Tiktoker Agos Gemoy menyampaikan pengakuatnya terkait pencopotan stiker caleg Partai NasDem. (TikTok/@agosgemoy

PIFA, Nasional - Agus Hariyanto, seorang pria asal Lumajang, Jawa Timur, yang lebih dikenal dengan nama Agos Gemoy, mengaku menerima somasi dari sebuah partai politik terkait aksinya mencopot stiker calon legislatif (caleg) dari kaca rumahnya. Kejadian ini menjadi viral setelah Agus mengunggah video pencopotan stiker tersebut di akun TikTok miliknya, @agosgemoy, pada Rabu (29/11) lalu.

Dalam video tersebut, Agus terlihat mencopot stiker caleg dengan menggunakan sendok, menyatakan bahwa stiker tersebut ditempel tanpa izin dari pemilik rumah. Setelah video tersebut menjadi viral, Agus mengungkapkan bahwa ia dihubungi oleh tim sukses (timses) caleg tersebut. Mereka meminta agar video tersebut ditarik atau di-take down atas permintaan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lumajang parpol terkait.

Namun, Agus menolak untuk menarik video tersebut karena dianggapnya tidak merugikan pihak manapun. "Lalu saya tetap tidak mau. Besoknya lagi, orangnya WA [WhatsApp] saya lagi, 'Mas, kalau memang tidak mau men-take down, kami akan mengirimkan surat kepada Anda'," ujar Agus seperti dikutip dari CCN, pada Kamis (7/12).

Surat somasi tersebut kemudian dikirimkan oleh timses pada tanggal 4 Desember. Agus kemudian membuat video klarifikasi dan permintaan maaf sesuai dengan isi surat somasi. Ia juga meminta perlindungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perkara ini, berharap agar permintaannya dapat didengar.

Dalam surat somasi, DPD parpol tersebut menilai video Agus memiliki tendensi hoaks. Mereka menyebut bahwa orang tua Agus sudah bersedia menjadi pemilih, yang dibuktikan dengan penyerahan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara sukarela. Agus dan ayahnya, Seneman, mengkonfirmasi penyerahan fotokopi tersebut dalam video ketiga yang diunggah.

Agus menjelaskan bahwa penyerahan fotokopi KK dan KTP tersebut terjadi pada bulan Oktober, namun, sampai saat ini, Seneman belum menerima imbalan berupa amplop dan sembako sesuai janji.

Kasus ini tidak hanya terjadi di rumah Agus, namun juga dilaporkan terjadi di rumah-rumah sekitarnya. Hanya saja, Agus menjadi satu-satunya yang protes hingga ke media sosial.

Setelah video viral dan somasi, kepala desa setempat menghubungi Agus dan menawarkan bantuan.

"Ada kepala desa yang telepon saya. Bilang, 'Kalau ada apa-apa nanti hubungi saya saja'," tambah Agus.

Meskipun Agus tidak secara spesifik menyebut identitas caleg dan partai yang melayangkan somasi, beberapa netizen menduga bahwa caleg tersebut berasal dari Partai NasDem. Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Jatim, Vinsensius Awey, menyatakan akan mencari tahu lebih lanjut terkait persoalan somasi tersebut yang menimpa Agos Gemoy. "Akan kami mencari tahu terlebih dahulu duduk persoalan yang sebenarnya terjadi," ujar Vinsensius pada Kamis (7/12). (ad)

PIFA, Nasional - Agus Hariyanto, seorang pria asal Lumajang, Jawa Timur, yang lebih dikenal dengan nama Agos Gemoy, mengaku menerima somasi dari sebuah partai politik terkait aksinya mencopot stiker calon legislatif (caleg) dari kaca rumahnya. Kejadian ini menjadi viral setelah Agus mengunggah video pencopotan stiker tersebut di akun TikTok miliknya, @agosgemoy, pada Rabu (29/11) lalu.

Dalam video tersebut, Agus terlihat mencopot stiker caleg dengan menggunakan sendok, menyatakan bahwa stiker tersebut ditempel tanpa izin dari pemilik rumah. Setelah video tersebut menjadi viral, Agus mengungkapkan bahwa ia dihubungi oleh tim sukses (timses) caleg tersebut. Mereka meminta agar video tersebut ditarik atau di-take down atas permintaan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lumajang parpol terkait.

Namun, Agus menolak untuk menarik video tersebut karena dianggapnya tidak merugikan pihak manapun. "Lalu saya tetap tidak mau. Besoknya lagi, orangnya WA [WhatsApp] saya lagi, 'Mas, kalau memang tidak mau men-take down, kami akan mengirimkan surat kepada Anda'," ujar Agus seperti dikutip dari CCN, pada Kamis (7/12).

Surat somasi tersebut kemudian dikirimkan oleh timses pada tanggal 4 Desember. Agus kemudian membuat video klarifikasi dan permintaan maaf sesuai dengan isi surat somasi. Ia juga meminta perlindungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perkara ini, berharap agar permintaannya dapat didengar.

Dalam surat somasi, DPD parpol tersebut menilai video Agus memiliki tendensi hoaks. Mereka menyebut bahwa orang tua Agus sudah bersedia menjadi pemilih, yang dibuktikan dengan penyerahan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara sukarela. Agus dan ayahnya, Seneman, mengkonfirmasi penyerahan fotokopi tersebut dalam video ketiga yang diunggah.

Agus menjelaskan bahwa penyerahan fotokopi KK dan KTP tersebut terjadi pada bulan Oktober, namun, sampai saat ini, Seneman belum menerima imbalan berupa amplop dan sembako sesuai janji.

Kasus ini tidak hanya terjadi di rumah Agus, namun juga dilaporkan terjadi di rumah-rumah sekitarnya. Hanya saja, Agus menjadi satu-satunya yang protes hingga ke media sosial.

Setelah video viral dan somasi, kepala desa setempat menghubungi Agus dan menawarkan bantuan.

"Ada kepala desa yang telepon saya. Bilang, 'Kalau ada apa-apa nanti hubungi saya saja'," tambah Agus.

Meskipun Agus tidak secara spesifik menyebut identitas caleg dan partai yang melayangkan somasi, beberapa netizen menduga bahwa caleg tersebut berasal dari Partai NasDem. Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPW Partai NasDem Jatim, Vinsensius Awey, menyatakan akan mencari tahu lebih lanjut terkait persoalan somasi tersebut yang menimpa Agos Gemoy. "Akan kami mencari tahu terlebih dahulu duduk persoalan yang sebenarnya terjadi," ujar Vinsensius pada Kamis (7/12). (ad)

0

0

You can share on :

0 Komentar