Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan soal sikap partainya menolak Israel. (CNN Indonesia)

PIFA, Internasional - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sikap partainya dalam menyuarakan penolakan kehadiran Israel ke Tanah Air memiliki landasan konstitusi dan sejarah yang kuat. Hasto menegaskan, penolakan terhadap Israel merupakan suara kemanusiaan, bukan suara politis.

"Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat," ujarnya, dilansir dari CNN Indonesia.

Hasto menyebut sikap partainya itu sudah disampaikan ke pemerintah sejak Agustus 2022 lalu.

Sebelumnya, Hasto sangat menyesalkan keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia juga mengaku sedih dengan keputusan tersebut.

"Kami sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20," ucap Hasto dalam keterangannya, Kamis (30/3).

Meski demikian, Hasto menyatakan sejak awal pihaknya tak pernah menolak penyelenggaraan Piala Dunia di Indonesia. PDIP hanya menolak kehadiran Israel bermain di Indonesia.

Hasto mengatakan, sikap itu konsisten dengan FIFA saat menolak Rusia.

Sebagai solusi, Hasto mengaku sempat mengusulkan agar pertandingan Israel dipindah ke negara terdekat.

"Salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," kata Hasto.

Sebagai infromasi, FIFA resmi membatalkan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3) malam WIB. FIFA akan mengumumkan tuan rumah baru dalam waktu dekat ini.

Masifnya penolakan terhadap Israel ditenggarai menjadi pemicu FIFA batalnya Piala Dunia U-20 Indonesia. Namun hingga berita ini dimuat, selain karena tragedi Kanjuruhan, FIFA belum menjelaskan secara rinci penyebab batalnya turnamen tersebut.

Pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 tidak berubah, tetap dilangsungkan pada 20 Mei hingga 11 Juni. (yd)

PIFA, Internasional - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa sikap partainya dalam menyuarakan penolakan kehadiran Israel ke Tanah Air memiliki landasan konstitusi dan sejarah yang kuat. Hasto menegaskan, penolakan terhadap Israel merupakan suara kemanusiaan, bukan suara politis.

"Suara menolak kehadiran Israel adalah suara kemanusiaan, bukan kehendak politis. Kesadaran sejarah juga harus terus diperkuat," ujarnya, dilansir dari CNN Indonesia.

Hasto menyebut sikap partainya itu sudah disampaikan ke pemerintah sejak Agustus 2022 lalu.

Sebelumnya, Hasto sangat menyesalkan keputusan FIFA yang mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dia juga mengaku sedih dengan keputusan tersebut.

"Kami sangat menyesalkan dan bersedih bahwa akhirnya FIFA membatalkan status tuan rumah Piala Dunia U-20," ucap Hasto dalam keterangannya, Kamis (30/3).

Meski demikian, Hasto menyatakan sejak awal pihaknya tak pernah menolak penyelenggaraan Piala Dunia di Indonesia. PDIP hanya menolak kehadiran Israel bermain di Indonesia.

Hasto mengatakan, sikap itu konsisten dengan FIFA saat menolak Rusia.

Sebagai solusi, Hasto mengaku sempat mengusulkan agar pertandingan Israel dipindah ke negara terdekat.

"Salah satunya dengan memindahkan pertandingan Israel di negara tetangga terdekat. Sehingga U-20 tetap bisa diselenggarakan di Indonesia minus Israel," kata Hasto.

Sebagai infromasi, FIFA resmi membatalkan status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/3) malam WIB. FIFA akan mengumumkan tuan rumah baru dalam waktu dekat ini.

Masifnya penolakan terhadap Israel ditenggarai menjadi pemicu FIFA batalnya Piala Dunia U-20 Indonesia. Namun hingga berita ini dimuat, selain karena tragedi Kanjuruhan, FIFA belum menjelaskan secara rinci penyebab batalnya turnamen tersebut.

Pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 tidak berubah, tetap dilangsungkan pada 20 Mei hingga 11 Juni. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar

Berita Lainnya