PIFA, Politik - Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Sitorus, penuh optimisme mengenai kemungkinan kemenangan Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi (Awiek).

"Optimis ya (Ganjar menang Pilpres) harus 100 persen, kalau perlu 150 persen," ungkap Deddy, seperti dikutip dari SINDOnews.

Baginya, sebagai seorang politikus, memiliki sikap optimis adalah modal penting. Oleh karena itu, Deddy memiliki keyakinan kuat bahwa Ganjar akan memenangkan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Deddy mengungkapkan bahwa strategi kemenangan Ganjar dalam Pilpres 2024 akan mirip dengan yang ditempuh oleh Presiden Jokowi. Pada Pilpres 2019, Jokowi berhasil memenangkan 21 provinsi, termasuk Sumatra Utara, Lampung, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Deddy tidak menutup kemungkinan bahwa Ganjar dapat memperluas basis suara Jokowi di daerah-daerah dengan margin cukup besar pada Pilpres 2019, seperti Jawa Barat, Sumatra Barat, dan Riau. Hal ini dapat terjadi apabila mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bergabung dalam koalisi partai politik yang mendukung Ganjar. Ridwan Kamil dianggap memiliki pengaruh yang signifikan dalam perolehan suara di Jawa Barat. Deddy menyatakan, "Ya, secara logika, seharusnya demikian (Ridwan Kamil dapat membantu meningkatkan suara Ganjar di Jawa Barat)."

Meskipun hasil survei terbaru dari SMRC pada periode 31 Juli hingga 11 Agustus 2023 menunjukkan bahwa Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, unggul atas Ganjar Pranowo di Jawa Barat, Ganjar akan berusaha semaksimal mungkin menggunakan sumber daya partai untuk meraih kemenangan di sana. Selain itu, dia juga berencana mengajak para elit politik yang sebelumnya belum mendukung Ganjar untuk bergabung dalam koalisi pemenangannya.