Foto: Dok. PIFA

Foto: Dok. PIFA

Berandascoped-by-BerandaLokalscoped-by-LokalPartai Gerindra Targetkan Generasi Milenial Sebagai Salah Satu Fokus Strategi

Partai Gerindra Targetkan Generasi Milenial Sebagai Salah Satu Fokus Strategi

Kalbar | Selasa, 21 Desember 2021

Berita Kalbar, PIFA - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Bidang Pemuda, Perempuan dan Anak, Rahayu Saraswati D.Djojoadikusumo menghadiri langsung Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD Partai Gerindra, di Hotel Golden Tulip, Pontianak. Senin (21/12/2021).
 
Rahayu Saraswati D.Djojoadikusumo menyampaikan Partai Gerindra akan melaksanakan strategi dan persiapan di tahun 2022.
 
“Kami akan mulai persiapan tahun depan kepada semua jajaran Partai Gerindra untuk menyiapkan badan saksi di TPS karna itu menjadi bagian utama,” ujarnya.
 
Dia mengatakan sudah mempersiapkan identifikasi dan rekrutmen dari sekarang karna yang menjadi salah satu fokus adalah generasi milenial.
 
“ Terutama yang menjadi salah satu fokus kita mengaet pemilih para anak muda mereka adalah masyoritas 53 % dari total penduduk indonesia, kalau 2024 saya meyakini bisa melebihi itu, dan saya sebagai  wakil ketua umum bidang pemuda, perempuan dan anak tentunya mempersiapkan jajaran pemuda pemudi dari Gerindra bukan hanya menjadikan mereka target suara tapi juga mengajak mereka berkontribusi untuk memenangkan gerindra,” ucapnya
 
Dia juga menyampaikan Partai Gerindra  selalu menjalin hubungan baik dengan pihak dan Partai manapun, serta sedang mempersiapkan para kader untuk maju sebagai Caleg.
 
“Kita sangat terbuka berkoalisi dengan siapa pun dan dengan partai apapun termaksud dengan PDIP selaku partai yang berkuasa, kita mempersiapkan kader-kader untuk maju sebagai caleg, jadi memastikan bahwa kita punya kader bukan hanya sebagai segi suara tapi juga mereka maju sebagai calon pemimpin,” ungkapnya.
 
Kemudian mengenai pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon Presiden, masih belum ada keputusan resmi namun sudah banyak mendapatkan dukungan.
 
“Pencalonan Prabowo sebagai  Presiden masih belum secara resmi dipastikan karna prosesnya masih berlangsung saat ini, namun secara dukungan mayoritas  DPD sudah menyampaikan dukungan ke DPP,” katanya.

Rekomendasi

Foto: Misi Lintas Benua, Empat Penggawa Timnas Siap Tempur di Sydney | Pifa Net

Misi Lintas Benua, Empat Penggawa Timnas Siap Tempur di Sydney

Indonesia
| Minggu, 16 Maret 2025
Foto: Bukit Kelam: Monolit Raksasa dan Surga Trekking di Kalbar yang Wajib Dikunjungi | Pifa Net

Bukit Kelam: Monolit Raksasa dan Surga Trekking di Kalbar yang Wajib Dikunjungi

Sintang
| Rabu, 11 Juni 2025
Foto:   Hakim Menangis, Eks Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun dan Dirampas Hartanya Rp 1 Triliun | Pifa Net

Hakim Menangis, Eks Pejabat MA Zarof Ricar Divonis 16 Tahun dan Dirampas Hartanya Rp 1 Triliun

Politik
| Sabtu, 21 Juni 2025
Foto: 5 Trik Buat Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang, Cocok untuk Mahasiswa  | Pifa Net

5 Trik Buat Meta AI WhatsApp Bisa Menghasilkan Uang, Cocok untuk Mahasiswa

Indonesia
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Ditetapkan Tersangka, Ini Kronologi Kasus Persetubuhan-Aborsi Vadel Badjideh ke Anak Nikita Mirzani | Pifa Net

Ditetapkan Tersangka, Ini Kronologi Kasus Persetubuhan-Aborsi Vadel Badjideh ke Anak Nikita Mirzani

Indonesia
| Sabtu, 15 Februari 2025
Foto: OPPO A5i Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Ketahanan Militer dan Harga Terjangkau Rp1,5 Jutaan | Pifa Net

