

Angka partisipasi pemilih di Pilkada Kota Pontianak menurun. (Ilustrasi: grid.id)
Rekomendasi

Viral Scan Mata Dapat Rp 300-500 Ribu, Layanan Worldcoin Dibekukan Pemerintah
Depok
| Selasa, 6 Mei 2025

Paus Leo XIV Resmi Dilantik sebagai Paus ke-267, Awali Masa Kepemimpinan dengan Seruan Persatuan
Dunia
| Senin, 19 Mei 2025

Ruben Onsu Tanggapi Rumor Kedekatannya dengan Desy Ratnasari
Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025

POCO Pantau Ketat Dampak Kebijakan Tarif AS di Tengah Komitmen Hadirkan Ponsel Terjangkau
Indonesia
| Rabu, 16 April 2025

Resep Opor Ayam, Hidangan Wajib Lebaran yang Nikmat Disantap bersama Keluarga
Indonesia
| Sabtu, 22 Maret 2025

Trump Berencana Memerintahkan Pencabutan Sanksi Terhadap Suriah
Internasional
| Rabu, 14 Mei 2025

Gubernur Norsan Luncurkan Program Gema Membangun Desa 2026 Demi Tingkatkan IPM Kalbar
Pontianak
| Sabtu, 10 Mei 2025

Pesta Ulang Tahun Mewah Lamine Yamal Picu Kontroversi, Pemerintah Spanyol Minta Investigasi
Sports
| Selasa, 15 Juli 2025

Inter Milan Incar Treble Musim Ini: Serie A, UCL, Coppa Italia
Italia
| Sabtu, 8 Maret 2025

PSSI Umumkan Naturalisasi Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy
Indonesia
| Minggu, 23 Februari 2025
Berita Terkait
Sports

Garuda Asia U-17 Kunjungi Lapangan ABC Senayan untuk Internal Game
PIFA, Sports - Tim nasional sepak bola U-17 Indonesia, yang dijuluki Garuda Asia, mengadakan internal game pada Sabtu (15/7) di lapangan ABC Senayan, Jakarta. Pelatih utama, Bima Sakti, memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menguji seluruh pemain yang berada di bawah asuhannya. Internal game berlangsung selama dua babak, masing-masing selama 40 menit, sebagai bagian dari persiapan menuju pemusatan latihan (TC) yang akan berlangsung hingga 28 Agustus mendatang. Pelatih Bima Sakti menjelaskan bahwa meski baru berlatih selama dua hari, kondisi fisik pemain masih perlu ditingkatkan karena beberapa di antaranya mengalami kram dan penurunan kondisi. Hal ini menjadi evaluasi berharga bagi tim untuk meningkatkan performa mereka. Pada tahap seleksi TC ini, Bima Sakti telah memanggil 34 pemain, termasuk enam pemain diaspora, yang merupakan pemain keturunan atau berasal dari luar negeri. Tujuan dari promosi degradasi yang akan dijalankan adalah memberi kesempatan kepada para pemain yang tengah mengantri, termasuk para diaspora yang menunjukkan potensi mereka selama latihan. Meski demikian, pelatih berpengalaman ini menegaskan bahwa hanya pemain terbaik yang akan dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Tidak ada jaminan bagi keenam pemain diaspora untuk langsung lolos seleksi. Keputusan akan berdasarkan pada kualitas pemain serta kemampuan mereka sesuai dengan posisi di lapangan, seperti untuk posisi bek, tinggi tubuh minimal 180 cm dibutuhkan untuk menjadi kiper. “Kalau memang mereka bagus dibandingkan anak-anak yang sudah ada, ya akan saya ambil. Kalau enggak, lebih baik kita ambil anak-anak lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB (Sekolah Sepak Bola). Kita sudah sampaikan bahwa kriteria utama pasti kualitas. Kemudian sesuai posisi, (misalnya) postur tubuh harus seperti bek. Kiper mutlak (tingginya) 180 cm ke atas," tegas Bima Sakti. Seperti dikutip dari laman resmi PSSI. Diketahui bahwa. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) saat ini tengah melakukan seleksi terbuka di 12 kota, dibantu oleh klub dan Asprov (Asosiasi Provinsi) tuan rumah setempat. Para pemain terpilih akan bergabung dalam seleksi tim U-17 Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta pada awal Agustus mendatang. Menjadi bagian dari Timnas Garuda Asia adalah prestasi yang didambakan oleh banyak pemain muda, dan semoga melalui seleksi ini, pemain-pemain terbaik akan mewakili bangsa dalam kancah sepak bola internasional. (hs)
Jakarta
| Selasa, 18 Juli 2023
Lokal

