Ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya sampaikan risiko kolestrol dari ceker ayam. (detikfood)

PIFA, Lifestyle - Ceker ayam memang menjadi sajian lezat yang kerap dicari oleh banyak orang. Namun, ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati, memberikan peringatan tentang risiko kolesterol yang terkandung dalam ceker ayam.

Menurut Tri, ceker ayam mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh dalam setiap 100 gramnya, mencapai sekitar 60 persen dari kebutuhan harian orang dewasa. Tidak hanya itu, ceker ayam juga mengandung 84 gram kolesterol, setara dengan 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.

"Konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau terlalu sering dapat menyebabkan peningkatan kolesterol. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan badan mudah lelah, bahkan dapat meningkatkan risiko gagal jantung atau stroke," jelas Tri seperti yang dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Tri menegaskan bahwa ceker ayam masih bisa dikonsumsi, namun dalam batas yang wajar. Ia menyarankan untuk tidak mengonsumsi ceker ayam lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah lebih dari satu porsi secara terus menerus.

"Dalam batas yang wajar, ceker ayam masih bisa dinikmati. Namun, konsumsilah dengan bijak dan tidak terlalu sering," tambahnya.

Meskipun mengandung risiko kolesterol, Tri juga menyebut bahwa ceker ayam memiliki kandungan positif. Ceker mengandung 19 jenis asam amino, termasuk asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin.

Ceker ayam juga memiliki komponen kolagen sebanyak 5,64-31,39 persen, yang merupakan 28,73-36,83 persen dari total protein. Kolagen ini bermanfaat untuk meregenerasi sel-sel baru pada kulit dan menjaga kesehatan organ. Selain itu, ceker ayam memiliki kandungan air yang tinggi, mencapai 65,08 persen.

Sebagai penutup, Tri mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola makan seimbang dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan tertentu. Dengan memahami kandungan nutrisi dan risiko yang terkandung dalam ceker ayam, dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. (b)

PIFA, Lifestyle - Ceker ayam memang menjadi sajian lezat yang kerap dicari oleh banyak orang. Namun, ahli gizi dari Universitas Muhammadiyah Surabaya, Tri Kurniawati, memberikan peringatan tentang risiko kolesterol yang terkandung dalam ceker ayam.

Menurut Tri, ceker ayam mengandung 5,5 gram lemak tak jenuh dalam setiap 100 gramnya, mencapai sekitar 60 persen dari kebutuhan harian orang dewasa. Tidak hanya itu, ceker ayam juga mengandung 84 gram kolesterol, setara dengan 20 persen dari kebutuhan harian orang dewasa.

"Konsumsi ceker ayam dalam jumlah banyak atau terlalu sering dapat menyebabkan peningkatan kolesterol. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini dapat menyebabkan badan mudah lelah, bahkan dapat meningkatkan risiko gagal jantung atau stroke," jelas Tri seperti yang dikutip dari laman Universitas Muhammadiyah Surabaya.

Tri menegaskan bahwa ceker ayam masih bisa dikonsumsi, namun dalam batas yang wajar. Ia menyarankan untuk tidak mengonsumsi ceker ayam lebih dari tiga kali dalam satu minggu dan dalam jumlah lebih dari satu porsi secara terus menerus.

"Dalam batas yang wajar, ceker ayam masih bisa dinikmati. Namun, konsumsilah dengan bijak dan tidak terlalu sering," tambahnya.

Meskipun mengandung risiko kolesterol, Tri juga menyebut bahwa ceker ayam memiliki kandungan positif. Ceker mengandung 19 jenis asam amino, termasuk asam aspartat, glutamin, hidroksiprolin, serin, glisin, histidin, arginin, treonin, alanine, prolin, tirosin, valin, metionin, sistin, ileusin, fenilalanin, triptofan, dan lisin.

Ceker ayam juga memiliki komponen kolagen sebanyak 5,64-31,39 persen, yang merupakan 28,73-36,83 persen dari total protein. Kolagen ini bermanfaat untuk meregenerasi sel-sel baru pada kulit dan menjaga kesehatan organ. Selain itu, ceker ayam memiliki kandungan air yang tinggi, mencapai 65,08 persen.

Sebagai penutup, Tri mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga pola makan seimbang dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan tertentu. Dengan memahami kandungan nutrisi dan risiko yang terkandung dalam ceker ayam, dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. (b)

0

0

You can share on :

0 Komentar