Traffict bulanan ChatGPT dilaporkan turun, salah satu penyebabnya adalah penurunan minat pengguna terhadap ChatGPT. (similarweb.com)

PIFA, Tekno - Ketika OpenAI merilis ChatGPT ke publik pada November 2022, situs tersebut langsung menjadi sorotan dunia.

Lalu lintas pengunjungnya meningkat dengan tajam, dan orang-orang dari seluruh dunia membanjiri situs ini untuk mengalami keajaiban bot AI yang dapat menghasilkan teks, kode, dan seni tanpa bantuan manusia.

Namun, delapan bulan setelahnya, Traffict pengunjung baik di desktop maupun seluler mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut laporan dari Similarweb, sebuah firma riset pasar, ChatGPT mengalami penurunan sebesar 9,7% dari bulan Mei hingga Juni.

"ChatGPT tidak lagi terlihat akan terus berkembang hingga menjadi situs web yang paling banyak diperdagangkan di dunia," tulis David F. Senior insights Manager Similarweb, dalam sebuah posting blog, seperti dikutip dari detikinet.

Penurunan ini mungkin menjadi kejutan bagi banyak orang, terutama mengingat popularitas awal ChatGPT yang luar biasa. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan penurunan ini.

Pertama, pengoperasian ChatGPT membutuhkan daya komputasi yang sangat intensif. Perusahaan riset semikonduktor Semianalysis memperkirakan bahwa OpenAI harus mengeluarkan biaya sekitar USD 700.000 per hari atau sekitar Rp 106 jutaan untuk menjalankan ChatGPT.

Dalam jangka panjang, biaya operasional yang tinggi seperti ini dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan dan kelangsungan ChatGPT.

Meskipun OpenAI telah mencoba untuk mengatasi biaya operasional dengan menyediakan akses API bagi perusahaan yang ingin menggunakan teknologi ini untuk tujuan mereka sendiri, serta dengan menjual langganan ChatGPT seharga USD 20 per bulan yang lebih cepat daripada versi gratisnya, tetap saja biaya yang tinggi mungkin mempengaruhi adopsi luas ChatGPT oleh pengguna.

Kedua, setelah fenomena awal, mungkin ada penurunan minat pengguna terhadap ChatGPT. Beberapa mungkin merasa bahwa kehebohan awal telah reda, dan kecanggihan ChatGPT mungkin tidak lagi seistimewa yang mereka bayangkan.

Selain itu, beberapa pengguna mungkin merasa cemas dengan kekuatan dan implikasi etis dari teknologi ini. Meskipun ChatGPT telah menciptakan kegembiraan di kalangan pengguna, kecemasan eksistensial dan pertanyaan tentang peran manusia dalam dunia yang didominasi oleh kecerdasan buatan juga muncul.

Namun, meskipun mengalami penurunan Traffict, ChatGPT masih tetap menjadi situs yang populer. Saat ini, situs ini masih berada di peringkat ke-20 dalam daftar situs web paling banyak dikunjungi di dunia.

Bahkan, ChatGPT masih menerima lebih banyak lalu lintas daripada situs-situs populer seperti Reddit atau Bing.com, yang juga menggunakan kecerdasan buatan generatif.

PIFA, Tekno - Ketika OpenAI merilis ChatGPT ke publik pada November 2022, situs tersebut langsung menjadi sorotan dunia.

Lalu lintas pengunjungnya meningkat dengan tajam, dan orang-orang dari seluruh dunia membanjiri situs ini untuk mengalami keajaiban bot AI yang dapat menghasilkan teks, kode, dan seni tanpa bantuan manusia.

Namun, delapan bulan setelahnya, Traffict pengunjung baik di desktop maupun seluler mengalami penurunan yang signifikan.

Menurut laporan dari Similarweb, sebuah firma riset pasar, ChatGPT mengalami penurunan sebesar 9,7% dari bulan Mei hingga Juni.

"ChatGPT tidak lagi terlihat akan terus berkembang hingga menjadi situs web yang paling banyak diperdagangkan di dunia," tulis David F. Senior insights Manager Similarweb, dalam sebuah posting blog, seperti dikutip dari detikinet.

Penurunan ini mungkin menjadi kejutan bagi banyak orang, terutama mengingat popularitas awal ChatGPT yang luar biasa. Namun, ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan penurunan ini.

Pertama, pengoperasian ChatGPT membutuhkan daya komputasi yang sangat intensif. Perusahaan riset semikonduktor Semianalysis memperkirakan bahwa OpenAI harus mengeluarkan biaya sekitar USD 700.000 per hari atau sekitar Rp 106 jutaan untuk menjalankan ChatGPT.

Dalam jangka panjang, biaya operasional yang tinggi seperti ini dapat menjadi hambatan bagi pertumbuhan dan kelangsungan ChatGPT.

Meskipun OpenAI telah mencoba untuk mengatasi biaya operasional dengan menyediakan akses API bagi perusahaan yang ingin menggunakan teknologi ini untuk tujuan mereka sendiri, serta dengan menjual langganan ChatGPT seharga USD 20 per bulan yang lebih cepat daripada versi gratisnya, tetap saja biaya yang tinggi mungkin mempengaruhi adopsi luas ChatGPT oleh pengguna.

Kedua, setelah fenomena awal, mungkin ada penurunan minat pengguna terhadap ChatGPT. Beberapa mungkin merasa bahwa kehebohan awal telah reda, dan kecanggihan ChatGPT mungkin tidak lagi seistimewa yang mereka bayangkan.

Selain itu, beberapa pengguna mungkin merasa cemas dengan kekuatan dan implikasi etis dari teknologi ini. Meskipun ChatGPT telah menciptakan kegembiraan di kalangan pengguna, kecemasan eksistensial dan pertanyaan tentang peran manusia dalam dunia yang didominasi oleh kecerdasan buatan juga muncul.

Namun, meskipun mengalami penurunan Traffict, ChatGPT masih tetap menjadi situs yang populer. Saat ini, situs ini masih berada di peringkat ke-20 dalam daftar situs web paling banyak dikunjungi di dunia.

Bahkan, ChatGPT masih menerima lebih banyak lalu lintas daripada situs-situs populer seperti Reddit atau Bing.com, yang juga menggunakan kecerdasan buatan generatif.

0

0

You can share on :

0 Komentar