PBB menyebut bahwa situasi kemanusiaan di Gaza saat ini menjadi yang terburuk sejak serangan dimulai. (ANTARA)

PBB menyebut bahwa situasi kemanusiaan di Gaza saat ini menjadi yang terburuk sejak serangan dimulai. (ANTARA)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalPBB: Situasi Kemanusiaan di Gaza saat ini Menjadi yang Terburuk Sejak Serangan Dimulai

PBB: Situasi Kemanusiaan di Gaza saat ini Menjadi yang Terburuk Sejak Serangan Dimulai

Gaza | Selasa, 15 April 2025

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza saat ini kemungkinan merupakan yang paling parah sejak konflik antara Israel dan Palestina kembali meletus 18 bulan lalu. Peringatan ini disampaikan oleh Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers di Markas Besar PBB pada Senin (14/4).

“Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan saat ini kemungkinan adalah yang terburuk sejak pecahnya pertikaian,” ujar Dujarric.

Menurutnya, sudah lebih dari satu setengah bulan tidak ada pasokan bantuan yang diperbolehkan masuk ke Gaza, menjadikannya periode penghentian bantuan terpanjang sejak serangan dimulai. Akibatnya, penderitaan warga sipil meningkat tajam di tengah kehancuran infrastruktur vital dan keterbatasan akses terhadap layanan dasar seperti air, makanan, dan obat-obatan.

“Warga sipil kini secara efektif terjebak di kantong-kantong wilayah Gaza yang makin terfragmentasi dan tidak aman, sementara akses terhadap layanan dasar untuk bertahan hidup terus menyusut setiap harinya,” ujarnya.

Dujarric juga mengecam keputusan otoritas Israel yang pada akhir pekan lalu kembali mengeluarkan empat perintah evakuasi tambahan, yang menurutnya semakin mempersempit ruang aman bagi warga sipil. Ia mencatat bahwa sekitar 70 persen wilayah Gaza kini berada di bawah perintah pengungsian atau dikategorikan sebagai zona terlarang.

“Perintah pengungsian ini secara langsung menghambat akses terhadap separuh sumur air bersih yang tersisa di Jalur Gaza,” ungkapnya. Ia menambahkan bahwa pasokan yang semakin menipis telah memaksa organisasi kemanusiaan melakukan penjatahan bantuan secara drastis.

Menanggapi pertanyaan soal apakah pemblokiran bantuan oleh Israel bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang, Dujarric menegaskan bahwa Israel, sebagai kekuatan pendudukan, memiliki kewajiban hukum internasional untuk menyediakan bantuan kemanusiaan dan layanan dasar bagi warga Gaza.

“Hal itu tidak terjadi. Kami serahkan kepada lembaga peradilan untuk memutuskan apakah ini kejahatan perang. Tapi yang jelas, ini sudah melanggar hukum internasional,” tegasnya.

Sejak 2 Maret, Israel menutup seluruh perbatasan Gaza dan memblokir masuknya bantuan penting ke wilayah kantong Palestina tersebut. Ketegangan kembali memuncak setelah Israel melancarkan serangan besar pada 18 Maret, yang mematahkan kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah diberlakukan sejak Januari.

Hingga kini, hampir 51.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak dilaporkan tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023. Situasi ini memicu kecaman global dan mendorong langkah hukum internasional.

Pada November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresi militernya.

Rekomendasi

Foto: Israel Tolak Tarik Pasukan dari Perbatasan Gaza-Mesir Meski Gencatan Senjata Berlaku | Pifa Net

Israel Tolak Tarik Pasukan dari Perbatasan Gaza-Mesir Meski Gencatan Senjata Berlaku

Israel
| Jumat, 28 Februari 2025
Foto: 6 Selebriti yang Kehilangan Rumah karena Insiden Kebakaran di Los Angeles | Pifa Net

6 Selebriti yang Kehilangan Rumah karena Insiden Kebakaran di Los Angeles

Los Angeles
| Selasa, 14 Januari 2025
Foto: Pria di Kubu Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Depan Kamar Rumahnya | Pifa Net

Pria di Kubu Raya Ditemukan Tewas Tergantung di Depan Kamar Rumahnya

Kubu Raya
| Senin, 6 Januari 2025
Foto: Hamas: Kembalinya Pengungsi Palestina ke Gaza Utara adalah Kemenangan atas Israel | Pifa Net

Hamas: Kembalinya Pengungsi Palestina ke Gaza Utara adalah Kemenangan atas Israel

Palestina
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Viral Mobil Listrik Mogok di Ancol hingga Bikin Macet | Pifa Net

