PDIP menjadi Partai dengan ctra positif paling rendah versi Survei Litbang Kompas. (Dok. Istimewa)

PDIP menjadi Partai dengan ctra positif paling rendah versi Survei Litbang Kompas. (Dok. Istimewa)

Berandascoped-by-BerandaNasionalscoped-by-NasionalPDIP Jadi Partai dengan Citra Positif Paling Rendah Versi Survei Litbang Kompas

PDIP Jadi Partai dengan Citra Positif Paling Rendah Versi Survei Litbang Kompas

Indonesia | Jumat, 31 Januari 2025

PIFA.CO.ID, NASIONAL - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai politik dengan citra positif paling rendah dalam survei yang dirilis Litbang Kompas, Selasa (28/1). PDIP mencatat citra positif sebesar 56,3 persen dengan tingkat kepuasan publik 53,1 persen.

Sementara itu, Partai Gerindra menjadi partai dengan citra positif tertinggi, yakni 88,3 persen dan tingkat kepuasan 83 persen.

Disusul Partai Demokrat dengan 81,4 persen citra positif dan 80,5 persen kepuasan publik. PKB menempati posisi ketiga dengan 78,6 persen dan kepuasan 73,1 persen.

Golkar dan NasDem mencatat citra positif masing-masing 76,5 persen dengan tingkat kepuasan 73,4 persen dan 72,7 persen.

PKS menyusul dengan citra positif 75,2 persen dan kepuasan publik 72,6 persen, sementara PAN berada di atas PDIP dengan 72,6 persen citra positif dan 69,7 persen kepuasan publik.

Survei dilakukan pada 4-10 Januari 2025 terhadap 1.000 responden di 38 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,10 persen.

Juru Bicara PDIP, Guntur Romli, menyatakan partainya menerima hasil survei sebagai masukan dan tetap bekerja untuk masyarakat. Namun, ia juga menilai hasil tersebut belum tentu akurat, mengingat survei Indikator menunjukkan PDIP masih di posisi kedua.

"Dapat pujian tidak melayang, dapat cacian tidak tumbang," kata Guntur.

Rekomendasi

Foto: Venue dan Pembagian Grup Babak 16 Besar Liga 4 Nasional 2024/2025 | Pifa Net

Venue dan Pembagian Grup Babak 16 Besar Liga 4 Nasional 2024/2025

Indonesia
| Jumat, 9 Mei 2025
Foto: Empat Kandidat Potensial Pengganti Thiago Motta di Juventus | Pifa Net

Empat Kandidat Potensial Pengganti Thiago Motta di Juventus

Italia
| Sabtu, 1 Maret 2025
Foto: Puluhan Karyawan Dipecat karena Berpura-pura Kerja dengan Keyboard Palsu | Pifa Net

Puluhan Karyawan Dipecat karena Berpura-pura Kerja dengan Keyboard Palsu

Amerika Serikat
| Minggu, 9 Maret 2025
Foto: Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’ | Pifa Net

Airlangga Hartarto Tegaskan Kabinet Prabowo-Gibran Bukan ‘Kabinet Gemuk’

Indonesia
| Rabu, 19 Februari 2025
Foto: Program Makan Bergizi Gratis Tertunda, Pemkot Pontianak Masih Menunggu Juknis | Pifa Net

Program Makan Bergizi Gratis Tertunda, Pemkot Pontianak Masih Menunggu Juknis

Pontianak
| Selasa, 7 Januari 2025
Foto: Ruben Onsu Tanggapi Rumor Kedekatannya dengan Desy Ratnasari | Pifa Net

Ruben Onsu Tanggapi Rumor Kedekatannya dengan Desy Ratnasari

Indonesia
| Jumat, 17 Januari 2025
Foto: Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson | Pifa Net

Minum Kopi Tanpa Gula Kurangi Risiko Penyakit Alzheimer hingga Parkinson

Indonesia
| Senin, 20 Januari 2025
Foto: Menurunkan Berat Badan di Usia 50-an: Strategi Tepat untuk Tetap Sehat | Pifa Net

Menurunkan Berat Badan di Usia 50-an: Strategi Tepat untuk Tetap Sehat

Lifestyle
| Senin, 27 Januari 2025
Foto: Jeruk Mandarin Identik dengan Perayaan Imlek, Ini Maknanya | Pifa Net

Jeruk Mandarin Identik dengan Perayaan Imlek, Ini Maknanya

Pontianak
| Selasa, 28 Januari 2025
Foto: Dari Bawa Belanja hingga Climbing Sambil Boncengan, GEAR ULTIMA Tampil Perkasa di Grebek Pasar Rame Palembang | Pifa Net

Dari Bawa Belanja hingga Climbing Sambil Boncengan, GEAR ULTIMA Tampil Perkasa di Grebek Pasar Rame Palembang

Otomotif
| Sabtu, 12 Juli 2025

Berita Terkait

Lokal

Foto: Tekan Stunting, Muda Mahendrawan Dorong Kader Posyandu Perkuat Generasi di Daerahnya Masing-masing | Pifa Net

Tekan Stunting, Muda Mahendrawan Dorong Kader Posyandu Perkuat Generasi di Daerahnya Masing-masing

PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mendorong kader Posyandu memperkuat daerahnya masing-masing dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas Posyandu di Aula Diklat Kepong Bakol Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kubu Raya, pada hari Selasa (3/10). Kegiatan ini diikuti oleh para kader Posyandu dari Kecamatan Rasau Jaya, Terentang, dan Kuala Mandor B. Bupati Muda mengatakan, biasanya Dinas Kesehatan yang mengorganisir kegiatan peningkatan kapasitas Posyandu. Namun, kali ini, kegiatan tersebut diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) karena Posyandu juga merupakan bagian dari pemerintahan desa. "Ini dalam rangka memperkuat generasi-generasi di desa masing-masing,” ungkap Muda. Bupati Muda juga menerangkan bahwa Pemerintah Kabupaten Kubu Raya selalu berupaya untuk memperkuat kader-kader kesehatan karena kader kesehatan memainkan peran yang sangat strategis dalam mencegah stunting. “Kader kesehatan terutama kader Posyandu yang didominasi ibu-ibu ini dapat terus membangun suasana bahagia. Jika ibu-ibu hamil bahagia, maka tidak akan terjadi stunting,” tuturnya. Selanjutnya, Bupati Muda menyampaikan bahwa usia harapan hidup di Kabupaten Kubu Raya telah meningkat dari 69 tahun menjadi 71 tahun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan indeks kebahagiaan masyarakat. “Jadi rata-rata orang Kubu Raya itu usianya makin panjang karena selalu bahagia,” beber Muda. Pemerintah Kubu Raya juga telah mengeluarkan regulasi untuk mendukung kader kesehatan melalui peraturan bupati (Perbub). Ini memungkinkan kader kesehatan di Kubu Raya menerima insentif dari pemerintah kabupaten. Bupati Muda menekankan bahwa insentif untuk kader kesehatan di desa bergantung pada kebijakan dan regulasi pemerintahan desa masing-masing. “Untuk di desa tergantung dari kebijakan dan regulasi pemerintahan desa masing-masing. Jadi di Kubu Raya selain dari pemerintah kabupaten, juga ada (insentif) dari pemerintahan desa,” tutupnya. (yd)

Kubu Raya
| Rabu, 4 Oktober 2023

Sports

Foto: Elkan Baggott Impresif Bersama Blackpool FC, Peluang ke Timnas Terbuka Lebar? | Pifa Net

Elkan Baggott Impresif Bersama Blackpool FC, Peluang ke Timnas Terbuka Lebar?

