Penyanyi Iran Tataloo Dijatuhi Hukuman Mati atas Tuduhan Menghina Nabi Muhammad
Iran | Senin, 20 Januari 2025
Amir Hossein Maghsoudloo saat di persidangan. (Dok. Istimewa)
Iran | Senin, 20 Januari 2025
Lokal
Berita Kalbar, PIFA - Setelah sukses mengamankan pasokan listrik dengan melaksanakan siaga natal dan tahun baru 2022, Tim Layanan Teknik PLN UP3 Ketapang akan melaksanakan pemeliharaan rutin baik disisi jaringan distribusi maupun dari sisi pembangkit. Hal ini dimaksudkan agar listrik dapat disalurkan secara optimal kepada pelanggan, terutama saat Ramadhan dan lebaran Idul Fitri yang jatuh pada bulan April – Mei 2022 mendatang. Menurut Manager PLN UP3 Ketapang, Sanggam Robaga Parsaoran Sinaga, pemeliharaan aset kelistrikan yang dilakukan dengan rutin akan meningkatkan keandalan suplai listrik ke pelanggan, sehingga akan mengurangi potensi terjadinya padam karena gangguan listrik, Ketapang, Senin 10/01/2022. Penyebab utama gangguan listrik pada jaringan distribusi disistem kelistrikan Ketapang dan Kayong Utara adalah pohon dan tanam tumbuh, yakni sebesar lebih dari 70%, sisanya disebabkan oleh binatang, layang-layang, dan konstruksi jaringan listrik yang sudah tidak normal. “Salah satu upaya kami dalam menjaga keandalan suplai listrik ke pelanggan adalah dengan melakukan pembersihan jaringan listrik dari segala sesuatu yang bisa berpotensi mengganggu aliran listrik, seperti ranting pohon, tali dan kerangka layang-layang, serta memperbaiki konstruksi aset yang sudah dalam kondisi tidak normal,” ujar Sanggam. Diakuinya bahwa beberapa kegiatan pemeliharaan jaringan listrik harus dilakukan dalam keadaan tidak bertegangan , hal ini dimaksudkan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar lokasi. “Untuk kegiatan pemeliharaan yang memerlukan pemadaman, kami akan memberikan informasi satu hari sebelumnya ke daerah yang terdampak, jadi pelanggan dapat mempersiapkan kondisi selama pemadaman,” tutur Sanggam. (rs)
Lokal
PIFA.CO.ID, LOKAL - Puluhan warga Desa Kuala Mandor A, Kabupaten Kubu Raya, mendatangi kantor Polda Kalimantan Barat di Jalan A Yani, Pontianak, pada Rabu (8/1/2025). Mereka menuntut pengusutan tuntas kasus dugaan mafia tanah yang melibatkan kepala desa.Dengan membawa spanduk berisi tuntutan, warga menyuarakan keresahan mereka atas dugaan penyalahgunaan wewenang oleh kepala desa yang dituding terlibat dalam jual beli tanah ilegal."Kami meminta polisi mengusut kasus ini karena banyak lahan warga yang hilang akibat ulah oknum tersebut," kata perwakilan warga, Misdin.Warga mengaku telah berulang kali mengadukan masalah ini ke pihak desa, tetapi tidak mendapat tanggapan memuaskan. Mereka menduga ada kolusi antara kepala desa dan pihak tertentu untuk menguasai lahan masyarakat secara tidak sah.Misdin menyebut kepala desa menerbitkan Surat Keterangan Tanah (SKT) kepada orang luar daerah, yakni warga Sumedang, Jawa Barat, yang kemudian menjualnya ke perusahaan. Padahal, lahan tersebut telah memiliki SKT atas nama warga setempat.Warga mengapresiasi Polda Kalbar yang telah menahan kepala desa, tetapi menyayangkan pernyataan kuasa hukum kepala desa yang membenarkan tindakan tersebut. Mereka menuntut klarifikasi karena pernyataan itu dianggap melukai perasaan warga.Kasus ini menarik perhatian berbagai pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat yang mendesak pemerintah daerah melindungi warga dari praktik mafia tanah.Sementara itu, Kasubdit II Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Kalbar, AKBP Rensa S Aktadivia, memastikan bahwa laporan warga sedang dalam penyelidikan. Polisi telah memeriksa beberapa saksi dan menetapkan lima tersangka."Kami berkomitmen menuntaskan kasus ini sesuai prosedur hukum dan menindak tegas siapa pun yang terlibat," ujarnya.Ia menegaskan Polda Kalbar tidak akan menoleransi praktik mafia tanah karena merupakan kejahatan serius yang merugikan masyarakat. Polisi juga meminta warga bersabar dan mempercayakan proses hukum kepada aparat.