Foto: roollingstone.com

Berita Internasional, PIFA - Kasus penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Texas, pada hari Selasa (24/5) waktu setempat. Target dari penembakan massal tersebut adalah Robb Elementary School, sebuah sekolah dasar di Texas.

Dilansir dari The Guardian, hingga berita ini ditulis korban tewas dari penembakan tersebut mencapai 21 orang. Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez menyatakan bahwa korban tewas terdiri dari 18 anak-anak, dan tiga orang dewasa. 

"Saya tidak dapat membayangkan apa artinya mengirim anak Anda ke sekolah di pagi hari dan tidak melihat mereka kembali," ujar Gutierrez.

Senator juga menyampaikan sejumlah detail baru tentang bagaimana peristiwa mengerikan hari Selasa itu terjadi.

Gutierrez mengatakan, tersangka, Salvador Ramos yang baru berusia 18 tahun juga menembak neneknya di rumahnya di pagi hari dan melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil sebelum merusak kendaraannya di luar sekolah dasar.

"Dia berlari ke sekolah dan semua pembantaian ini berlanjut setelah waktu itu," ungkapnya.

Nenek Romas telah diterbangkan ke rumah sakit di San Antonio dan dalam kondisi kritis, tambah Gutierez.

Dilansir dari thedailybeast.com, Salvador Ramos yang dikenal sebagai sosok pendiam oleh orang-orang yang mengenalinya diketahui membeli dua senapan di hari ulang tahunnya. Bahkna, momen tersebut juga sempat diunggahnya ke akun Instagram miliknya.

Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez mengatakan, korban tewas terdiri dari 18 anak-anak, dan tiga orang dewasa. (b) 

Berita Internasional, PIFA - Kasus penembakan massal kembali terjadi di Amerika Serikat, tepatnya di negara bagian Texas, pada hari Selasa (24/5) waktu setempat. Target dari penembakan massal tersebut adalah Robb Elementary School, sebuah sekolah dasar di Texas.

Dilansir dari The Guardian, hingga berita ini ditulis korban tewas dari penembakan tersebut mencapai 21 orang. Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez menyatakan bahwa korban tewas terdiri dari 18 anak-anak, dan tiga orang dewasa. 

"Saya tidak dapat membayangkan apa artinya mengirim anak Anda ke sekolah di pagi hari dan tidak melihat mereka kembali," ujar Gutierrez.

Senator juga menyampaikan sejumlah detail baru tentang bagaimana peristiwa mengerikan hari Selasa itu terjadi.

Gutierrez mengatakan, tersangka, Salvador Ramos yang baru berusia 18 tahun juga menembak neneknya di rumahnya di pagi hari dan melarikan diri dari tempat kejadian dengan mobil sebelum merusak kendaraannya di luar sekolah dasar.

"Dia berlari ke sekolah dan semua pembantaian ini berlanjut setelah waktu itu," ungkapnya.

Nenek Romas telah diterbangkan ke rumah sakit di San Antonio dan dalam kondisi kritis, tambah Gutierez.

Dilansir dari thedailybeast.com, Salvador Ramos yang dikenal sebagai sosok pendiam oleh orang-orang yang mengenalinya diketahui membeli dua senapan di hari ulang tahunnya. Bahkna, momen tersebut juga sempat diunggahnya ke akun Instagram miliknya.

Senator negara bagian Texas, Roland Gutierrez mengatakan, korban tewas terdiri dari 18 anak-anak, dan tiga orang dewasa. (b) 

0

0

You can share on :

0 Komentar