PIFA.CO.ID, SPORTS - Bek Timnas Indonesia, Elkan Baggott, kembali tampil impresif bersama Blackpool FC. Pemain berusia 22 tahun itu menjadi starter dan bermain penuh saat timnya bermain imbang 0-0 melawan Rotherham United dalam pekan ke-30 League One 2024/2025 di Bloomfield Road, Rabu (12/2).Kepercayaan yang diberikan pelatih Steve Bruce menunjukkan bahwa Baggott semakin menjadi bagian penting dalam strategi tim. Ini merupakan laga kelima beruntun ia tampil sebagai starter sejak pulih dari cedera.Performa Solid dan Penghargaan Pemain TerbaikMeskipun Blackpool gagal mencetak gol, Baggott tampil kokoh di lini belakang. Berdasarkan penilaian Whoscored, ia meraih rating tertinggi di laga tersebut, yaitu 8,6, menjadikannya pemain terbaik dalam pertandingan. Statistiknya mencatat 1 intersep, 3 blok, 10 duel udara dimenangkan, dan 25 izin.Sejak kembalinya Baggott, Blackpool tidak terkalahkan dalam lima laga terakhir, dengan catatan dua kemenangan dan tiga hasil seri. Namun, hasil imbang melawan Rotherham memperpanjang tren tanpa kemenangan The Seasiders dalam tiga pertandingan terakhir. Saat ini, Blackpool berada di peringkat ke-11 klasemen sementara dengan 40 poin dari 30 laga.Peluang di Timnas IndonesiaDengan performa konsisten, Baggott berpotensi kembali dipanggil ke Timnas Indonesia. Jika Patrick Kluivert ingin memasukkannya ke dalam daftar pemain utama, kemungkinan akan ada perubahan di lini belakang. Muhammad Ferarri atau Nathan Tjoe-A-On mungkin harus tersingkir untuk memberi tempat bagi Baggott.Namun, persaingan di lini belakang Timnas cukup ketat. Kluivert tentu akan mempertimbangkan berbagai aspek sebelum menentukan susunan pemain untuk laga mendatang. Jika Baggott terus tampil solid, peluangnya untuk menjadi andalan di lini pertahanan Timnas Indonesia semakin besar.

Indonesia
| Rabu, 12 Februari 2025

Lokal

Foto: Wako Edi: Pembayaran Insentif Nakes Dilakukan Prosedural, Akuntabel dan Perlu Ketelitian | Pifa Net

Wako Edi: Pembayaran Insentif Nakes Dilakukan Prosedural, Akuntabel dan Perlu Ketelitian

Pontianak – Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan bahwa pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) di Kota Pontianak mengacu pada petunjuk teknis (juknis) yang diberlakukan. Dikatakannya, pembayaran intensif dilakukan dengan prosedural, akuntabel dan perlu ketelitian. “Kita lakukan secara prosedural, akuntabel dan perlu kehati-hatian serta tidak sembarangan sebab jika ada pemeriksaan kemudian terjadi kesalahan dalam pembayaran maka disuruh kembalikan, kasihan nakesnya,” pungkas Edi seperti dikutip dari rilis Prokopim Pemkot Pontianak (31/8/2021). Sebelumnya, ia menegaskan bahwa intensif nakes di lingkungan Kota Pontianak sudah dibayarkan 50 persen atau senilai Rp6,9 miliar pada semester pertama. Adapun total alokasi anggaran untuk insentif nakes tahun anggaran 2021 ialah sebesar Rp13,8 miliar     “Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah memproses untuk tahap selanjutnya,” ujarnya, Selasa (31/8/2021). Selama ini proses pembayaran insentif bagi nakes tidak ada masalah sehingga dianggarkan dan dibayarkan berdasarkan petunjuk teknis (juknis), sambungnya, menjawab tudingan lambannya pencairan intensif nakes. Edi menerangkan, memang sempat terjadi keterlambatan dalam penyaluran intensif tersebut karena pencocokan data SPJ dari puskesmas ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Menurutnya, proses tersebut harus dilakukan secara hati-hati karena jika terjadi kesalahan bisa berdampak pada pertanggungjawabannya. Kemudian, adanya perubahan petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan juga menjadi salah satu yang mempengaruhi terlambatnya proses pembayaran insentif nakes. “Sehingga kita harus menggunakan juknis yang disarankan, kalau kita bayarkan terburu-buru terus diperiksa BPK ada temuan maka akan jadi masalah,” tegasnya. Menjawab tudingan, Edi menyebut, masalah keterlambatan administrasi juga menjadi penyebab keterlambatan pembayaran intensif, akibat data dari puskesmas yang sedikit terlambat masuk ke Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Hal ini patut untuk dimaklumi, kata Edi. “Jumlah nakes kita juga terbatas sehingga mungkin secara administratif mereka terlambat menyampaikan laporan,” tutupnya.   Telah terbit di Pontianak Informasi, Selasa (31/8/2021

Tim Redaksi
| Selasa, 31 Agustus 2021
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5