Pecah! Ratusan Fans Sport Off-Road Yamaha Unjuk Gigi Taklukan Rintangan di BLU CRU Experience Day Off-Road
Otomotif | Selasa, 19 Agustus 2025
Pecah! Ratusan Fans Sport Off-Road Yamaha Unjuk Gigi Taklukan Rintangan di BLU CRU Experience Day Off-Road
Otomotif | Selasa, 19 Agustus 2025
Lokal
Berita Kapuas Hulu, PIFA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno baru-baru ini mengenakan kain tenun sidan yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Yang dipakainya pada saat mengikuti kegiatan dalam rangka kunjungan di Pontianak. Menariknya, ia mengenakan pakaian tenun sidan saat peluncuran kalender event Pariwisata Kalimantan Barat di Hotel Mercure Pontianak, serta dalam sambutannya mengatakan bahwa baju yang ia gunakan sangat khas dan mewah. "Dari beberapa pakaian yang ditawarkan oleh Kadisporapar Kalbar saya sangat terpukau dengan motif kain tenun Sidan," Ungkap Sandiaga Uno, pada pada Rabu (09/03/2022) Malam. Pada kesempatan yang sama Angeline Fremalco selaku ketua Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu turut senang karena pakaian berwarna coklat keemasan yang digunakan oleh Menteri Sandiaga Uno merupakan hasil karya pengerajin tenun sidan Kapuas hulu yaitu Mila. "Yang digunakan pak menteri itu adalah tenun sidan khas Kapuas Hulu, yang membuat khas dan menarik dari hasil tenun tersebut ialah pewarnaannya digunakan dari bahan alami, selain itu hasil karya ibu Mila bisa dikenal dari pelatihan yang dilakukan oleh dekranasda kabupaten Kapuas Hulu bekerja sama dengan dekranasda provinsi kalbar," Ungkap Angel. Ketua komisi I DPRD Provinsi kalbar Angeline Fremalco menambahkan jika Kabupaten Kapuas Hulu terkenal dengan kain tenun sidan serta anyaman yang beraneka ragam dan memiliki banyak pengerajin. "Kedepan kita akan memfokuskan pengembangan tenun sidan. Sedangkan upaya yang telah kita lakukan seperti pelatihan bagi para pengerajin tenun, cara memasarkan produk secara online," tuntas Angel. (ja)
Lokal
Berita Pontianak, PIFA - Polresta Pontianak Kota mendapat apresiasi dan penghargaan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Barat, Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Penghargaan diserahkan Kepala Kantor Wilayah Ditjen DJPB Kalbar, Imik Eko Putro dan diterima langsung oleh Kapolresta Pontianak Kota, Kombes. Pol. Andi Herindra, S.I.K., saat kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Penyerahan DIPA T.A 2022 dan Evaluasi Penyelenggaraan Anggaran T.A. 2021 di Aula KPPN Pontianak, Jalan K.S. Tubun, Pontianak Selatan, Rabu (08/12/21) pagi. Selain Kapolresta Pontianak Kota, kegiatan tersebut dihadiri oleh antara lain Rektor Untan an. Garuda Wiko, Kabidkeu Polda Kalbar Kombes. Pol. Doly Heriyadi, S.I.K M.S.I., Kepala KPPN Kota Pontianak, Muhammad Nurul Hidayatulah, Kepala BPK Kalbar diwakili Kasubag Keu, Heru Agung, Paldam XII/TPR diwakili oleh Wakapaldam XII/TPR, Mayor. Yudi Kamaludin, Kodim 1207/TPR diwakili oleh Pasiren Kodim 1207/TPR, Mayor. Betty Soeroeky, Ka LPMP Kalbar Asep Sukmayadi, Kejari Pontianak diwakili Kasubag Bin Kejari Pontianak, Andreas, Sekretaris Pengadilan Negeri Pontianak, Yuniar Nelly dan KPU Kota Pontianak diwakili Sekretaris KPU Kota Pontianak, Anna Suardiana. Dalam acara tersebut, Polresta Pontianak Kota mendapatkan penghargaan dari Direktorat DJP Provinsi Kalimantan Barat kategori Penyampaian Data Kontrak dengan terbaik pertama diberikan kepada Universitas Tanjung Pura dan terbaik ketiga diberikan kepada Kodam XII/TPR. "Terima kasih kepada semua pihak atas capaian ini, dan mari bersama untuk mempertahankan capaian ini dan semoga tahun depan dapat kita terus menjadi lebih baik", ujar Kapolresta Andi Herindra. (RS)
