Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan saat meninjau kondisi Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur’an di Desa Sungai Kakap. (Dok. Prokopim Pemkab Kubu Raya)

PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, telah memberikan perhatian mendalam terhadap kondisi Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur’an di Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, yang mengalami rusak parah akibat diterjang angin puting beliung pada Selasa (17/10). Sebagai tanggapan cepat terhadap insiden tersebut, Bupati Muda Mahendrawan bersama timnya segera meninjau dan memberikan dukungan kepada pondok pesantren yang terkena dampak musibah tersebut.

Setelah menerima informasi mengenai kerusakan yang terjadi, Bupati Muda Mahendrawan langsung memerintahkan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya untuk segera mendata dan menilai kondisi bangunan yang rusak akibat puting beliung. Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur’an pada Rabu (18/10) pagi, Bupati Muda Mahendrawan mengungkapkan kepeduliannya terhadap santri yang berada di pondok pesantren tersebut.

"Langkah awal, bagaimana para santri di pondok ini bisa mendapatkan bantuan darurat," ujar Muda Mahendrawan, sambil meninjau bangunan-bangunan yang rusak. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah dan pihak terkait akan berupaya keras untuk memastikan aktivitas di pondok pesantren segera kembali normal.

Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa anggaran untuk perbaikan pondok pesantren yang rusak akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2024. Saat ini, APBD Perubahan tahun 2023 sedang berjalan, sehingga perbaikan dan renovasi bangunan pondok pesantren akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang. Bupati Muda Mahendrawan berjanji akan terus bekerja sama dengan pimpinan pondok pesantren untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar dapat kembali berjalan dengan baik.

Tak hanya itu, Muda Mahendrawan juga mengucapkan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan cepat insiden tersebut, terutama kepada kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja yang bertindak cepat dalam melakukan antisipasi dan evakuasi. Hal ini, katanya, sangat penting untuk menghindari korban jiwa dan memastikan bahwa santri tidak mengalami trauma akibat peristiwa tersebut.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur'an, Fahrur Rozi, menjelaskan bahwa empat bangunan pondok pesantren mengalami rusak berat akibat hujan lebat dan angin kencang pada Selasa (17/10) sore.

"Ada empat bangunan yang rusak, salah satunya adalah bangunan utama yang digunakan untuk belajar mengajar santri," kata Fahrur Rozi.

Bangunan utama yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar santri termasuk salah satunya yang rusak parah. Selain itu, beberapa bangunan lain seperti tempat mandi santri, atap bangunan kelas, asrama putri, dan pendopo pondok pesantren juga mengalami kerusakan.

Fahrur Rozi berterima kasih bahwa dalam insiden tersebut tidak ada santri yang mengalami luka, karena mereka telah dievakuasi dengan cepat ke halaman pondok pesantren saat angin kencang mulai menerjang.

"Alhamdulillah, 200 santri yang bermukim di pondok pesantren ini semuanya selamat. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," ungkapnya.

Dalam suasana yang penuh kepedulian ini, Bupati Muda Mahendrawan dan pimpinan pondok pesantren akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa perbaikan pondok pesantren dapat segera dilaksanakan dan kegiatan belajar mengajar santri berjalan normal kembali pada tahun 2024. (yd)

PIFA, Lokal - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan, telah memberikan perhatian mendalam terhadap kondisi Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur’an di Desa Sungai Kakap, Kecamatan Sungai Kakap, yang mengalami rusak parah akibat diterjang angin puting beliung pada Selasa (17/10). Sebagai tanggapan cepat terhadap insiden tersebut, Bupati Muda Mahendrawan bersama timnya segera meninjau dan memberikan dukungan kepada pondok pesantren yang terkena dampak musibah tersebut.

Setelah menerima informasi mengenai kerusakan yang terjadi, Bupati Muda Mahendrawan langsung memerintahkan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kubu Raya untuk segera mendata dan menilai kondisi bangunan yang rusak akibat puting beliung. Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur’an pada Rabu (18/10) pagi, Bupati Muda Mahendrawan mengungkapkan kepeduliannya terhadap santri yang berada di pondok pesantren tersebut.

"Langkah awal, bagaimana para santri di pondok ini bisa mendapatkan bantuan darurat," ujar Muda Mahendrawan, sambil meninjau bangunan-bangunan yang rusak. Ia juga menyatakan bahwa pemerintah daerah dan pihak terkait akan berupaya keras untuk memastikan aktivitas di pondok pesantren segera kembali normal.

Bupati Muda Mahendrawan menjelaskan bahwa anggaran untuk perbaikan pondok pesantren yang rusak akan dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2024. Saat ini, APBD Perubahan tahun 2023 sedang berjalan, sehingga perbaikan dan renovasi bangunan pondok pesantren akan dilaksanakan pada tahun 2024 mendatang. Bupati Muda Mahendrawan berjanji akan terus bekerja sama dengan pimpinan pondok pesantren untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar dapat kembali berjalan dengan baik.

Tak hanya itu, Muda Mahendrawan juga mengucapkan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan cepat insiden tersebut, terutama kepada kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja yang bertindak cepat dalam melakukan antisipasi dan evakuasi. Hal ini, katanya, sangat penting untuk menghindari korban jiwa dan memastikan bahwa santri tidak mengalami trauma akibat peristiwa tersebut.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Da'wah Madinatul Qur'an, Fahrur Rozi, menjelaskan bahwa empat bangunan pondok pesantren mengalami rusak berat akibat hujan lebat dan angin kencang pada Selasa (17/10) sore.

"Ada empat bangunan yang rusak, salah satunya adalah bangunan utama yang digunakan untuk belajar mengajar santri," kata Fahrur Rozi.

Bangunan utama yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar santri termasuk salah satunya yang rusak parah. Selain itu, beberapa bangunan lain seperti tempat mandi santri, atap bangunan kelas, asrama putri, dan pendopo pondok pesantren juga mengalami kerusakan.

Fahrur Rozi berterima kasih bahwa dalam insiden tersebut tidak ada santri yang mengalami luka, karena mereka telah dievakuasi dengan cepat ke halaman pondok pesantren saat angin kencang mulai menerjang.

"Alhamdulillah, 200 santri yang bermukim di pondok pesantren ini semuanya selamat. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," ungkapnya.

Dalam suasana yang penuh kepedulian ini, Bupati Muda Mahendrawan dan pimpinan pondok pesantren akan terus bekerja sama untuk memastikan bahwa perbaikan pondok pesantren dapat segera dilaksanakan dan kegiatan belajar mengajar santri berjalan normal kembali pada tahun 2024. (yd)

0

0

You can share on :

0 Komentar