Penembakan massal di Sekolah Swedia menewaskan sedikitnya 10 orang. (Rueters)

Penembakan massal di Sekolah Swedia menewaskan sedikitnya 10 orang. (Rueters)

Berandascoped-by-BerandaInternasionalscoped-by-InternasionalPenembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang

Penembakan Massal di Sekolah Swedia Tewaskan 10 Orang

Swedia | Rabu, 5 Februari 2025

PIFA.CO.ID, INTERNASIONAL - Penembakan massal yang terjadi di sebuah sekolah di Swedia tengah telah merenggut nyawa sedikitnya 10 orang, termasuk pelaku, menurut keterangan polisi setempat pada Selasa (6/2). Insiden mengerikan ini terjadi di Campus Risbergska di Orebro, sekitar 200 km dari ibu kota Stockholm.

Menurut kepolisian, penembakan terjadi pada pukul 12.33 waktu setempat (18.33 WIB). Semua korban ditemukan tewas di dalam gedung sekolah yang digambarkan polisi sebagai "sekolah besar dengan banyak ruang untuk dijelajahi."

Hingga saat ini, motif pelaku masih dalam penyelidikan. Polisi memastikan bahwa pelaku bertindak sendirian dan diyakini tidak ada ancaman serangan lanjutan.

"Kami tidak memiliki catatan kriminal pelaku, sehingga identitasnya masih dalam penyelidikan," kata kepolisian, seperti dikutip dari harian Aftonbladet.

Kepala Polisi Orebro, Roberto Eid Forest, menegaskan bahwa meskipun situasi sudah terkendali, pihak berwenang tetap melakukan pencarian dan pengamanan di lingkungan sekolah untuk memastikan keselamatan publik.

Menanggapi peristiwa ini, Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menyebut penembakan tersebut sebagai "aksi kekerasan yang mengerikan" dan menyatakan bahwa hari ini adalah hari yang menyakitkan bagi Swedia. Melalui unggahan di platform X, ia juga mengungkapkan duka cita kepada para korban yang hari sekolahnya berubah menjadi teror. Perdana Menteri dijadwalkan akan memberikan pernyataan resmi kepada pers pada Selasa malam waktu setempat.

Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan terus berlangsung untuk mengungkap latar belakang serta kemungkinan motif dari serangan ini.

Rekomendasi

Foto: Empat Ribu Masyarakat Riau Padati Yamaha Cup Race, Pembalap Tuan Rumah Juara Kelas Bergengsi | Pifa Net

Empat Ribu Masyarakat Riau Padati Yamaha Cup Race, Pembalap Tuan Rumah Juara Kelas Bergengsi

Indonesia
| Kamis, 22 Mei 2025
Foto: Erspo Siapkan 10.000+ Jersey untuk Pendukung Timnas | Pifa Net

Erspo Siapkan 10.000+ Jersey untuk Pendukung Timnas

Indonesia
| Jumat, 14 Februari 2025
Foto: Polisi Periksa Artis FTV Larasati Nugroho usai Alami Kecelakaan | Pifa Net

Polisi Periksa Artis FTV Larasati Nugroho usai Alami Kecelakaan

Jakarta
| Jumat, 31 Januari 2025
Foto: Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan | Pifa Net

Tren No Buy Challenge 2025: Ini 5 Langkah Sederhana untuk Hemat dan Cerdas Kelola Keuangan

Indonesia
| Kamis, 23 Januari 2025
Foto: Liverpool Resmi Pensiunkan Nomor Punggung 20 Milik Diogo Jota di Semua Level Tim | Pifa Net

Liverpool Resmi Pensiunkan Nomor Punggung 20 Milik Diogo Jota di Semua Level Tim

Sports
| Sabtu, 12 Juli 2025
Foto: Tiga Mahasiswa UI Terluka dalam Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPR | Pifa Net

Tiga Mahasiswa UI Terluka dalam Aksi Tolak Revisi UU TNI di DPR

Jakarta
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: 7 Negara yang Bakal Susah Lolos Piala Dunia, Bahkan Sampai Kiamat | Pifa Net

