Foto: Antara Kalbar

Berita Kubu Raya, Kalbar - Pifa, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghadiri MoU aplikasi digital asap dengan Telkomsel dan perusahaan perkebunan yang ada di kabupaten Kubu Raya yang diselenggarakan di aula bupati Kabupaten Kubu Raya, kegiatan ini meluncurkan aplikasi digital tentang asap untuk memantau dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kubu Raya,  Kamis (16/9/2021)

Muda menjelaskan, 27 titik wilayah yang masuk dalam kawasan perusahaan sawit diprioritaskan untuk pemasangan alat pantau asap digital secara tepat dan efektif terutama di wilayah bandara Supadio, supaya tidak terjadi Karhutla.

Dalam penerapannya, kata Muda, pihak perusahaan juga melakukan MoU dengan PT. Telkom Kalbar, di mana pada kawasan perkebunan Sawit di pasang alat untuk mendeteksi asap dan jika terjadi kebakaran lahan, maka alat ini akan mengirimkan sinyal melalui aplikasi.

"Jadi saya kira kebutuhan perusahaan juga maupun kebutuhan semuanya. Maka dari itu diringankan dan dianggap menjadi kebutuhan daerah maupun kebutuhan semuanya. Sistem aplikasi digital asap ini jaraknya dua sampai empat kilo. Dalam penerapannya, kita juga bekerja sama dengan Kapolri, perusahaan Telkom, Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Perkebunan dan sejumlah pihak lainnya," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kubu Raya, Elfizar Edrus mengatakan dengan aplikasi asap digital yang ada di Kabupaten Kubu Raya nantinya akan dipasang di daerah Rasau Jaya, untuk pemantauan, karena juga berdekatan dengan Bandara Supadio.

"Karena ada beberapa perusahaan yang berada di wilayah Bandara yang harus ikut berpartisipasi. Akan tetapi, dari pihak kami, termasuk Polda, Polres, Disbun bermaksud menginisiasi keterlibatan semua perusahaan perkebunan yang berinvestasi di Kabupaten Kubu Raya untuk mendukung program ini," katanya

Elfizar berharap, dengan adanya aplikasi digital asap, maka upaya Pemkab Kubu Raya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan bisa dilakukan secara cepat.

"Kedua, tentunya dengan aplikasi ini kami juga bisa melakukan langkah-langkah lanjutan untuk laksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku yang tertangkap oleh aplikasi ini untuk bisa kami proses lanjut," tutupnya

Berita Kubu Raya, Kalbar - Pifa, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan menghadiri MoU aplikasi digital asap dengan Telkomsel dan perusahaan perkebunan yang ada di kabupaten Kubu Raya yang diselenggarakan di aula bupati Kabupaten Kubu Raya, kegiatan ini meluncurkan aplikasi digital tentang asap untuk memantau dan mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Kubu Raya,  Kamis (16/9/2021)

Muda menjelaskan, 27 titik wilayah yang masuk dalam kawasan perusahaan sawit diprioritaskan untuk pemasangan alat pantau asap digital secara tepat dan efektif terutama di wilayah bandara Supadio, supaya tidak terjadi Karhutla.

Dalam penerapannya, kata Muda, pihak perusahaan juga melakukan MoU dengan PT. Telkom Kalbar, di mana pada kawasan perkebunan Sawit di pasang alat untuk mendeteksi asap dan jika terjadi kebakaran lahan, maka alat ini akan mengirimkan sinyal melalui aplikasi.

"Jadi saya kira kebutuhan perusahaan juga maupun kebutuhan semuanya. Maka dari itu diringankan dan dianggap menjadi kebutuhan daerah maupun kebutuhan semuanya. Sistem aplikasi digital asap ini jaraknya dua sampai empat kilo. Dalam penerapannya, kita juga bekerja sama dengan Kapolri, perusahaan Telkom, Kementerian Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian dan Perkebunan dan sejumlah pihak lainnya," tuturnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kubu Raya, Elfizar Edrus mengatakan dengan aplikasi asap digital yang ada di Kabupaten Kubu Raya nantinya akan dipasang di daerah Rasau Jaya, untuk pemantauan, karena juga berdekatan dengan Bandara Supadio.

"Karena ada beberapa perusahaan yang berada di wilayah Bandara yang harus ikut berpartisipasi. Akan tetapi, dari pihak kami, termasuk Polda, Polres, Disbun bermaksud menginisiasi keterlibatan semua perusahaan perkebunan yang berinvestasi di Kabupaten Kubu Raya untuk mendukung program ini," katanya

Elfizar berharap, dengan adanya aplikasi digital asap, maka upaya Pemkab Kubu Raya untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan bisa dilakukan secara cepat.

"Kedua, tentunya dengan aplikasi ini kami juga bisa melakukan langkah-langkah lanjutan untuk laksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap pelaku yang tertangkap oleh aplikasi ini untuk bisa kami proses lanjut," tutupnya

0

0

You can share on :

0 Komentar