OPPO A5i Resmi Hadir di Indonesia, Tawarkan Ketahanan Militer dan Harga Terjangkau Rp1,5 Jutaan

Tekno
| Rabu, 11 Juni 2025
Foto: Hindia Rilis Mixtape Doves, ‘25 on Blank Canvas | Pifa Net

Hindia Rilis Mixtape Doves, ‘25 on Blank Canvas

Indonesia
| Selasa, 25 Februari 2025
Foto: Nekat Gunakan Visa Kerja untuk Haji, 117 WNI Ditolak Masuk dan Dipulangkan dari Arab Saudi | Pifa Net

Nekat Gunakan Visa Kerja untuk Haji, 117 WNI Ditolak Masuk dan Dipulangkan dari Arab Saudi

Arab Saudi
| Senin, 19 Mei 2025
Foto: MKD DPR Bakal Panggil Uya Kuya Setelah Kontroversi Rekaman di Lokasi Kebakaran LA | Pifa Net

MKD DPR Bakal Panggil Uya Kuya Setelah Kontroversi Rekaman di Lokasi Kebakaran LA

Jakarta
| Selasa, 21 Januari 2025
Foto: Hari ke-6, Bupati Kapuas Hulu Terima Materi Program MBG dari Wapres RI di Retreat Nasional | Pifa Net

Hari ke-6, Bupati Kapuas Hulu Terima Materi Program MBG dari Wapres RI di Retreat Nasional

Kapuas Hulu
| Kamis, 27 Februari 2025

Berita Terkait

Lifestyle

Foto: Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Generasi Muda, Ini Gejala Awal yang Harus Diwaspadai | Pifa Net

Kasus Kanker Kolorektal Meningkat di Kalangan Generasi Muda, Ini Gejala Awal yang Harus Diwaspadai

PIFA.CO.ID, LIFESTYLE - Tren peningkatan kasus kanker kolorektal di kalangan generasi muda, termasuk Generasi Z, Milenial, dan Generasi X, semakin menjadi perhatian para dokter. Kasus ini kini banyak dialami oleh kelompok usia dewasa muda, mulai dari pertengahan 20 hingga akhir 50 tahun. Meski penyebab utama masih dalam penelitian, para ahli menduga bahwa pola makan dan gaya hidup menjadi faktor pemicu.Menurut laporan American Cancer Society 2023, kasus kanker kolorektal pada orang dewasa berusia di bawah 55 tahun meningkat signifikan. Data menunjukkan bahwa pada tahun 1995, hanya 11 persen atau 1 dari 10 orang yang terkena kanker ini, namun angka tersebut melonjak menjadi 20 persen atau 1 dari 5 orang pada 2019."Setiap generasi yang lahir selama paruh kedua abad ke-20 mengalami peningkatan insiden berbagai jenis kanker umum dengan etiologi yang beragam dibandingkan dengan generasi sebelumnya di AS," demikian yang dicatat dalam studi tersebut.Kebingungan di Balik Lonjakan KasusPeningkatan tren kasus kanker kolorektal di usia muda menjadi fenomena yang membingungkan, terutama karena beberapa pasien tidak memiliki faktor risiko yang umum. Beberapa di antaranya bahkan memiliki gaya hidup sehat, rutin berolahraga, dan tidak memiliki riwayat keluarga dengan kanker. Sebelumnya, obesitas dianggap sebagai faktor risiko utama bagi kanker kolorektal pada kelompok usia ini, namun kini banyak kasus terjadi pada pasien yang tidak mengalami obesitas.Dr. Steven D. Wexner, Direktur Ellen Leifer Shulman dan Steven Shulman Digestive Disease Center di Cleveland Clinic Florida, mengungkapkan bahwa dalam operasi kolorektal biasanya pasien muda memiliki kondisi mendasar seperti kolitis ulseratif atau sindrom kanker yang diturunkan. Namun, kini tren bergeser ke pasien tanpa faktor risiko yang jelas."Pergeseran terjadi saat menangani pasien yang tidak memiliki faktor risiko mendasar, baik berdasarkan penyakit mereka sendiri atau riwayat keluarga dan kecenderungan genetik mereka," ujarnya.Dr. Sonia Ramamoorthy, kepala bedah kolorektal di University of California San Diego dan presiden American Society of Colon and Rectal Surgeons, juga menyatakan keprihatinannya. Ia mengingat bagaimana kasus pertama yang ia temui terasa seperti anomali, tetapi kini jumlah pasien muda dengan kanker kolorektal terus meningkat.Gejala Awal yang Harus DiwaspadaiSebuah tinjauan ilmiah terhadap 81 penelitian yang melibatkan hampir 25 juta pasien kanker kolorektal di bawah usia 50 tahun menemukan bahwa gejala awal yang paling sering muncul adalah keluarnya darah dalam tinja. Selain itu, beberapa gejala lain yang harus diwaspadai antara lain:Nyeri perut yang tidak biasaAnemiaPerubahan kebiasaan buang air besar secara mendadakSayangnya, banyak pasien yang baru mendapatkan diagnosis ketika penyakit sudah berada pada tahap lanjut, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit."Dokter yang menangani pasien ini sebelum kami, seperti dokter keluarga, dokter penyakit dalam, dokter kandungan, dan dokter gastroenterologi, harus lebih waspada terhadap gejala-gejala awal ini," ujar Dr. Wexner. Ia menekankan bahwa gejala seperti perdarahan rektum, nyeri perut, diare, penurunan berat badan tanpa sebab, atau anemia defisiensi besi harus segera ditindaklanjuti dengan kolonoskopi.Kesadaran akan gejala awal sangat penting karena kanker kolorektal adalah salah satu jenis kanker yang dapat dicegah melalui skrining. Oleh karena itu, deteksi dini menjadi kunci utama dalam menekan angka kematian akibat penyakit ini.