7 Negara yang Bakal Susah Lolos Piala Dunia, Bahkan Sampai Kiamat

Dunia
| Sabtu, 8 Maret 2025
Foto: MU Incar Gelar Liga Inggris 2028, Nicky Butt Ragu | Pifa Net

MU Incar Gelar Liga Inggris 2028, Nicky Butt Ragu

Inggris
| Minggu, 23 Maret 2025
Foto: Tim Medis Update Kondisi Mees Hilgers dan Sandy Walsh Pasca Laga Melawan Australia | Pifa Net

Tim Medis Update Kondisi Mees Hilgers dan Sandy Walsh Pasca Laga Melawan Australia

Indonesia
| Jumat, 21 Maret 2025
Foto: Menkes Budi Letakkan Batu Pertama RSUD Tuan Besar Syarif Idris Kubu Raya, Resmi Naik Status Jadi Tipe C | Pifa Net

Menkes Budi Letakkan Batu Pertama RSUD Tuan Besar Syarif Idris Kubu Raya, Resmi Naik Status Jadi Tipe C

Kubu Raya
| Rabu, 16 April 2025

Berita Terkait

Pifabiz

Foto: Raffi Ahmad ungkap Alasan Gandeng Ronaldinho Saat Rilis Jersey RANS FC | Pifa Net

Raffi Ahmad ungkap Alasan Gandeng Ronaldinho Saat Rilis Jersey RANS FC

Pifabiz - Raffi Ahmad merilis jersey RANS FC dengan menggandeng pesepakbola kelas dunia asal Brazil, Ronaldinho. Hal itu dilakukan Raffi, sebagai bentuk trobosan demi majunya sepakbola di Indonesia.  Dengan hadirnya Ronaldinho di Jakarta, Kamis (24/6/2022) malam, Raffi Ahmad berharap dapat membuat sepakbola Indonesia terus berkembang. Selain itu, kemunculan Ronaldinho, diharapkan Raffi dapat menjadi momen penting untuk promosi sepakbola Indonesia di kancah internasional. "Mudah-mudahan dengan kehadiran dia (Ronaldinho), membuat lebih percaya lagi orang-orang di luar sana dari luar negeri dan bintang dunia untuk melihat sepak bola Indonesia terus berkembang dan lebih maju lagi," kata Raffi Ahmad, melansir Tribunnews com, Sabtu (25/6/2022).  Raffi juga berharap, kehadiran Ronaldinho ini memberikan semangat yang positif bagi sepak bola tanah air.  "Mudah mudahan nantinya akan ada lagi (pemain). Sekarang sudah banyak juga pemain. Beberapa pemain bintang yang namanya cukup besar sudah main di liga kita. Mudah mudahan selanjutnya akan banyak bintang lebih percaya lagi untuk bisa menjadikan Indonesia tempat mereka bisa bernaung," kata Raffi. (b)

Indonesia
| Sabtu, 25 Juni 2022

Internasional

Foto: Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Dubes Israel Berbicara di Dewan Keamanan PBB | Pifa Net

Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Dubes Israel Berbicara di Dewan Keamanan PBB

PIFA, Internasional - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, melakukan tindakan walk out atau keluar dari ruangan pada debat terbuka Dewan Keamanan PBB terkait Palestina, ketika Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gilad Erdan, berbicara. Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, mengkonfirmasi kejadian tersebut melalui pesan singkat pada Kamis. Menurutnya, Menlu Retno dan ketua delegasi beberapa negara lainnya meninggalkan ruangan sebagai respons terhadap ketidakhadiran Dubes Israel ketika delegasi Indonesia dan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyampaikan pernyataan. "Sebaliknya, delegasi Indonesia dan sejumlah negara OKI juga tidak berada di ruangan saat watap Israel menyampaikan pernyataan," tambah Iqbal. Sidang Dewan Keamanan PBB mengenai Palestina-Israel berlangsung di markas besar PBB di New York pada Selasa (23/1) waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno mengungkapkan penolakan keras Indonesia terhadap pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menentang pembentukan negara Palestina setelah berakhirnya perang. "Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima dan menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia," tegas Menlu Retno. Dalam upayanya menghindari potensi konflik besar di Timur Tengah, Menlu Retno kembali mendorong gencatan senjata permanen, memberikan ruang untuk menangani situasi kemanusiaan di Gaza. Ia juga mendesak rekonstruksi pascakonflik dan meneruskan proses solusi dua negara. Menlu Retno menekankan bahwa Palestina harus segera diberikan status keanggotaan penuh di PBB. "Hal ini penting untuk memulai upaya yang adil dan seimbang dalam solusi dua negara, dan menghentikan agresi brutal Israel," ujar Menlu. Tak hanya itu, Retno Marsudi juga mengecam aliran senjata ke Israel yang dapat digunakan untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah. "Israel harus bertanggung jawab atas tindakannya, termasuk kekejaman di Gaza. Tidak ada negara yang kebal hukum," tandasnya. (ad)