Lokal
PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, baru-baru ini mengumumkan penerapan regulasi baru yang akan menjadi langkah antisipasi penting dalam mengatasi potensi kebakaran lahan yang mengancam perumahan warga di wilayahnya. Pernyataan ini dikeluarkan oleh Bupati Muda setelah mengikuti konferensi video penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dipimpin oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dari Markas Komando Satuan Brimob Polda Kalimantan Barat. Salah satu poin utama dalam regulasi baru yang diperkenalkan adalah kewajiban bagi pengembang properti untuk membangun embung di lokasi kerja mereka. Menurut Bupati Muda, embung dengan standar ukuran yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah akan menjadi salah satu strategi utama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla. Hal ini terutama diperlukan karena daerah tersebut sering kali kekurangan sumber air di sekitar perumahan yang dapat digunakan untuk memadamkan kebakaran. Bupati Muda menggarisbawahi bahwa prioritas utama dalam pemadaman karhutla adalah melindungi nyawa dan harta benda masyarakat. Oleh karena itu, upaya pemadaman akan berfokus pada wilayah yang dekat dengan perumahan, fasilitas pendidikan, rumah ibadah, serta wilayah yang dapat dengan cepat mengancam bandara. Selain pembangunan embung, Bupati Muda juga memberikan laporan tentang upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan pemangku kepentingan terkait dalam mencegah dan menangani karhutla. Dialog virtual ini juga mencakup penyampaian masukan dan arahan untuk mengupayakan pencegahan karhutla di desa-desa serta memperkuat langkah-langkah pencegahan. Muda Mahendrawan juga mengungkapkan bahwa pemerintah kabupaten bersama pihak terkait terus membuat embung dan sekat kanal sebagai langkah antisipasi untuk masa depan, terutama berkaitan dengan obyek vital bandara. Pembuatan embung dan sekat kanal diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi karhutla. Bupati Muda menyatakan bahwa penanganan karhutla di Kubu Raya telah mengalami peningkatan kecepatan dan ketepatan berkat kerja sama antara berbagai pihak terkait seperti Polres, Kodim, Manggala Agni, BPBD, dan pemadam kebakaran swasta. Kapolres Kubu Raya, Arief Hidayat, juga menekankan bahwa sinergi antara pemerintah daerah Kubu Raya dan lintas sektor terkait lainnya dalam penanganan karhutla berjalan dengan baik. Meskipun demikian, upaya penyuluhan kepada masyarakat tetap menjadi fokus untuk mengubah praktik membakar lahan menjadi lebih berkelanjutan. Arief juga mengungkapkan bahwa sejak pertengahan Juli hingga Agustus, lebih dari seribu titik api karhutla di Kubu Raya berhasil dipadamkan. Ini adalah hasil kerja sama antara berbagai pihak, termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, pemadam kebakaran swasta, dan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Selain upaya preemtif dan preventif, Arief menyatakan bahwa langkah-langkah penegakan hukum juga telah diambil sebagai respons terhadap karhutla. Beberapa laporan polisi telah ditindaklanjuti, termasuk upaya penyidikan lebih lanjut. Upaya ini bersama dengan langkah-langkah pencegahan dan pemadaman diharapkan dapat menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat Kubu Raya. (ad)