Indonesia
| Kamis, 6 Maret 2025

Internasional

Foto: DPR Tekankan Harus Ada Penegakan Hukum Tangani KKB Papua | Pifa Net

DPR Tekankan Harus Ada Penegakan Hukum Tangani KKB Papua

Berita Internasional, PIFA - Anggota Komisi III DPR RI Arsul Sani menekankan perlu adanya pendekatan penegakan hukum sistem peradilan pidana dalam penanganan kekerasan di Papua yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menurut Arsul, peristiwa-peristiwa yang terjadi di Papua merupakan tindak kejahatan yang harus diselesaikan secara hukum dan bukan dengan pendekatan perang total. Hal itu disampaikan Arsul usai menghadiri Dialektika Demokrasi dengan tema “KKB Papua Kembali Berulah, Dimana Kehadiran Negara?” dengan narasumber Anggota Komisi I DPR RI Dave Akbarshah Fikarno dan Anggota DPD RI Yorrys Raweyai dimoderatori Erwin Siregar (Radar Lombok) yang digelar di Media Center, Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Arsul mengatakan personel TNI tetap bisa terlibat dalam konteks untuk memberikan dukungan bersama dengan Polri dalam melakukan kerja-kerja penegakan hukum. “Jika pendekatan penegakan hukum ni yang dipilih, saya yakin isu tentang separatisme dan tuntutan kemerdekaan di Papua akan lebih bisa dikelola daripada pendekatan perang total,” kata Arsul, dikutip PIFA dari laman DPR RI (21/7). Politisi Fraksi PPP itu menambahkan, pemerintah juga wajib memprioritaskan pendekatan manusiawi dan  pendekatan pembangunan dalam rangka menyakinkan masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas. “Melalui dibentuknya 3 daerah otonomi baru di Papua maka tata kelola pemerintahan termasuk yang menyangkut transparansi kedepannya akan lebih baik. Pemerintah harus kita beri juga dukungan agar apa yang sudah diputuskan secara politik dan dilahirkan dalam bentuk produk UU bisa dilaksanakan dengan baik,” tambah Arsul yang juga Wakil Ketua MPR itu. Sementara itu, Anggota DPD RI dapil Papua Yorrys Raweyai menilai KKB tengah berusaha memecah-belah kehidupan masyarakat yang dinilainya berangsur harmonis di Papua. Yorrys juga menduga, aksi KKB akhir-akhir ini terfokus pada wilayah-wilayah konflik di Papua yang tak hanya menyasar orang asli Papua (OAP) namun juga masyarakat umum yang selama ini bekerja di sana. “Penembakan terhadap warga sipil di Nduga bukan merupakan yang pertama. Atas dasar itu, saya meminta pemerintah melalui aparat yang berwenang serius dan konsisten membarangus KKB hingga ke akar-akarnya.Hal ini mendesak dilakukan dalam rangka menjaga situasi kondusif di Papua. Serta menjamin agar akselerasi perubahan melalui serangkaian kebijakan sebagai turunan otonomi khusus (Otsus) dapat berlangsung dengan baik,” ujar Ketua Komite II DPD RI itu. Diketahui pada Sabtu (16/7/2022) pagi waktu setempat, sekitar 20-an anggota KKB menyerang perkampungan di Noglait, Distrik Kenyam, Nduga. Serangan itu diduga dilakukan oleh kelompok separatis yang dipimpin oleh Egianus Kogoya. Serangan dengan senjata api dan senjata tajam itu menewaskan 10 orang warga sipil, dua korban lainnya dalam kondisi kritis karena luka-luka bacokan dan tembakan. (yd)

