Perang Dagang: China Bantah Klaim AS Soal Hubungan Ekonomi Sebagai 'Penipuan'
China | Selasa, 11 Maret 2025
Momen pertemuan dua petinggi negara AS dan China beberapa waktu lalu. (AFP)
China | Selasa, 11 Maret 2025
Lokal
Berita Kapuas Hulu, PIFA – Kodim 1206/PSB gelar kegiatan Latihan Teknis Intelijen (Latnis Intel) TA. 2022 guna untuk meningkatkan sinergitas dalam mempertajam di Satuan intelijen Teritorial. Kegiatan Teknis Latnis Intel dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 8 s/d 13 Maret 2022 bertempat di Halaman Makodim 1206/PSB. Jln. Piere Tendean, Kelurahan Kota, Kecamatan Putussibau Utara, Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu, (09/03/2022). Latnis intelijen Kodim 1206/PSB ini dihadiri oleh 18 orang diantaranya 10 orang pelaku Prajurit yang memiliki kualifikasi Bidang Intelijen dan 8 orang pendukung ,kegiatan ini di mulai dengan brifing pelaku dan penyelengara. Latihan teori di laksanakan selama tiga hari dan untuk latihan aplikasi lapangan selama 2 hari. Pasi Ops Kodim 1206/PSB Kapten Inf Ucok Saputra selaku Komandan Latihan Latnis Intel menjelaskan, bahwa, kegiatan Teknis Latnis Intelijen Kodim 1206/PSB merupakan Program dari Komando atas yang wajib dilaksanakan. "Tujuan untuk meningkatkan kemampuan Intelijen bagi Prajurit yang memiliki kualifikasi Intel sesuai dengan bidangnya,' jelasnya. Mengingat semakin pentingnya Deteksi dini dan Pencegahan dini terhadap suatu permasalahan sosial yang timbul jalannya lagi maka insan Intelejen perlu dibekali pengetahuan yang cukup. "Kemudian agar tugas-tugas satuan intelijen di lapangan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan harapan dari Komando atas,” kata Pasi Ops. Sementara itu, Pasi Intel Kodim 1206/PSB Kapten Inf Mursyid selaku Pemateri menjelaskan bahwa, tugas intelijen terdiri dari Pengamanan, Penyelidikan dan Penggalangan. Lebih lanjut kata dia, namun tanpa pendidikan dan pelatihan yang baik maka tugas pokok Intelijen tersebut tidak mungkin dapat terwujud. Melalui latihan ini diharapkan setiap insan intelijen, selalu waspada dan peka terhadap perkembangan lingkungannya. "Terutama mampu mengaplikasikan di lapangan tentang makna “Kemampuan Temu Cepat Lapor Cepat“ pada setiap kejadian yang timbul dan pada akhirnya sekecil apapun permasalahan dapat diketahui, dicegah dan diatasi,” harapnya. (rs)
Lokal
PIFA, LOKAL - Bakal Calon Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Sutarmidji, kembali menyampaikan penegasan terkait pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Kapuas Raya dalam silaturahmi dan dialog bersama relawan Pendekar Kapuas Raya Militan Midji-Didi di Sintang, Kamis (19/9/2024). Kegiatan tersebut dihadiri ratusan milenial dan gen Z dari Kabupaten Sintang dengan tema "Kupas Tuntas Kapuas Raya."Sutarmidji menegaskan bahwa selama menjabat sebagai Gubernur Kalbar, ia telah menyelesaikan seluruh kewenangan yang diperlukan untuk pemekaran Provinsi Kapuas Raya. Namun, ia menjelaskan bahwa proses tersebut terhambat oleh moratorium pemekaran daerah yang diberlakukan oleh pemerintah pusat."Seluruh persyaratan pembentukan Kapuas Raya sudah kami penuhi. Kesepakatan antara lima kabupaten/kota yang akan masuk wilayah Kapuas Raya juga telah diperbaharui. Bahkan, Pemprov Kalbar siap membiayai tiga tahun operasional Kapuas Raya dari APBD," ujarnya.Midji juga menyampaikan bahwa dokumen persyaratan