4 Kelurahan se-Pontianak Utara Dicanangkan sebagai Wilayah Bersinar
Berita Pontianak, PIFA – Sebanyak empat kelurahan di Kecamatan Pontianak Utara dicanangkan sebagai Kelurahan Bersih dari Narkoba (Bersinar). Pencanangan ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama di Taman Parit Nanas, Minggu (30/1/2022). Keempat kelurahan tersebut diantaranya Kelurahan Siantan Hulu, Siantan Hilir, Siantan Tengah dan Batu Layang. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak AKBP Ngatiya menerangkan bahwa kegiatan pencanangan empat kelurahan itu merupakan titik awal dalam upaya menciptakan kondisi masyarakat dan lingkungan yang bersih dari narkoba. Untuk itu, lanjutnya, dibutuhkan komitmen dan sinergitas dari tiap-tiap individu, keluarga dan lingkungan termasuk aparat. “Mustahil ini bisa kita wujudkan tanpa adanya komitmen kita bersama,” tegas Ngatiya. Dia menambahkan, program ini merupakan program yang dicanangkan dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah dengan tujuan menciptakan wilayah-wilayah yang bersih dari narkoba. Menurut Kepala BNN Kota Pontianak, kelurahan merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan, baik itu kegiatan ekonomi, keamanan dan sebagainya. “Langkah ini lebih efektif jika dimulai dari tingkat kelurahan,” ungkapnya. Kemudian, ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkomitmen mewujudkan wilayah Pontianak yang bersih dari narkoba mengingat seluruh kelurahan atau desa di Indonesia ditargetkan bersih dari narkoba. “Kami berharap dukungan dari semua pihak untuk mewujudkan target tersebut agar wilayah kita tidak lagi tercemar oleh peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” imbuh AKBP Ngatiya. Hadir dalam penandatanganan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mendukung dicanangkannya seluruh kelurahan dalam Gerakan Pontianak Bersinar. Menurutnya, upaya tersebut sebagai bentuk komitmen bersama dalam memberantas narkoba sekaligus mengantisipasi agar warga tidak terjerumus dalam peredaran dan penyalahgunaan narkoba. “Setidaknya kita bersama-sama untuk menghindari dari penyalahgunaan narkoba,” tungkasnya. (pontianak informasi/yd)
Pontianak
| Minggu, 30 Januari 2022
Nasional

Aksi Tolak UU TNI di Malang: Tim Medis hingga Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Aparat
PIFA.CO.ID, NASIONAL - Aksi demonstrasi gabungan elemen masyarakat sipil menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) di Kota Malang, Jawa Timur, berujung ricuh. Sejumlah demonstran, termasuk tim medis dan jurnalis, dikabarkan mengalami kekerasan oleh aparat kepolisian dalam insiden yang terjadi pada Minggu (23/3) malam.Mengutip CNNIndonesia, sejak pukul 16.00 WIB, massa aksi telah memadati jalan depan Gedung DPRD Kota Malang dengan membawa poster dan spanduk bertuliskan "Orback!", "No UU TNI", "Orda Paling Baru", dan "Kembalikan Militer ke Barak" sebagai bentuk protes. Situasi memanas usai waktu berbuka puasa sekitar pukul 18.15 WIB ketika massa mulai membakar ban bekas dan seragam tentara di depan gerbang DPRD.Ketegangan semakin meningkat setelah sekelompok orang yang belum teridentifikasi melemparkan petasan dan bom molotov ke lantai satu dan dua Gedung DPRD. Petugas pemadam kebakaran yang berjaga segera memadamkan api sebelum merambat lebih luas. Wakil Ketua DPRD Kota Malang, Rimzah, mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi di sebuah pos di sisi timur gedung, yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan berkas. Ia menyayangkan aksi pembakaran tersebut, mengingat DPRD telah siap menerima audiensi dari demonstran."Prinsipnya, kami 45 anggota dewan telah mendapatkan arahan bahwa tujuh fraksi DPRD Kota Malang siap menerima audiensi, siap menerima aspirasi, dan siap membangun narasi bersama. Tapi sore hari ini, sebelum sempat menemui massa aksi, situasi sudah chaos," ujar Rimzah.Demonstran Ditangkap, Tim Medis dan Jurnalis Jadi Sasaran KekerasanInsiden tersebut berujung pada penangkapan sejumlah demonstran oleh aparat kepolisian. Tim bantuan hukum LBH Pos Malang, Wafdul Adif, melaporkan bahwa selain demonstran, tim medis dan jurnalis yang meliput juga menjadi sasaran kekerasan."Sejumlah massa aksi ditangkap, dipukul, dan mendapatkan ancaman. Tim medis, jurnalis, serta pendamping hukum yang bersiaga juga mengalami pemukulan," ungkap Wafdul pada Senin (24/3).Selain mengalami pemukulan, massa aksi melaporkan perampasan gawai, alat medis, serta dugaan kekerasan seksual dan ancaman pembunuhan verbal dari aparat. Berdasarkan identifikasi awal, sekitar enam orang demonstran telah dipastikan ditangkap, sementara delapan hingga sepuluh orang lainnya dilaporkan hilang kontak. Sementara itu, enam hingga tujuh orang demonstran dilarikan ke rumah sakit akibat luka-luka."Massa aksi yang terluka tersebar di sejumlah rumah sakit. Bahkan terjadi sweeping di sekitar rumah sakit dan kafe-kafe," tambahnya.Selain korban jiwa dan luka-luka, belasan kendaraan bermotor milik massa aksi juga diamankan di Polresta Malang Kota. Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian mengenai jumlah pasti korban maupun tindakan yang diambil terkait insiden tersebut.
Malang
| Senin, 24 Maret 2025




















