Penuhi Panggilan Kejagung, Ahok Siap Berikan Kesaksian dalam Kasus Korupsi Pertamina
Indonesia | Kamis, 13 Maret 2025
Mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. (kabar24)
Indonesia | Kamis, 13 Maret 2025
Nasional
PIFA, Politik - Persiapan jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 semakin memanas dengan adanya pengumuman dari salah satu calon presiden (capres) potensial, Anies Baswedan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akhirnya akan mengungkapkan siapa yang akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampinginya dalam pertarungan politik yang akan datang. Pemilu 2024 diharapkan menjadi pertarungan yang sengit antara berbagai kandidat capres dan cawapres. Dengan adanya pengumuman Anies Baswedan tentang pasangannya, pertarungan politik gagasan politik. Dalam membawa visi dan misi besar untuk kemajuan Indonesia semakin seru dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Diketahui bahwa Anies saat ini sudah mendapat dukungan dari NasDem, PKS, dan Demokrat. Koalisi tiga partai ini bernama Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Pada hari ini Minggu (11/6), sebagaimana diberitakan oleh detiknews, Anies Baswedan disebut telah selesai memilih calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya di Pilpres 2024 yang disodorkan partai koalisi. Juru bicara Anies, Sudirman Said mengungkapkan, pengumunan cawapres Anies tinggal menunggu hari baik. "Saat ini proses memilah dan memilih sudah selesai. Tinggal tunggu hari baik bagi Pak Anies untuk memutuskan dan mengumumkan," ujar Sudirman dilansir dari detikNews, Minggu (11/6/2023). Dia mengatakan tak ada satu pun pihak yang memaksa Anies dalam penentuan bakal cawapres. Dia mengatakan NasDem, PKS, dan Demokrat sama-sama telah mengusulkan nama kepada Anies. "Tidak ada satu pun pihak yang memaksakan. Semua mendapat kesempatan mengusulkan nama. Partai NasDem mengusulkan beberapa nama, PKS mengusulkan beberapa figur baik kader maupun nonkader. Begitupun Partai Demokrat menyodorkan sejumlah tokoh, baik internal maupun eksternal Partai," ucapnya. Lalu kapan Anies Baswedan akan mengumumkan cawapresnya itu? "Sabar ya, kata Syahrini, semua akan indah pada waktunya," ujar Sudirman. Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, kandidat unggul calon wakil presiden (cawapres) yang cocok untuk Anies Baswedan adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Hal ini tak lepas dari kedekatan Anies dan AHY. Dua sosok ini memang disebut-sebut sebagai bakal pasangan calon (paslon) untuk Pilpres 2024. "Dari lingkaran paling dekat (Anies) ada AHY. Selain miliki popularitas dan elektabilitas, AHY juga menjadi mesin politik partai, sehingga bisa disebut kandidat unggul dibanding kandidat lainnya," kata Dedi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/3/2023). Pemilu 2024 diharapkan menjadi pertarungan yang sengit antara berbagai kandidat capres dan cawapres. Dengan adanya pengumuman Anies Baswedan tentang pasangannya, pertarungan politik semakin seru dan dinantikan oleh masyarakat Indonesia. (hs)
Nasional
PIFA, Nasional - Sebuah akun TikTok dengan inisial UW dilaporkan ke pihak berwajib terkait dugaan penistaan agama, setelah disinyalir melakukan tindakan kontroversial dengan menginjak Al-Qur'an selama melakukan live streaming. Laporan ini telah diajukan ke Polres Metro Jakarta Selatan dan diberi nomor LP/B/3711/XII/2023/SPKT Polres Metro Jakarta Selatan, yang dikeluarkan pada tanggal 7 Desember 2023. Peristiwa ini diungkapkan oleh Daeng (46), anggota Tim Apologet Islam Indonesia, yang menjadi pelapor dalam kasus ini. Daeng menjelaskan, "Kejadian penistaan Kitab Suci Al-Qur'an Umat Islam oleh satu akun TikTok yang inisial UW dilakukan saat live di sosial media TikTok. Yang beliau lakukan dengan cara menginjak atau kakinya posisi di atas Al-Qur'an yang terbuka." Daeng menegaskan bahwa laporan tersebut dibuat sebagai respons terhadap ketidakpuasan terhadap tindakan yang dianggap merendahkan Al-Qur'an. "Kami sangat mencintai (Al-Qur'an), keimanan kami