Foto: CNN Indonesia

Foto: CNN Indonesia

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalPBB Sebut Indonesia Salah Satu Negara Melakukan Intimidasi Dan Kekerasan Kepada Aktivis HAM, Pemerintah Indonesia Kritik Balik PBB.

PBB Sebut Indonesia Salah Satu Negara Melakukan Intimidasi Dan Kekerasan Kepada Aktivis HAM, Pemerintah Indonesia Kritik Balik PBB.

Ham | Sabtu, 25 September 2021

 

Internasional-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyebut Indonesia menjadi salah satu dari 45 negara yang melakukan intimidasi dan kekerasan terhadap aktivis Hak Asasi Manusia (HAM).

 

Dalam laporan Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia (OHCHR) PBB, Indonesia masuk dalam laporan tahunan Sekjen PBB per September ini.

 

Laporan tersebut turut menyoroti kasus intimidasi hingga kekerasan terhadap para aktivis yang bekerja sama dengan badan itu terkait hak asasi manusia.

 

"Pada 26 Juni 2020, komisi menyoroti tentang kriminalisasi dan intimidasi terhadap aktivis HAM di Provinsi Papua dan Papua Barat. Mereka fokus pada dugaan intimidasi terhadap Wensislaus Fatubun, aktivis dan penasihat soal HAM untuk Dewan Adat Papua," tulis laporan OHCHR dilansir dari CNN Indonesia..

 

Pada 6 Oktober 2019, Fatubun mendapat intimidasi di media sosial Facebook. Ia dan keluarganya dituduh berafiliasi dengan kelompok separatis di Papua.

 

Di bulan yang sama, seorang perwira dari Polres Tomohom dan dua Perwira Komando Daerah Militer bertanya soal pekerjaan Fatubun kepada salah satu anggota keluarganya.

 

Lalu pada Februari 2020, Fatubun melaporkan ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

 

Fatubun rutin menyediakan dokumen, kesaksian dan analisis terkait isu HAM di Papua Barat kepada PBB. Selama kunjungan di wilayah timur Indonesia itu, ia bekerja dengan Pelapor Khusus untuk isu-isu kesehatan di Papua.

 

Tak hanya Fatubun ada empat aktivis lain yang disebut dalam laporan PBB. Mereka diantaranya diantaranya aktivis HAM dari suku Me Yones Douw, jurnalis Victor Mambor, aktivis HAM Veronica Koman, dan aktivis HAM Papua Barat Victor Yeimo yang kini berada di penjara.

 

Menanggapi hal tersebut pemerintah Indonesia melontarkan kritik terhadap PBB yang luput menyoroti kasus pelanggaran HAM di negara-negara maju.

 

Juru Bicara Menteri Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan hampir seluruh dari ke-32 negara yang dilaporkan dalam dokumen itu adalah negara berkembang.

"Sayangnya laporan tersebut luput menyoroti kejadian pelanggaran HAM di negara-negara maju, misalnya kasus-kasus Islamophobia, rasisme dan diskriminasi maupun ujaran kebencian," katanya

Indonesia, katanya, mengutuk segala bentuk intimidasi dan kekerasan yang menargetkan para pegiat HAM.

"Indonesia menegaskan tidak memberi ruang bagi praktik reprisalsi terhadap aktivis HAM seperti yang dituduhkan dan segala sesuatunya didasarkan pertimbangan pengenaan ketentuan hukum," lanjutnya.
 

Rekomendasi

Foto: Yamaha MX-King 150 2025 Hadir dengan Varian Warna Baru, Semakin Tonjolkan Aura “King of Street” yang Gagah & Sporty | Pifa Net

Yamaha MX-King 150 2025 Hadir dengan Varian Warna Baru, Semakin Tonjolkan Aura “King of Street” yang Gagah & Sporty

Indonesia
| Selasa, 18 Februari 2025
Foto: Kebakaran Hutan Besar di Los Angeles Hanguskan Rumah Britney Spears hingga Paris Hilton | Pifa Net

Kebakaran Hutan Besar di Los Angeles Hanguskan Rumah Britney Spears hingga Paris Hilton

Los Angeles
| Minggu, 12 Januari 2025
Foto: Ternyata Pindah ke Tempat Baru Bisa Picu Stres Transisi, Begini Cara Mengatasinya | Pifa Net

Ternyata Pindah ke Tempat Baru Bisa Picu Stres Transisi, Begini Cara Mengatasinya

Indonesia
| Senin, 24 Maret 2025
Foto: Musisi Fariz RM Kembali Ditangkap untuk Keempat Kalinya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba | Pifa Net

Musisi Fariz RM Kembali Ditangkap untuk Keempat Kalinya Terkait Dugaan Penyalahgunaan Narkoba

Jakarta
| Kamis, 20 Februari 2025
Foto: Canda Megawati Soal Prabowo yang Bolak-balik Tanya Kapan Dibuatkan Nasi Goreng | Pifa Net