telah diserahkan kepada Wakil Presiden, Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD), serta sejumlah kementerian terkait pada 2019. Namun, menurutnya, kewenangan pembentukan DOB ada di tangan pemerintah pusat, melalui Undang-Undang yang disetujui oleh DPR RI dan Presiden.Sutarmidji mengkritik pihak-pihak yang berusaha mempolitisasi isu Kapuas Raya, termasuk anggota DPR RI yang seharusnya turut memperjuangkan pembentukan provinsi tersebut. Ia menyatakan bahwa legislator yang bersangkutan lebih memprioritaskan pembangunan di daerah lain, bukan di Sintang, yang digadang-gadang akan menjadi ibu kota Kapuas Raya."Yang membuat undang-undang pemekaran itu DPR RI, bukan saya. Kalau saya bisa, sudah lima tahun lalu saya tandatangani Kapuas Raya. Tapi karena ini adalah kewenangan DPR, saya tidak bisa," tegasnya.Sutarmidji juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi telah mempersiapkan lahan seluas 32 hektare di Sintang untuk pembangunan kantor gubernur dan DPRD Kapuas Raya. Namun, karena pemekaran belum disahkan, rencana tersebut ditunda atas saran auditor.Di akhir pembicaraannya, Sutarmidji menegaskan kembali komitmennya dalam memperjuangkan pembentukan Kapuas Raya. Namun, ia berharap masyarakat memahami bahwa proses pemekaran sepenuhnya berada di tangan pemerintah pusat.“Seluruh kewenangan gubernur terkait pemekaran sudah saya tuntaskan. Sekarang, semua tergantung keputusan pusat,” tutupnya. (Adl)
Sports
PIFA, Sports - Gelandang Tim Nasional Argentina, Enzo Fernandez, menyampaikan permohonan maafnya setelah melakukan selebrasi yang berbau pelecehan rasial yang singgung para pemain Prancis. Ia mengakui bahwa tindakannya saat momen perayaan kemenangan atas Kolombia di final Copa America 2024 adalah sebuah kekhilafan. Adapun salah satu lirik yang terdengar adalah menyindir pemain Prancis berasal dari Angola, di mana gelandang Eduardo Camavinga lahir di sana. Sebelum sampai ke bagian lain, siaran langsung dimatikan oleh Fernandez. Lirik tersebut dinyanyikan oleh para penggemar Timnas Argentina setelah mereka memenangkan Piala Dunia 2022. Liriknya mengejek asal-usul para pemain Prancis yang kebanyakan adalah imigran, dan secara khusus menyerang Kylian Mbappe, yang dikabarkan berkencan dengan seorang model transgender. Tindakan Fernandez menuai banyak kecaman, termasuk dari Federasi Sepakbola Prancis (FFF) yang secara terbuka melayangkan protes kepada FIFA dan Federasi Sepakbola Argentina (AFA). Fernandez sebagai pelaku mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk rekan-rekan setimnya di Chelsea yang berhenti mengikuti akun Instagramnya. Mereka adalah pemain kulit hitam yang kecewa dengan tindakan Fernandez. Atas tindakan kontroversialnya tersebut, Fernandez kemudian meminta maaf karena sudah khilaf. Pemain berusia 23 tahun itu menegaskan dirinya berada di garis depan dalam memerangi rasisme. "Saya ingin meminta maaf atas video yang diunggah di Instagram saya saat perayaan gelar juara Copa America," ujar Fernandez dalam unggahan Instagram Stories. "Lirik lagu itu memang mengandung kata-kata yang ofensif dan sama sekali tidak bisa ditoleransi." "Saya selalu melawan segala bentuk diskriminasi dan meminta maaf atas euforia yang berlebihan saat merayakan gelar juara." "Video, momen, dan kata-kata itu sama sekali tidak menggambarkan diri saya sebenarnya. Saya benar-benar minta maaf." (yd)