PBB: Situasi Kemanusiaan di Gaza saat ini Menjadi yang Terburuk Sejak Serangan Dimulai
Gaza | Selasa, 15 April 2025
PBB menyebut bahwa situasi kemanusiaan di Gaza saat ini menjadi yang terburuk sejak serangan dimulai. (ANTARA)
Gaza | Selasa, 15 April 2025
Lokal
Pontianak- Dalam rangka melaksanakan Kegiatan World Clean up Day (WCD) Indonesia Tahun 2021 di Kota Pontianak, berbagai komunitas dan organisasi yang dimotori oleh WCD Kalbar melakukan aksi bersih-bersih dan pembilahan sampah di tempat wisata Waterfront Pontianak. Minggu (26/9/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono sekaligus membuka kegiatan ini, dalam agenda ini juga turut hadir pihak Kelurahan Benua Melayu Laut, Camat Pontianak Selatan, dan diikuti oleh 15 komunitas/Organisasi serta sekitar 50 orang masyarakat umum. Edi Rusdi kamtono menyampaikan bahwa pemerintah sangat mendukung kegiatan ini dan mengajak masyarakat untuk terlibat “Kegiatannya harus kita dukung pemerintah kota selalu mengajak warganya untuk bersinergi dalam upaya menjaga lingkungan” ujarnya. Selain itu Edi juga menyampaikan bahwa Pemerintah sudah melakukan beberapa upaya penanganan terhadap sampah khususnya di Kota Pontianak dan meminta masyarakat menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan. “Langkah yang dilakukan Pemerintah sudah melakukan penanganan terhadap sampah mulai daripengangkutan sampai pengolahan tappi kita juga tetap melibatkan masyarakat agar lingkungan terjaga apalah artinya pemerintah menjaga lingkungan tapi masyarakatnya tetap membuang sampah sembarangan tidak dipilah ini akan memberatkan petugas kebersihan” ucapnya Edi juga mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Kota Pontianak terhadap lingkungan sudah cukup baik. “Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sudah cukup tinggi tapi harus tetap ditingkatkan” ungkapnya. “Harapan saya masyarakat Kota Pontianak lebih peduli lagi dan lebih inovatif sehingga sampah bisa terkelola dengan baik” Tambahnya. Sementara itu Hairunisa selaku Koordinator WCD Kalbar menyampaikan untuk Provinsi kalbar ada tiga kabupaten/kota yang menjadi titik kegaiatan World Clean up Day yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Mempawah dan kota Pontianak. Hairunisa berharapan untuk kedepannya anak muda harus berperan aktif dan menjadi inisiasi penggerak dalam upaya penanggulangan sampah khususnya di Kalbar. “Semoga gerakan pemuda lebih peduli terhadap lingkungan dan bisa mengajak masyarakat sekitarnya untuk melakukan gerakan pilah sampah dan meminimalisir produksi sampah dari rumah serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan” Tutupnya.
Pifabiz
PIFAbiz - Beberapa hari ini warganet dihebohkan dengan viralnya video syur yang menampilkan wajah seorang perempuan mirip dengan Rebecca Klopper. Video syur berdurasi pendek tersebut mulanya viral di twitter hingga kini menyebar ke berbagai platform lainnya. Terkait video viral tersebut, pakar telematika Abimanyu pun buka suara. Menurut Abimanyu, pemeran wanita dalam video syur tersebut memang identik dengan Rebecca Klopper. "Dilihat dari wajah... pemeran wanitanya itu, tetep saya harus menggunakan kata mirip ya, tetapi sebetulnya di situ udah jelas, lah, bersangkutan. Identik sekali," kata Abimanyu, dikutip dari unggahan Cumi Cumi pada Selasa (23/5/2023). Selain wajah, sebagaimana para netizen, Abimanyu juga menyoroti tahi lalat di area sekitar perut perempuan dalam video tersebut. Rebecca Klopper juga disebut memiliki tahi lalat di tempat yang sama. Abimanyu pun memastikan bahwa tidak ada rekayasa digital dalam video yang viral tersebut. "Yang pasti konten ini tidak ada rekayasa digital, tidak ada rekayasa konten. Ini benar-benar suatu kejadian yang direkam natural aja," ujarnya. Namun begitu, hingga artikel ini dibuat, Rebecca sendiri masih bungkam terkait video syur perempuan yang diklaim mirip dengan dirinya tersebut.
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Saat cuaca panas terik, rujak buah selalu menjadi primadona di Indonesia, termasuk di Pontianak. Kuliner ini biasanya identik dengan cocolan garam atau bumbu kacang.Di Pontianak ada kedai rujak buah yang menyajikan rujak sensasi yang berbeda, yakni menggunakan sambal petis. Namanya Rujaanyok, yang berlokasi di Jalan Prof M. Yamin atau biasa disebut Kota Baru.Rifka, sang pemilik, mengungkapkan bahwa ide membuka usaha ini muncul dari kegemarannya sendiri terhadap rujak, terutama yang menggunakan sambal petis. “Saya tu dari dulu paling suka sekali dengan merujak, apalagi rujak petis. Nah, rujak petis ini cuman adanya di Madura,” ungkapnya pada Senin (6/1/25)Dari kebiasan itulah, Rifka akhirnya membuka usaha dengan menjual rujak buah menggunakan sambal petis. Agar cita rasa otentik tersebut tidak hilang, sambal petisnya ini Rifka datangkan langsung dari Jawa Timur.“Petis ini aku datangkan langsung dari Jawa Timur, jadi rasanya itu sama persis kayak di Madura kalau ada yang pernah beli rujak buah sambal petis,” ucapnya.Selain sambal petis, Rujaanyok juga menghadirkan varian bumbu kacang. Dan rasanya juga tak kalah enak.“bedenya dengan rujak yang lain dari segi sambal kita juga udah miliki ciri khas dan dijamin ini pertama di Pontianak yang jual rujak petis, sambal kacangnya juga kental dan lebih banyak taburan kacangnya dari pada gulanya,” ujarnya.Selain sambalnya, keistimewaan Rujaanyok terletak pada pilihan buah yang beragam. Tak hanya menyajikan lima jenis buah seperti kebanyakan rujak lainnya, Rujaanyok menghadirkan tujuh jenis buah segar, termasuk belimbing, yang jarang ditemukan di tempat lain. Menariknya di ‘Rujaanyok’ tak hanya menyajikan lima jenis buah seperti rujak lainnya, tetapi ada tujuh jenis buah segar, termasuk belimbing yang jarang ditemukan ditempat lainBuah-buah segar seperti jambu, nanas, timun, pepaya, mangga, bengkuang, dan belimbing menambah kesegaran rujak ini. Untuk harga satu porsi dibanderol dengan harga Rp 15.000. Untuk pelanggan yang tidak ingin buah dan sambal dicampur bisa minta kepada pengulek untuk dipisah.