Foto: Dok. PIFA

Berita Pontianak, PIFA - Pedagang di Kota Pontianak keluhkan harga minyak goreng yang melonjak di pasaran. Salah satu pedagang di Jalan Dr Wahidin  Pontianak, Lim Ekawati (41) menyampaikan kenaikan minyak ini terjadi  secara bertahap.
 
"Kadang-kadang tiap hari harga minyak curah berbeda naiknya Rp100,  sekarang modal Rp17.800, dijual paling murah Rp19.000, sedangkan yang kemasan paling murah Rp20.000, " Ujarnya saat di wawancara PIFA, Selasa (23/11/2021).
 
Eka menyampaikan, kenaikan minyak sangat  berdampak terhadap pedagang.
 
"Banyaknya konsumen ngeluh karna kondisi perekonomian sekarang, jadi penjualan kita pun berkurang, yang berdampakak para pedagang kecil," Ungkapnya.
 
Dia juga menyampaikan stok minyak masih aman di pasaran.
 
"Sementara ndk ada pembatasan stok karna,  setiap hari ada datang walaupun harganya tidak stabil," sampainya. 
 
Eka mengharapkan, perekonomian cepat membaik, dan harga yang naik segera turun.
 
"Kita berharap harga minyak goreng segera turun karna merupakan kebutuhan pokok masyarakat," harapnya.
 
"Pohon sawit masih terlihat banyak, kenapa  harga minyak  goreng masih mahal," timbalnya.
 
Sementara itu naiknya harga minyak goreng juga berpengaruh terhadap penjual gorengan di Kota Pontianak.
 
Holis (60) penjual gorengan di Jalan Alianyang Pontianak, mengeluhkan walaupun  dengan naiknya harga minyak goreng, dia enggan untuk menaikan harga jual gorengan walaupun sangat berdampak terhadap penghasilan.
 
"Kita tidak bisa naikan harga gorengan karna bisa berdampak kepembeli,"Ujarnya. 
 
Holis mengatakan mulainya naik harganya minyak ini sekitar satu bulan ini.
 
"kisaran harganya   kita beli satu ken 15 Kg, seharga Rp270.000,  biasanya kalau harga normal Rp215.000, " sampainya.
 
Holis mengharapnya agar harga minyak, kembali normal karna sudah mulai kosong stok di beberapa agen.
 
"Harapnya pihak berwajib bisa nurunkan lagi harga minyak, karena  beberapa agen sudah mulai langka ndak ada stok minyak," ungkapnya.

Berita Pontianak, PIFA - Pedagang di Kota Pontianak keluhkan harga minyak goreng yang melonjak di pasaran. Salah satu pedagang di Jalan Dr Wahidin  Pontianak, Lim Ekawati (41) menyampaikan kenaikan minyak ini terjadi  secara bertahap.
 
"Kadang-kadang tiap hari harga minyak curah berbeda naiknya Rp100,  sekarang modal Rp17.800, dijual paling murah Rp19.000, sedangkan yang kemasan paling murah Rp20.000, " Ujarnya saat di wawancara PIFA, Selasa (23/11/2021).
 
Eka menyampaikan, kenaikan minyak sangat  berdampak terhadap pedagang.
 
"Banyaknya konsumen ngeluh karna kondisi perekonomian sekarang, jadi penjualan kita pun berkurang, yang berdampakak para pedagang kecil," Ungkapnya.
 
Dia juga menyampaikan stok minyak masih aman di pasaran.
 
"Sementara ndk ada pembatasan stok karna,  setiap hari ada datang walaupun harganya tidak stabil," sampainya. 
 
Eka mengharapkan, perekonomian cepat membaik, dan harga yang naik segera turun.
 
"Kita berharap harga minyak goreng segera turun karna merupakan kebutuhan pokok masyarakat," harapnya.
 
"Pohon sawit masih terlihat banyak, kenapa  harga minyak  goreng masih mahal," timbalnya.
 
Sementara itu naiknya harga minyak goreng juga berpengaruh terhadap penjual gorengan di Kota Pontianak.
 
Holis (60) penjual gorengan di Jalan Alianyang Pontianak, mengeluhkan walaupun  dengan naiknya harga minyak goreng, dia enggan untuk menaikan harga jual gorengan walaupun sangat berdampak terhadap penghasilan.
 
"Kita tidak bisa naikan harga gorengan karna bisa berdampak kepembeli,"Ujarnya. 
 
Holis mengatakan mulainya naik harganya minyak ini sekitar satu bulan ini.
 
"kisaran harganya   kita beli satu ken 15 Kg, seharga Rp270.000,  biasanya kalau harga normal Rp215.000, " sampainya.
 
Holis mengharapnya agar harga minyak, kembali normal karna sudah mulai kosong stok di beberapa agen.
 
"Harapnya pihak berwajib bisa nurunkan lagi harga minyak, karena  beberapa agen sudah mulai langka ndak ada stok minyak," ungkapnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar