Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan. (Foto: Info publik)

Berita Lokal, PIFA - Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait penanganan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus melakukan sejumlah langkah. Selain melakukan percepatan serapan APBD dan belanja perlindungan sosial dari Dana Transfer Umum, pemerintah kabupaten juga berupaya menggarap produksi dan pasokan. 

Salah satunya ketika menyikapi tingginya harga cabai merah, pemerintah kabupaten tidak saja mengajak petani menanam cabai untuk memenuhi pasokan, tapi juga membagikan bibit dan pupuk sekaligus.  

“Sekarang ini kita bahkan juga membagikan bibit cabai itu kepada rumah tangga-rumah tangga supaya minimal mereka juga dapat ikut membantu menekan harga lewat konsumsi sendiri. Sehingga permintaannya juga seimbang. Ini yang paling utama, yaitu menjaga supaya tidak ada keresahan karena stok ada, seimbang, harga tidak melambung,” tutur Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat (16/12/2022). 

Muda melanjutkan, hal lain yang dilakukan pemerintah kabupaten yakni mengurusi ongkos transportasi dari lokasi produksi ke pasar. Terlebih dalam hal ini Kubu Raya punya peranan sentral karena menjadi daerah penghasil utama berbagai komoditas pokok yang dibutuhkan masyarakat. 

“Kubu Raya ini daerah sumber pangan dengan berbagai komoditas yang sangat memengaruhi sekali tingkat inflasi. Kebutuhan pokok di Kota Pontianak itu, misalnya, 60 persennya berasal dari Kubu Raya,” ujarnya.  

Menggarap produksi dan pasokan serta mengurus ongkos transportasi, kata Muda, dilakukan dengan menggunakan Dana Transfer Umum dan Belanja Tidak terduga yang pengaturannya melalui Peraturan Menteri Keuangan dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. 

“Selain itu dinas terkait juga secara rutin melakukan pemantauan di lapangan untuk melihat kondisi suplai dan permintaan,” imbuhnya. 

Lebih jauh Muda mengungkapkan dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga terus dimaksimalkan. Di antaranya dengan cara mempercepat penyaluran prasarana dan sarana yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha. Ia menyebut hal itu penting dilakukan untuk bisa menggerakkan orang sehingga tidak menganggur.  

“Yang penting produktivitas masyararakat tetap berjalan dan meskipun ada beban kenaikan BBM, tapi bisa kita upayakan pengendalian inflasinya,” terangnya. Kesemua upaya itu, ucap Muda, dilakukan guna mengantisipasi munculnya keresahan akibat terjadinya inflasi.  

“Menjelang kondisi akhir tahun hingga pergantian tahun, biasanya terjadi kenaikan-kenaikan. Nah, di sinilah mudah-mudahan kita tetap bisa melakukan upaya agar inflasi terkendali sehingga tidak meresahkan masyarakat,” jelasnya.

Berita Lokal, PIFA - Menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo terkait penanganan inflasi daerah, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya terus melakukan sejumlah langkah. Selain melakukan percepatan serapan APBD dan belanja perlindungan sosial dari Dana Transfer Umum, pemerintah kabupaten juga berupaya menggarap produksi dan pasokan. 

Salah satunya ketika menyikapi tingginya harga cabai merah, pemerintah kabupaten tidak saja mengajak petani menanam cabai untuk memenuhi pasokan, tapi juga membagikan bibit dan pupuk sekaligus.  

“Sekarang ini kita bahkan juga membagikan bibit cabai itu kepada rumah tangga-rumah tangga supaya minimal mereka juga dapat ikut membantu menekan harga lewat konsumsi sendiri. Sehingga permintaannya juga seimbang. Ini yang paling utama, yaitu menjaga supaya tidak ada keresahan karena stok ada, seimbang, harga tidak melambung,” tutur Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Jumat (16/12/2022). 

Muda melanjutkan, hal lain yang dilakukan pemerintah kabupaten yakni mengurusi ongkos transportasi dari lokasi produksi ke pasar. Terlebih dalam hal ini Kubu Raya punya peranan sentral karena menjadi daerah penghasil utama berbagai komoditas pokok yang dibutuhkan masyarakat. 

“Kubu Raya ini daerah sumber pangan dengan berbagai komoditas yang sangat memengaruhi sekali tingkat inflasi. Kebutuhan pokok di Kota Pontianak itu, misalnya, 60 persennya berasal dari Kubu Raya,” ujarnya.  

Menggarap produksi dan pasokan serta mengurus ongkos transportasi, kata Muda, dilakukan dengan menggunakan Dana Transfer Umum dan Belanja Tidak terduga yang pengaturannya melalui Peraturan Menteri Keuangan dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri. 

“Selain itu dinas terkait juga secara rutin melakukan pemantauan di lapangan untuk melihat kondisi suplai dan permintaan,” imbuhnya. 

Lebih jauh Muda mengungkapkan dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga terus dimaksimalkan. Di antaranya dengan cara mempercepat penyaluran prasarana dan sarana yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha. Ia menyebut hal itu penting dilakukan untuk bisa menggerakkan orang sehingga tidak menganggur.  

“Yang penting produktivitas masyararakat tetap berjalan dan meskipun ada beban kenaikan BBM, tapi bisa kita upayakan pengendalian inflasinya,” terangnya. Kesemua upaya itu, ucap Muda, dilakukan guna mengantisipasi munculnya keresahan akibat terjadinya inflasi.  

“Menjelang kondisi akhir tahun hingga pergantian tahun, biasanya terjadi kenaikan-kenaikan. Nah, di sinilah mudah-mudahan kita tetap bisa melakukan upaya agar inflasi terkendali sehingga tidak meresahkan masyarakat,” jelasnya.

0

0

You can share on :

0 Komentar