New York
| Jumat, 26 Januari 2024

Internasional

Foto: PM India Marah Besar Usai Viralnya Dua Wanita Diarak Bugil dan Diperkosa Massal | Pifa Net

PM India Marah Besar Usai Viralnya Dua Wanita Diarak Bugil dan Diperkosa Massal

PIFA, Internasional - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi marah setelah sebuah video menjadi viral yang menunjukkan dua wanita diarak dalam keadaan telanjang dengan dikelilingi massa di jalanan setempat. Kedua wanita tersebut dilaporkan mengalami pelecehan massal oleh banyak pria dan bahkan mengalami pemerkosaan beramai-ramai. Seperti yang dilaporkan oleh AFP dan The Guardian, pada Jumat (21/7/2023), Modi memberikan pernyataan sebagai tanggapannya terhadap video viral tersebut, yang menjadi komentarnya yang pertama kali diungkapkan kepada publik sejak konflik antaretnis pecah di wilayah Manipur pada bulan Mei sebelumnya. Modi telah menerima kritik karena bungkam dalam menghadapi konflik antar kelompok etnis yang telah menewaskan lebih dari 140 orang di Manipur. Video viral tersebut menunjukkan dua wanita berjalan tanpa busana di sepanjang jalanan negara bagian Manipur. Kedua wanita tersebut mengalami ejekan dan pelecehan dari orang-orang yang mengepung mereka. Video tersebut dilaporkan diambil pada awal Mei, namun baru menjadi viral di media sosial pada Rabu (19/7) waktu setempat. Modi memberikan komentar mengenai video viral tersebut saat dirinya membuka sesi parlemen pada Kamis (20/7) pagi waktu setempat. Ia menyatakan bahwa seluruh India merasa dipermalukan oleh adanya serangan terhadap kaum wanita dan menegaskan bahwa tindakan hukum yang tegas akan diambil terhadap para pelaku. Ini merupakan komentar pertama dari Modi setelah konflik antara etnis Meitei dan Kuki meletus di Manipur sejak Mei lalu. "Saya ingin meyakinkan bangsa ini, tidak ada orang yang bersalah yang akan diampuni," tegas Modi. Modi menegaskan dengan tegas bahwa tindakan akan diambil sesuai hukum sebagai respons terhadap serangan yang terjadi di Manipur. Ia menyatakan bahwa apa pun yang telah terjadi pada putri-putri Manipur tidak akan pernah bisa dimaafkan, menggarisbawahi keberatan dan kekecewaannya atas tindakan kekerasan tersebut. Ketika berdiri di samping kuil demokrasi, Modi mengungkapkan bahwa hatinya dipenuhi oleh rasa sakit dan amarah akibat peristiwa tragis tersebut. Komentar ini mencerminkan empati dan keprihatinan mendalamnya atas kejadian yang telah menimpa warga di wilayah tersebut. Modi juga menyoroti dampak luas dari insiden di Manipur, menyebutnya sebagai hal yang memalukan bagi masyarakat di seluruh negara. Ia menyadari bahwa peristiwa tersebut mencerminkan citra negatif dan menimbulkan rasa malu bagi seluruh bangsa India. Hal ini menekankan betapa seriusnya peristiwa tersebut dan pentingnya untuk menghadapinya secara bersama-sama sebagai bangsa yang satu. (yd)

India
| Sabtu, 22 Juli 2023
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5
2
4
8
9
10
3
5