Paus Fransiskus dan Imam Besar Nasaruddin Umar Tandatangani Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 di Jakarta
Indonesia | Kamis, 5 September 2024
Momen Imam Besar Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar mencium kening Paus Fransiskus. (ANTARA)
Indonesia | Kamis, 5 September 2024
Politik
PIFA, Politik - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) merespons positif mimpi Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Respons tersebut disampaikan oleh Kepala Negara saat menjawab pertanyaan dari awak media setelah melakukan kunjungan proyek pembangunan pabrik smelter PT Freeport Indonesia di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pada hari Selasa (20/6/2023). "Ya bagus," ungkap Presiden mengutip laman Setkab RI. Presiden Jokowi mengatakan, mimpi SBY mengenai berada dalam satu gerbong kereta dengan Presiden Jokowi dan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri memiliki makna bahwa semua pemimpin negara ini bekerja bersama-sama untuk membangun Indonesia. Baginya, mimpi tersebut juga merupakan mimpi yang diinginkan oleh seluruh masyarakat Indonesia. “Kalau presiden-presiden, mantan presiden itu bekerja sama, bersama-sama membangun negara ini, ya itu mimpi kita semuanya,” imbuhnya. Diberitakan sebelumnya, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menceritakan bahwa dirinya baru saja bermimpi naik kereta bersama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dalam mimpinya tersebut, SBY, Jokowi, dan Megawati bersama-sama naik kereta Gajayana dari Stasiun Gambir, Jakarta. Berikut cerita mimpi SBY yang dibagikannya melalui akun twitter resmi miliknya, pada Senin (19/6/23): “1. Saya bermimpi, di suatu hari Pak Jokowi datang ke rumah saya di Cikeas untuk kemudian bersama-sama menjemput Ibu Megawati di kediamannya. Selanjutnya kami bertiga menuju Stasiun Gambir. SBY,” tutur SBY sebagaimana diunggah di akun Twitternya. “2. Di Stasiun Gambir, sudah menunggu Presiden Indonesia Ke-8 dan beliau telah membelikan karcis kereta api Gajayana ke arah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Karena masih ada waktu, sejenak kami berempat minum kopi sambil berbincang-bincang santai. SBY,” katanya. Sebagai informasi, Presiden ke-8 Indonesia baru dapat diketahui setelah Pilpres 2024 selesai. Saat ini Jokowi merupakan Presiden Ke-7 RI. “3. Setelah itu, kami bertiga naik kereta api Gajayana yang siap berangkat ke tujuan. Di perjalanan, kami menyapa rakyat Indonesia dengan hangat. Rakyat yang pernah kami pimpin dengan penuh kesungguhan hati. Memimpin bangsa yang tak pernah sepi dari tantangan. SBY,” ujar Presiden Ke-6 RI itu. “4. Sampai di Solo, Pak Jokowi dan saya turun dari kereta. Pak Jokowi kembali ke kediamannya, saya terus ke Pacitan dengan bus. Sedangkan Ibu Megawati melanjutkan perjalanan ke Blitar utk berziarah ke makam Bung Karno. SBY,” tutup SBY. (yd)
Pifabiz
Pifabiz - Sejak mencuatnya isu perceraian Nathalie Holscher dan Sule, nama Putri Delina sering dikaitkan sebagai penyebab keretakan rumah tangga kedua orang tuanya itu. Bahkan, kekasih Putri Delina, Jeffry Reksa juga tak luput dari perhatian netizen. Ia dituding hanya "numpang" hidup di keluarga pacarnya itu. "Kerja Jeff, jangan numpang makan di si tuan putri mulu," tutur seorang netizen, melansir detik.com, Kamis (28/7/2022). Komentar itupun dibalas oleh Jeffry Reksa. Ia mengatakan netizen tidak benar-benar mengenal hidupnya. "Waduh kayak kenal aja tau-tauan, hahahaha," balas Jeffry Reksa. Selain itu, Jeffry Reksa juga disebut sebagai pria yang tidak modal. "Kerja Jef, baik-baik ntar putus si tuan Putri nyindir lagi, pacaran nggak modal," komentar lainnya. "Tau apa sih dek, yuk balik nyuci dicari majikannya dek," balasnya. "Ga kenal, ga usah sotoy," balas Jeffry Reksa untuk komentar netizen yang lain. Jeffry Reksa mengatakan, kedatangannya ke kediaman Putri Delina bukan untuk panjat sosial. Ia hadir untuk bisa lebih dekat dengan keluarga sang kekasih. "Aku ke rumah Putri ya ketemu orang tuanya, mendekati orang tuanya," sambungnya menjelaskan. Diketahui, Jeffry Reksa dan keluarga Sule berada di bawah naungan manajemen yang sama. Oleh karena itu beberapa pekerjaan bisa dilakukan bersama-sama.
Lokal
PIFA, Lokal - Dalam rangka mengembangkan kerja sama antar institusi, Institut Shanti Bhuana kembali menjalin kerja sama dengan Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang (AKMEN-BS). Keduanya meneken Memorandum of Understanding (MoU) di Kampus Akademi Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang, pada Senin (13/2/2023). Penandatanganan MoU diteken langsung oleh Marianus Dinata Alnija, S.S., M.Hum selaku Rektor Institut Shanti Bhuana Bengkayang bersama Ketua Yayasan Santo Yohanes Salib Drs. Stephanus Hery Sucahyo, dengan didampingi Kepala Pusat Kelembagaan dan kerja sama Totok Victor Didik Saputro, M.Pd. dan Kepala Pusat Pengembangan Karir dan Alumni Yosua Damas Sadewo, S.Pd., M.Pd. Rektor Institut Shanti Bhuana turut menyampaikan ungkapan syukur dan berterima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh pihak AKMEN-BS dalam momen penandatanganan MoU ini. Marianus Dinata Alnija menerangkan, kerja sama tersebut dapat menjadi bentuk nyata dari peningkatan kualitas mutu pendidikan masing-masing perguruan tinggi. Sebelumnya, sudah terjalin kerja sama dengan AKMEN-BS. Marianus Dinata Alnija menyebut hasilnya baik, sesuai dengan harapan kedua pihak. "Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja sama Institut Shanti Bhuana dengan AKMEN-BS menyatakan raport yang baik. Oleh karena itu, kami kembali menjalin kerja sama dengan AKMEN-BS untuk jangka waktu hingga 5 tahun yang akan datang khususnya dalam pengembanganan Tri Dharma Perguruan Tinggi," terangnya, seperti dikutip dari rilis yang diterima PIFA, Senin (13/2). Kepala Pusat Kelembagaan dan Kerjasama Totok Victor Didik Saputro, M.Pd. menambahkan, kehadiran Institut Shanti Bhuana yang memenuhi undangan penandatanganan oleh pihak AKMEN-BS menjadi bentuk perwujudan positif antara kedua institusi selama telah melakukan kerjasama pada periode sebelumnya. "Kedua institusi saling mendukung, mengembangkan, dan bekerjsama dalam melaksanakan program kerjasama, semua yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik," kata Totok Viktor. Turut hadir dalam penandatangan MoU, Direktur IMDIKOM, Direktur CV. Sinar Mentari, Ketua BEM Institut Shanti Bhuana, Ketua BEM IMDIKOM, Ketua BEM Akademi Manajemen Bumi Sebalo, dan perwakilan mahasiswa Akademik Manajemen Bumi Sebalo Bengkayang. (yd)