Papua
| Kamis, 21 Juli 2022

Lokal

Foto: Magnet Wisata, Festival Cap Go Meh Mesti Dikemas Lebih Menarik | Pifa Net

Magnet Wisata, Festival Cap Go Meh Mesti Dikemas Lebih Menarik

PIFA, Lokal - Festival Cap Go Meh tahun 2023 yang akan berlangsung mulai pekan ini, diharapkan dapat dikemas lebih menarik. Hal tersebut bertujuan agar menjadi magnet untuk menarik wisatawan di Kalbar. Ketua Komisi V DPRD Kalbar, Heri Mustamin meminta pemerintah mendukung fasilitas hingga keamanan. Tujuannya agar penyelenggaraannya berjalan lancar. “Dikemas lebih menarik. Stakeholder terkait perlu menyiapkan diri. Apalagi dampak Covid-19 belum tuntas," katanya, kemarin.  Di sisi lain, dia berharap pagelaran budaya pada festival tersebut juga diisi dengan memperhatikan budaya lainnya. Bahkan, dikolaborasi agar Imlek bisa berkembang dan ditata dengan baik. . "Sementara budaya yang berbau kekerasan dibuat batasan. Jangan sampai berdampak kurang baik pada generasi muda terutama anak-anak. Misalnya penampilan tatung yang seram," terangnya. Dia pun berharap budaya yang ditampilkan dapat mendidik generasi muda. Sehingga generasi penerus tak meninggalkan budayanya bahkan bangga dengan hal tersebut. Puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh tahun 2023 di Kota Pontianak, dipusatkan di kawasan Jalan Gajah Mada, Pontianak Selatan. Rangkaian perayaan ini dimulai pada 30 Januari hingga 5 Februari sampai penutupan 6 Februari mendatang. Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Pontianak, Hidayati mengungkapkan, perayaan Imlek tahun ini cukup spesial.  Pasalnya, ini menjadi pagelaran perdana pasca pandemi Covid-19. Setelah dua tahun vakum, akhirnya Imlek dirayakan secara besar-besaran kembali. "Kami mendukung rangkaian kegiatan ini dan berharap bisa menjadi magnet wisata dari luar daerah,” kata Hidayati, kemarin. Sebanyak 5.000 lampion sudah terpasang untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2574 dan Cap Go Meh di sepanjang Jalan Gajah Mada dan sekitarnya. Selain lampion, perayaan kian semarak dengan festival kuliner yang terletak di Jalan Diponegoro, tak jauh dari Jalan Gajah Mada. Sebanyak 77 stan akan menyuguhkan kuliner khas dari Kalbar. Panitia menargetkan belasan ribu pengunjung. Suasana juga lebih meriah dengan replika Naga Mas sepanjang 45 meter, kemudian Kue Keranjang yang dipajang sebanyak dua ton serta sepasang patung Kelinci Air berdiameter satu meter. "Malamnya akan digelar Pawai Naga Bersinar. Juga dilaksanakan berbagai kegiatan seperti pemilihan Koko dan Memey serta lainnya," kata Ketua Panitia Cap Go Meh Kota Pontianak, Hendry Pangestu Lim. (ap)

Kalbar
| Senin, 30 Januari 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5