Viral Mobil Listrik Mogok di Ancol hingga Bikin Macet

Indonesia
| Senin, 10 Februari 2025
Foto: 6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal | Pifa Net

6 WNI Tewas, KJRI Jeddah Pastikan Kecelakaan Bus Umrah Bukan Kecelakaan Tunggal

Jeddah
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: Wabup dan Sekda Kapuas Hulu Lakukan Sidak ke Sejumlah OPD Pelayanan Publik | Pifa Net

Wabup dan Sekda Kapuas Hulu Lakukan Sidak ke Sejumlah OPD Pelayanan Publik

Kapuas Hulu
| Rabu, 9 April 2025
Foto:   Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen untuk Golongan Junior | Pifa Net

Presiden Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Hakim hingga 280 Persen untuk Golongan Junior

Nasional
| Kamis, 12 Juni 2025
Foto: Epy Kusnandar dan Karina Ranau Raup Rp15 Juta per Hari dari Berjualan Takjil di Ramadan | Pifa Net

Epy Kusnandar dan Karina Ranau Raup Rp15 Juta per Hari dari Berjualan Takjil di Ramadan

Jakarta
| Kamis, 20 Maret 2025
Foto: Tips Memotret Momen Lebaran dengan Kamera Ponsel agar Hasil Estetik | Pifa Net

Tips Memotret Momen Lebaran dengan Kamera Ponsel agar Hasil Estetik

Indonesia
| Rabu, 26 Maret 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Edi Rusdi Kamtono Mendukung Penuh Kegiatan World Clean Up Day (WCD) di Pontianak | Pifa Net

Edi Rusdi Kamtono Mendukung Penuh Kegiatan World Clean Up Day (WCD) di Pontianak

Pontianak- Dalam rangka melaksanakan Kegiatan World Clean up Day (WCD) Indonesia Tahun 2021 di Kota Pontianak, berbagai komunitas dan organisasi yang dimotori oleh WCD Kalbar melakukan aksi bersih-bersih dan pembilahan sampah di tempat wisata Waterfront Pontianak. Minggu (26/9/2021). Kegiatan ini dihadiri oleh Walikota Pontianak Edi Rusdi Kamtono sekaligus membuka kegiatan ini, dalam agenda ini juga turut hadir pihak Kelurahan Benua Melayu Laut, Camat Pontianak Selatan, dan diikuti oleh 15 komunitas/Organisasi serta sekitar 50 orang masyarakat umum. Edi Rusdi kamtono menyampaikan bahwa pemerintah sangat mendukung kegiatan ini dan mengajak masyarakat untuk terlibat “Kegiatannya harus kita dukung pemerintah kota selalu mengajak  warganya untuk bersinergi dalam upaya menjaga lingkungan” ujarnya. Selain itu Edi juga menyampaikan bahwa Pemerintah sudah melakukan beberapa upaya penanganan terhadap sampah khususnya di Kota Pontianak dan meminta masyarakat menumbuhkan kesadaran  untuk menjaga lingkungan. “Langkah yang dilakukan Pemerintah sudah melakukan penanganan terhadap sampah mulai daripengangkutan sampai pengolahan tappi kita juga tetap melibatkan masyarakat agar lingkungan terjaga apalah artinya pemerintah menjaga lingkungan tapi masyarakatnya tetap membuang sampah sembarangan tidak dipilah ini akan memberatkan petugas kebersihan” ucapnya Edi juga mengatakan bahwa kesadaran masyarakat Kota Pontianak terhadap lingkungan sudah cukup baik. “Kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sudah cukup tinggi tapi harus tetap ditingkatkan” ungkapnya. “Harapan saya masyarakat Kota Pontianak lebih peduli lagi dan lebih inovatif sehingga  sampah bisa terkelola dengan baik” Tambahnya. Sementara itu Hairunisa selaku Koordinator WCD Kalbar menyampaikan untuk Provinsi kalbar ada tiga kabupaten/kota yang menjadi titik kegaiatan World Clean up Day  yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Mempawah dan kota Pontianak. Hairunisa berharapan untuk kedepannya anak muda harus berperan aktif dan menjadi inisiasi penggerak dalam upaya penanggulangan sampah khususnya di Kalbar. “Semoga gerakan pemuda lebih peduli terhadap lingkungan dan bisa mengajak masyarakat sekitarnya  untuk melakukan gerakan pilah sampah dan meminimalisir produksi sampah  dari rumah serta menerapkan gaya hidup ramah lingkungan” Tutupnya.