Canda Megawati Soal Prabowo yang Bolak-balik Tanya Kapan Dibuatkan Nasi Goreng

Indonesia
| Jumat, 9 Mei 2025
Foto: Kulit Bayi Lebih Sensitif, Ini Tips Memilih Minyak Telon yang Aman Menurut Dokter | Pifa Net

Kulit Bayi Lebih Sensitif, Ini Tips Memilih Minyak Telon yang Aman Menurut Dokter

Lifestyle
| Rabu, 14 Mei 2025
Foto: Jadwal Rilis dan Alur Cerita Film Captain America: Brave New World | Pifa Net

Jadwal Rilis dan Alur Cerita Film Captain America: Brave New World

Indonesia
| Rabu, 22 Januari 2025
Foto: Ritual Naga Buka Mata Awali Perayaan Cap Go Meh di Pontianak | Pifa Net

Ritual Naga Buka Mata Awali Perayaan Cap Go Meh di Pontianak

Pontianak
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: Menkomdigi Meutya Hafid Akan Resmikan Regulasi eSIM dalam Dua Pekan | Pifa Net

Menkomdigi Meutya Hafid Akan Resmikan Regulasi eSIM dalam Dua Pekan

Indonesia
| Rabu, 5 Februari 2025
Foto: Google Tambahkan Fitur Audio Overview dan Canvas di Gemini, Pengguna Kini Bisa Ringkas Dokumen jadi Unik Podcast | Pifa Net

Google Tambahkan Fitur Audio Overview dan Canvas di Gemini, Pengguna Kini Bisa Ringkas Dokumen jadi Unik Podcast

Indonesia
| Rabu, 19 Maret 2025

Berita Terkait

Nasional

Foto: Seorang Pendukung Militan Ganjar Pranowo Mengalami Gangguan Jiwa | Pifa Net

Seorang Pendukung Militan Ganjar Pranowo Mengalami Gangguan Jiwa

PIFA, Lokal - Seorang pendukung setia Ganjar Pranowo dilaporkan mengalami gangguan jiwa setelah hasil perhitungan cepat menunjukkan suara pasangan Capres nomor urut tiga berada di urutan paling bawah. Kejadian ini membuat pasien tersebut mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Psikiater RSUD Sumbawa, Komang Triyana Arya, menjelaskan bahwa pasien yang kini sedang menjalani perawatan jiwa tersebut mengalami kesulitan tidur dan keluhan yang terus menerus terkait hasil hitung cepat yang menunjukkan penurunan suara Ganjar Pranowo di NTB. "Dia tidak bisa tidur dan terus mengeluh karena perolehan suara Capres nomor urut tiga mengalami penurunan yang signifikan," ujar Komang seperti dikutip dari suara.com, pada Jumat (16/2/2024). Pendukung Ganjar Pranowo yang sedang dirawat ini merupakan seorang yang sangat militan dan fanatik. Menurut Komang, pasien ini bahkan datang sendirian ke rumah sakit dalam keadaan kelelahan. Meskipun demikian, Komang juga menyampaikan bahwa pasien tersebut sebelumnya telah memiliki riwayat gangguan jiwa. Rekam medis menunjukkan bahwa pasien ini telah dirawat di bagian perawatan jiwa sebelumnya akibat gangguan kesehatan mental. (ad)

Ntb
| Minggu, 18 Februari 2024

Internasional

Foto: Bandara di Israel Dihantam Rudal Kiriman Houthi Yaman | Pifa Net

Bandara di Israel Dihantam Rudal Kiriman Houthi Yaman

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Kelompok Houthi Yaman, Ansar Allah, mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal balistik hipersonik yang menghantam Bandara Internasional Ben Gurion di dekat Tel Aviv, Israel, pada Minggu (5/5). Serangan tersebut menyebabkan gangguan serius terhadap operasional bandara dan memaksa jutaan warga mengungsi sementara ke tempat perlindungan."Angkatan bersenjata Yaman melancarkan operasi militer yang menargetkan Bandara Ben Gurion di wilayah Yaffa yang diduduki dengan sebuah rudal balistik hipersonik," kata kelompok Houthi melalui pernyataan di aplikasi Telegram. Mereka mengklaim rudal tersebut berhasil mengenai sasaran yang dituju.Menurut laporan sebelumnya, satu rudal yang ditembakkan dari arah Yaman menghantam area bandara utama Israel itu dan menyebabkan penangguhan operasional bandara selama kurang lebih 30 menit. Meskipun tidak dilaporkan adanya korban jiwa, serangan itu menciptakan kepanikan di tengah masyarakat Israel.Akibat serangan tersebut, lebih dari tiga juta warga di wilayah sekitar Tel Aviv dikabarkan mengungsi ke tempat-tempat perlindungan sebagai langkah pengamanan. Pemerintah Israel hingga kini belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai jenis rudal yang digunakan maupun tingkat kerusakan yang ditimbulkan di kawasan bandara.Kelompok Houthi juga mengeluarkan peringatan keras kepada maskapai-maskapai penerbangan internasional untuk tidak mengoperasikan penerbangan ke atau dari Bandara Ben Gurion dengan alasan keamanan.Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik regional yang melibatkan kelompok Houthi, yang dikenal mendapatkan dukungan dari Iran, dengan Israel. Houthi sebelumnya telah melancarkan sejumlah serangan terhadap kepentingan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina, terutama sejak meletusnya konflik terbaru di Gaza.Situasi ini menambah ketegangan di kawasan Timur Tengah, dan para pengamat internasional memperingatkan risiko meluasnya konflik ke wilayah lain jika tidak ada langkah diplomatik yang segera diambil.