sebagai Muslim. Yang mana Al-Qur'an adalah kitab kami, kitab suci Umat Islam, yang bagi kami itulah harga mati. Tidak ada tawar menawar bagi kami, maaf nyawa kami lebih, kami rela demi Al-Qur'an kami, keimanan kami karena itu akhirat kami," ujar Daeng. Sebagai bagian dari laporan, pihak pelapor menyertakan sejumlah barang bukti, termasuk video yang menunjukkan aksi penginjakan terhadap Al-Qur'an. Dalam video tersebut, terlapor terlihat duduk di lantai dengan Al-Qur'an terbuka di depannya, sementara kakinya berada di atas Al-Qur'an. Dalam laporan ini, terlapor dijerat dengan dugaan pelanggaran Pasal 28 ayat 2 Jo Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), serta atau Pasal 156A Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait penistaan agama. Pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. (ad)
Teknologi
Berita Teknologi, PIFA - Kanada adalah satu-satunya anggota jaringan intelijen Five Eyes yang tidak melarang peralatan 5G Huawei di negara mereka. Namun baru-baru ini mereka mengumumkan berencana untuk memblokir teknologi 5G dari Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp. Five Eyes adalah aliansi intelijen yang terdiri dari gabungan negara dari Australia, Kanada, Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat. "Kami bermaksud untuk mengecualikan Huawei dan ZTE dari jaringan 5G kami," ungkap Menteri Perindustrian Kanada Francois-Philippe Champagne sebagaimana dilansir detikINET dari Gizmochina, Minggu (22/5/2022). Penyedia yang sudah memasang peralatan ini akan diminta untuk menghentikan penggunaannya dan menghapusnya berdasarkan rencana yang kami umumkan hari ini," lanjutnya. Menurut rencana yang baru-baru ini diumumkan, perusahaan akan diminta untuk melepas peralatan 5G mereka pada Juni 2024 dan tidak akan menerima penggantian apa pun untuk peralatan tersebut. Di sisi lain, perusahaan yang menggunakan peralatan 4G Huawei atau ZTE memiliki waktu hingga akhir 2027 untuk menghapusnya. Menanggapi ini, pemerintahan China telah menyatakan penentangan terhadap keputusan ini dengan juru bicara kementerian luar negeri negara itu Wang Wenbin. "Kami akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi kepentingan sah perusahaan-perusahaan China," ujarnya. Seorang juru bicara kedutaan China menuduh Kanada bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menekan perusahaan-perusahaan China. Alykhan Velshi, Vice President of Corporate Affairs for Huawei mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Canadian Broadcasting Corp bahwa perusahaan masih menunggu untuk mendengar ancaman keamanan nasional macam apa yang menurut mereka ditimbulkan oleh Huawei. Dia menambahkan bahwa Huawei masih memiliki 1.500 karyawan di Kanada, sebagian besar dalam penelitian dan pengembangan, dan menjual produk seperti ponsel dan akan terus melakukannya. Dalam sebuah pertanyaan Huawei Kanada mengungkapkan kekecewaannya dengan keputusan pemerintah Kanada. Ini adalah keputusan politik yang disayangkan yang tidak ada hubungannya dengan keamanan siber atau teknologi apa pun yang dipermasalahkan. "Selama 13 tahun terakhir, Huawei Kanada telah mengabdikan dirinya untuk membantu operator Kanada membangun jaringan nirkabel mereka dan memberikan layanan berkualitas bagi masyarakat Kanada," tulis pernyataan Huawei Kanada. "Peralatan Huawei, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak, telah diperiksa secara rutin dan cermat oleh pemerintah dan lembaga keamanannya sesuai dengan standar kualitas yang ketat. Tidak ada insiden keamanan yang disebabkan oleh peralatan Huawei selama periode ini. Kami bangga dengan catatan keamanan kami di Kanada," sambungnya. Diketahui, Kanada pertama kali mengumumkan rencananya untuk meninjau peralatan Huawei dengan alasan keamanan nasional pada September 2018. Belakangan tahun itu, Chief Financial Officer Huawei Meng Wanzhou ditangkap di Kanada yang menyebabkan ketegangan diplomatik yang telah berlangsung lama antara kedua negara yang berakhir dengan rilis Meng Wanzhou pada bulan September tahun lalu. (rs)