Sejak terjadinya gempa pada tanggal 6 Februari 2023 lalu, Pemerintah Turki terus memobilisasi logistik ke daerah-daerah terdampak bencana. Ribuan alat berat dikirimkan dari berbagai daerah di Turki untuk melakukan eskavasi reruntuhan gedung dan untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian.
Kemudian suplai tenda, bahan makanan dan kebutuhan hidup lainnya bagi para korban juga terus didatangkan. Sementara jalur suplai logistik melalui darat banyak yang tidak berfungsi akibat gempa.
"Pengangkutan logistik melalui udara, khususnya dengan pesawat transport militer, menjadi opsi paling baik yang bisa dilakukan saat ini," tutup Kemlu RI. (yd)