Tim Redaksi
| Minggu, 26 September 2021

Pifabiz

Foto: Heboh Video Syur Mirip Rebecca Klopper, Pakar Telematika Sebut Tidak Ada Rekayasa Digital | Pifa Net

Heboh Video Syur Mirip Rebecca Klopper, Pakar Telematika Sebut Tidak Ada Rekayasa Digital

PIFAbiz - Beberapa hari ini warganet dihebohkan dengan viralnya video syur yang menampilkan wajah seorang perempuan mirip dengan Rebecca Klopper. Video syur berdurasi pendek tersebut mulanya viral di twitter hingga kini menyebar ke berbagai platform lainnya. Terkait video viral tersebut, pakar telematika Abimanyu pun buka suara. Menurut Abimanyu, pemeran wanita dalam video syur tersebut memang identik dengan Rebecca Klopper. "Dilihat dari wajah... pemeran wanitanya itu, tetep saya harus menggunakan kata mirip ya, tetapi sebetulnya di situ udah jelas, lah, bersangkutan. Identik sekali," kata Abimanyu, dikutip dari unggahan Cumi Cumi pada Selasa (23/5/2023). Selain wajah, sebagaimana para netizen, Abimanyu juga menyoroti tahi lalat di area sekitar perut perempuan dalam video tersebut. Rebecca Klopper juga disebut memiliki tahi lalat di tempat yang sama. Abimanyu pun memastikan bahwa tidak ada rekayasa digital dalam video yang viral tersebut. "Yang pasti konten ini tidak ada rekayasa digital, tidak ada rekayasa konten. Ini benar-benar suatu kejadian yang direkam natural aja," ujarnya. Namun begitu, hingga artikel ini dibuat, Rebecca sendiri masih bungkam terkait video syur perempuan yang diklaim mirip dengan dirinya tersebut.

Indonesia
| Rabu, 24 Mei 2023

Lokal

Foto: Rujaanyok: Sensasi Rujak Petis Pertama di Pontianak dengan 7 Pilihan Buah Segar | Pifa Net

Rujaanyok: Sensasi Rujak Petis Pertama di Pontianak dengan 7 Pilihan Buah Segar

PIFA.CO.ID, LOKAL - Saat cuaca panas terik, rujak buah selalu menjadi primadona di Indonesia, termasuk di Pontianak. Kuliner ini biasanya identik dengan cocolan garam atau bumbu kacang.Di Pontianak ada kedai rujak buah yang menyajikan rujak sensasi yang berbeda, yakni menggunakan sambal petis. Namanya Rujaanyok, yang berlokasi di Jalan Prof M. Yamin atau biasa disebut Kota Baru.Rifka, sang pemilik, mengungkapkan bahwa ide membuka usaha ini muncul dari kegemarannya sendiri terhadap rujak, terutama yang menggunakan sambal petis. “Saya tu dari dulu paling suka sekali dengan merujak, apalagi rujak petis. Nah, rujak petis ini cuman adanya di Madura,” ungkapnya pada Senin (6/1/25)Dari kebiasan itulah, Rifka akhirnya membuka usaha dengan menjual rujak buah menggunakan sambal petis. Agar cita rasa otentik tersebut tidak hilang, sambal petisnya ini Rifka datangkan langsung dari Jawa Timur.“Petis ini aku datangkan langsung dari Jawa Timur, jadi rasanya itu sama persis kayak di Madura kalau ada yang pernah beli rujak buah sambal petis,” ucapnya.Selain sambal petis, Rujaanyok juga menghadirkan varian bumbu kacang. Dan rasanya juga tak kalah enak.“bedenya dengan rujak yang lain dari segi sambal kita juga udah miliki ciri khas dan dijamin ini pertama di Pontianak yang jual rujak petis, sambal kacangnya juga kental dan lebih banyak taburan kacangnya dari pada gulanya,” ujarnya.Selain sambalnya, keistimewaan Rujaanyok terletak pada pilihan buah yang beragam. Tak hanya menyajikan lima jenis buah seperti kebanyakan rujak lainnya, Rujaanyok menghadirkan tujuh jenis buah segar, termasuk belimbing, yang jarang ditemukan di tempat lain. Menariknya di ‘Rujaanyok’ tak hanya menyajikan lima jenis buah seperti rujak lainnya, tetapi ada tujuh jenis buah segar, termasuk belimbing yang jarang ditemukan ditempat lainBuah-buah segar seperti jambu, nanas, timun, pepaya, mangga, bengkuang, dan belimbing menambah kesegaran rujak ini. Untuk harga satu porsi dibanderol dengan harga Rp 15.000. Untuk pelanggan yang tidak ingin buah dan sambal dicampur bisa minta kepada pengulek untuk dipisah.

Pontianak
| Senin, 6 Januari 2025
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5