Israel
| Selasa, 6 Mei 2025

Pifabiz

Foto: Uya Kuya Tuai Pro Kontra Usai Terima Dokter Estetik dan Owner Skincare di DPR RI | Pifa Net

Uya Kuya Tuai Pro Kontra Usai Terima Dokter Estetik dan Owner Skincare di DPR RI

PIFAbiz – Anggota DPR RI sekaligus selebritas, Uya Kuya, tengah menjadi sorotan setelah menerima kedatangan sejumlah bos skincare dan dokter estetik dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR RI. Kedatangan mereka, termasuk dr. Reza Gladys dan Shella Saukia, bertujuan untuk menyampaikan aspirasi terkait polemik dunia skincare.Dalam video yang diunggahnya di media sosial, dr. Reza Gladys menyebut pihaknya sebagai bagian dari Ikatan Dokter Estetik dan datang ke DPR RI untuk membahas “huru-hara skincare.” Namun, keputusan Uya Kuya dan komisi di DPR RI yang menerima mereka menuai kecaman dari sejumlah pihak. Bahkan, Uya mengaku mendapat intimidasi dari berbagai kalangan.“Gue akan tetap tegak lurus di jalan yang lurus biarpun badan enggak kurus walaupun kalian intimidasi saya. Nanti kalian akan tahu ada apa sebenarnya di balik huru-hara ini,” tulis Uya Kuya dalam unggahan di akun Instagram-nya pada Jumat (21/2/2025).Uya menegaskan bahwa Komisi DPR RI tempatnya berada tidak mengundang para dokter estetik dan bos skincare tersebut, melainkan mereka sendiri yang bersurat untuk datang ke DPR RI. “Ikatan Dokter Estetika bersurat ke DPR untuk datang ke RDP. Skincare berbahaya dan tidak sesuai ingredients harus diberantas,” kata Uya.Meski demikian, banyak warganet yang tetap curiga terhadap netralitas Uya Kuya. Beberapa menuding dirinya berpihak pada pemilik brand skincare yang bermasalah, bahkan ada yang mencurigai Uya menerima bayaran dari mereka. Menanggapi tudingan tersebut, Uya kembali menegaskan bahwa DPR RI tidak pernah mengundang para pemilik skincare tersebut.“Kalian bilang nih, kenapa cuma ngundang brand owner-owner dan dokter estetik ke DPR. Gue kasih tahu ya, DPR tidak pernah mengundang sama sekali mereka. Tetapi mereka yang berkirim surat ke DPR untuk RDP yang ingin membicarakan tentang kegaduhan skincare hingga sampai dugaan pemerasan,” jelas Uya.Serangan dari warganet yang disebutnya sebagai buzzer semakin gencar, hingga membuatnya merasa perlu untuk meluruskan isu yang berkembang. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menerima uang ataupun suap untuk membela kepentingan pihak tertentu.“Haram hukumnya untuk Uya Kuya terima uang apalagi minta sejumlah uang untuk membela kepentingan siapapun. No. Demi anak-anak, demi keluarga, demi orangtua gue, itu haram,” ujarnya.Sebagai anggota DPR, Uya mengaku hanya menjalankan tugasnya dengan menerima tamu dari berbagai kalangan, termasuk owner skincare dan dokter estetik. Ia pun memastikan bahwa dirinya tetap berpihak kepada kepentingan rakyat tanpa keberpihakan terhadap pihak tertentu.Tak hanya itu, Uya juga menantang pihak kepolisian dan BPOM untuk bertindak tegas terhadap peredaran skincare berbahaya serta menutup pabrik-pabrik yang memproduksinya. Ia juga menantang pihak-pihak yang merasa benar untuk membuktikan kebenaran mereka di hadapan publik.Video klarifikasi Uya Kuya ini kembali menuai pro dan kontra. Beberapa warganet memberikan dukungan, namun ada pula yang mengkritik cara Uya menyikapi persoalan ini.“Lagian netijen aneh, lo kira tuh DPR lagi buat acara podcast manggil-manggil bintang tamu di wawancara-in. Tuh dah jelas kan penjelasan @king_uyakuya,” ujar salah satu warganet membela.Namun, ada pula yang mengkritik, “Saya bukan buzzer tapi menurut saya anda kurang bijak pak!” tulis warganet lainnya.Dengan kontroversi yang terus berkembang, publik kini menunggu langkah lanjutan Uya Kuya dan pihak terkait dalam menyelesaikan polemik dunia skincare di Indonesia.

Pifabiz
| Sabtu, 22 Februari 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5