Pentingnya Air Putih untuk Anak, Waspadai Dampak Minuman Berpemanis
Indonesia | Rabu, 28 Agustus 2024
PIFA, Lifestyle - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menekankan pentingnya memberikan makanan dan minuman yang sehat bagi anak-anak sebagai bagian dari pemenuhan hak anak. Orang tua, khususnya, diingatkan untuk selalu membimbing anak-anak dalam memilih sumber nutrisi yang baik, termasuk dalam hal asupan minuman.
Amurwani Dwi Lestariningsih, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan dan Pendidikan Kemen PPPA, mengungkapkan bahwa saat ini anak-anak cenderung lebih memilih minuman kemasan kekinian dibandingkan air mineral. Padahal, minuman tersebut umumnya mengandung gula dalam jumlah besar, yang jika dikonsumsi secara rutin dan dalam jumlah banyak dapat berdampak buruk bagi kesehatan anak.
"Kita juga mengadvokasi, mengedukasi kepada keluarga, terutama ibu-ibu rumah tangga, mengenai pentingnya anak-anak untuk minum air putih, air sehat. Kami tidak menyarankan ibu-ibu ini memberikan air minum kemasan," ujar Amurwani dalam sebuah diskusi media talk yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa (27/8/2024).
Amurwani juga menyoroti bahwa minuman kemasan seringkali dijual dengan harga yang sangat terjangkau, sehingga orang tua cenderung tidak keberatan untuk membelikan minuman tersebut berulang kali dalam sehari. Namun, konsumsi gula yang berlebih dari minuman kemasan ini dapat setara dengan mengonsumsi satu piring nasi setiap kali minum.
"Kalau kita lihat, satu kemasan minuman berpemanis itu sama juga kita makan satu piring nasi. Bayangkan kalau gulanya 50 gram itu sama juga kita makan satu piring nasi. Kalau itu lima kali minum, berarti 5 piring nasi," jelasnya.
Selain risiko konsumsi gula berlebih, kurangnya aktivitas fisik di kalangan anak-anak masa kini turut menjadi faktor penyebab meningkatnya kasus obesitas dan prediabetes pada anak-anak sejak dini. Oleh karena itu, Amurwani menyarankan para orang tua untuk membatasi konsumsi minuman berpemanis pada anak-anak. Jika belum bisa sepenuhnya menghindari, setidaknya konsumsi produk tersebut dibatasi menjadi hanya sekali sehari dan diimbangi dengan asupan air mineral yang lebih banyak.
"Benar-benar diatur, minum itu boleh hanya sekali aja. Kalau sudah minum itu satu botol setidaknya 250 mili, itu jangan makan nasi. Karena itu sama juga satu piring nasi," pungkasnya. (b)